RTS . 7

501 62 58
                                    

Haaaaaiiiiii....

Apa kabaaar?????

Yang masih dalam suasana libur lebaran udah kemana aja???

Aku gak kemana2 hehehe... banyak tamu yg datang ke rumah selama dua hari kemaren 😄😄😄

Sibuk sibuk jd gak sempet up...

Tp sekarang aku sdh kembali!!!

Cha! Langsung aja!

Jangan lupa pencet votenya ya!

Komen juga kutunggu!!

CEKICROOOOOTTTT!!!!!










(((((*****)))))











Siang hari Seokjin datang ke Mansion Kim. Tepat disaat Namjoon tengah menyuapi Taehyung dengan bubur. Meski awalnya sedikit terkejut karena Seokjin berpikir Namjoon sudah berangkat kerja tapi Seokjin akhirnya tidak mempermasalahkannya. Dia tau Namjoon juga khawatir pada Taehyung seperti dirinya. Karena itu wajar jika Namjoon juga datang kemari untuk menjenguk Taehyung.

Kamar Taehyung sudah rapi. Tidak lagi berantakan seperti saat Namjoon baru tiba. Tadi Namjoon sudah meminta tolong untuk asisten rumah tangga keluarga Kim untuk membersihkannya. Jadi Seokjin tidak menyadari bahwa sebelumnya Taehyung dalam keadaan yang cukup buruk.

"Taehyung-ah," Seokjin mendudukan diri ditepi ranjang Taehyung.

Namjoon menyingkir memberikan ruang. Dia pamit sebentar untuk menaruh mangkuk Taehyung kebelakang.

"Kau sakit?" tanya Seokjin.

"Hanya masuk angin saja hyung. Kau tidak perlu khawatir," jawab Taehyung.

Kenapa Taehyung berbohong pada Seokjin? Karena memang itu adalah kesepakatannya dengan Namjoon. Namjoon yang pada awalnya ingin mengakui semuanya dihadapan Seokjin, Jungkook dan juga keluarga besar Kim dihalangi oleh Taehyung.

Pemuda manis itu bersikeras tidak ingin memberitahukan hal ini pada mereka. Setidaknya tidak untuk saat ini. Sampai dia mendapatkan solusi lain, Taehyung ingin agar Namjoon diam dan pura-pura tidak tahu apa-apa.

Namjoon yang awalnya menolak akhirnya hanya bisa mengiyakan kekeraskepalaan Taehyung. Dengan syarat dia harus tau apapun yang akan Taehyung lakukan. Dan Taehyung juga tidak boleh membahayakan dirinya sendiri.

"Itu karena kau seharian berada diluar rumah kemarin. Kau itu seharusnya tau, tubuhmu itu lemah. Tidak seharusnya kau menghabiskan waktu diluar rumah seperti itu. Cuaca sedang jelek. Kau bisa jatuh sakit," ujar Seokjin menasehati.

"Maaf hyung. Aku tidak akan mengulanginya."

Seokjin tersenyum. Dia mengusap kepala Taehyung. "Kau tau Taehyung, aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri. Melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit. Jika kau memang ada masalah kau bisa menceritakannya kepadaku. Aku pasti akan membantumu untuk memberikan solusi atau paling tidak aku akan selalu mendukungmu. Jangan pernah kau berpikir aku tidak akan peduli padamu. Kau adalah orang yang sangat penting untukku. Kebahagiaanmu adalah segalanya bagiku. Mengerti?"

Taehyung mengangguk pelan. Hatinya begitu sakit mendengar setiap penuturan Seokjin. Apa Seokjin akan tetap berkata seperti itu jika dia tahu Taehyung sedang hamil anak Namjoon? Apa dia tidak akan terluka dan berakhir membenci Taehyung?

"Hei, kenapa kau menangis?" Seokjin mengusap airmata yang menetes dipipi Taehyung.

Taehyung menggeleng pelan. "Aku tidak apa hyung. Aku hanya merasa senang karena kau begitu peduli padaku."

REWRITE THE STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang