RTS . 4

585 73 78
                                    

SELAMAT PAGIII!!!

MARI KITA AWALI PAGI INI DENGAN YANG GREGET-GREGET DULU YA... 🤣🤣🤣

JANGAN LUPA VOTENYA YA SAYANG2NYA AKU...

KOMEN YANG BANYAK JUGA!!!

KALO SUDAH LANGSUNG AJA!!!

CEKICROOOOTTTT!!!!







(((((****)))))






Namjoon menatap sendu pada Taehyung yang sedang tertidur lelap diatas ranjang. Tadi Taehyung pingsan hingga membuatnya panik. Langsung saja Namjoon membopongnya keluar kamar mandi dan mrmbaringkannya diranjang. Namjoon mengeringkan tubuhnya yang basah lalu memakaikannya baju.

Berkali-kali Namjoon mengutuk dirinya sendiri saat melihat tubuh Taehyung yang penuh dengan kissmark dan lebam hasil perbuatannya. Meski ia tidak mengingatnya dengan jelas, tapi ia mengakui bahwa dia bersalah. Taehyung adalah pemuda paling jujur yang Namjoon kenal. Tidak mungkin dia membuat-buat alasan seperti itu.

Sebenarnya Namjoon sendiri bingung kenapa dia bisa melakukannya. Dia hanya minum sedikit saja semalam. Bahkan jauh dari kadar toleransi maksimal yang mampu ia terima. Tapi kenapa bisa sampai seperti itu? Apa dia salah minum atau bagaimana?



"Habiskan ini dan pulanglah."



"Ah!" Namjoon menepuk tangannya teringat sesuatu.

Sebelum pulang Hoseok sempat menyodorkan segelas minuman padanya. Pasti Hoseok sudah mencampur obat perangsang didalam minuman itu. Bodohnya Namjoon mau saja meminumnya dan berakhir menjadi seperti ini.

"Jung Hoseok keparat!" Namjoon menggeram marah.

Ia meremat kuat rambutnya. Merasa sangat bodoh karena bisa masuk pada jebakan Hoseok. Pria itu memang tidak bisa dipercaya. Bisa-bisanya dia berbuat hal seperti ini pada sahabatnya sendiri.

"Bagaimana bisa dia melakukan hal ini padaku? Apa dia masih dendam padaku karena aku menolak untuk menaikan jabatannya? Cih! Kurang ajar!!"

Sebulan lalu memang sempat ada insiden antara dia dan Hoseok. Namjoon pikir segalanya sudah baik-baik saja. Tapi Hoseok nyatanya tetap sebrengsek itu.

Emosi Namjoon memuncak. Ingin rasanya ia menghampiri Hoseok dan menghajarnya saat ini juga. Namun Namjoon bukanlah pria seperti itu. Dia tidak bisa meninggalkan Taehyung begitu saja dengan keadaan kacau.

Dia berpaling kembali menatap Taehyung yang masih terlelap. Dielusnya pucuk kepala Taehyung pelan. Pemuda yang sudah dia anggap sebagai adiknya ini menjadi korban atas ketidakmampuannya menjaga diri. Seharusnya dia mendengarkan perkataan Seokjin untuk menjauhi Hoseok. Seandainya saja semalam dia tidak menemui Hoseok mungkin semua ini tidak akan terjadi.

"Ugh..." Taehyung menggeliat.

Namjoon buru-buru menarik tangannya dari pucuk kepala Taehyung. Memperhatikan bagaimana pemuda manis didepannya ini membuka matanya secara perlahan.

"T-Taehyung? Kau sudah sadar?" tanyanya terbata.

Taehyung menatap kearah langit-langit kamar. Setelah itu ia menoleh pada Namjoon yang duduk disebelahnya. Sama sekali tidak ada emosi yang ia tujukan. Taehyung hanya menatap kosong padanya.

"Apa yang kau rasakan Tae? Apa ada yang sakit?" tanya Namjoon lagi.

Tidak menjawab, Taehyung hanya menyentuh dadanya. Namjoon paham. Taehyung pasti merasa sakit hati atas apa yang sudah Namjoon lakukan padanya.

REWRITE THE STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang