..............
... Cerita Sesudah Cerita ...
part : Bermalam Petama Kali
...............
Setelah turun dari kereta mereka kembali berjalan, menuju toserba yang tidak jauh dari tempat tinggal Daiki. Berbelanja keperluan untuk Rui menginap dan beberapa bahan makanan untuk sarapan mereka besok.
Daiki keluar dari kamar mandi beralih pada pintu geser lainnya dan dapat melihat Rui yang duduk pada sofa yang sudah rapi dengan piyama milik Daiki yang sedikit kebesaran ditubuhnya. Kulitnya putih nampak begitu cerah dengan beberapa titik diwajahnya yang nampak memerah akibat habis berendam air panas. Daiki yang memiliki kulit putih namun tak begitu putih dibandingkan dengan Rui, kulitnyapun tak memerah sehabis mandinya.
Berjalan kearah Rui yang duduk dengan ponsel ditangannya mengalihkan pandangannya pada Daiki yang duduk disampingnya. Daiki melirik pada ponsel digenggaman Rui yang nampak membuat sebuah pesan chatt.
"Berkirim pesan dengan siapa?", suara Daiki memulai percakapan.
"Fu -chan", jawab singkat Rui dengan kekehannya.
"Ada apa?", Daiki dengan kerutan penasaran didahinya.
"Tadi setelah ijin dengan bibi, Fu -chan tiba-tiba chat dan menyuruh untuk pulang... hehe-", jelas Rui masih dengan kekehannya.
"Hmm~", gumam Daiki yang mendekat dan melingkarkan tangannya pada Rui dari samping dengan dagu yang berada dibahu Rui. Matanya fokus pada ponsel pintar biru ditangan Rui dimana penuh dengan chat aplikasi dari Fumio yang menyuruhnya untuk segera pulang dan bahkan Fumio juga menawarkan diri untuk dirinya menjemput Rui. Daiki terkekeh kecil, mengambil ponsel pintar ditangan Rui, yang kemudian mengambil foto bersama Rui masih dengan posisi sebelumnya hanya saja kini tangan kirinya terangkat dengan ponsel Rui yang berada dihadapan mereka. Suara 'klik' mengabadikan momen mereka yang begitu dekat dan dengan cepat mengirim tombol 'kirim'.
Belum sempat menurunkan tangannya, ponsel Rui bergetar masih ditangan Daiki. Sebuah panggillan video masuk, Daiki dengan cepat mengambil tombol terima dan menampakkan wajah Fumio yang nampak kesal. Daiki mengeratkan tangan kanannya dipinggang Rui dan semakin merapatkan tubuhnya pada Rui memperlihatkan kemesraan mereka.
"Daiki! Pulangkan Rui!!", suara Fumio begitu kencang tanpa peringatan. Daiki memasang wajah datarnya walaupun sebelumnya dia nampak kaget dengan suara Fumio. Rui yang berada didekapan Daiki terdiam karena malu dengan wajahnya yang memerah.
"Kami sudah bersiap tidur. Jangan mengganggu", suara Daiki.
"Apa?! Jangan matikan panggilan!", suara Fumio yang dari panggilan video nampak begitu terburu-buru turun dari kamarnya dengan satu tangannya yang memegang jaket.
"Fu -chan! Kau mau kemana?!", teriakan Ibu Fumio yang bahkan suaranya dapat didengar dari seberang telepon.
"Menjemput Rui!", balasan Fumio yang nampak berada digenkan berniat mengenakan sepatunya. Suara langlah cepat mendekat pada Fumio yang kemudian suara erangan Fumio terdengar. Ibunya menjitak kepala anaknya itu.
"Apa masalahmu?! Biarkan Rui menginap ini sudah malam!", suara Ibu Fumio yang nampak kesal.
"Hah?! Kalau begitu aku juga akan menginap!", balas Fumio yang tak mau kalah.
"Hah?! Sekarang kembali kekamarmu!", perintah mutlak itu ditemani tarikan ditelinga Fumio.
"Aaaa~rghh~~ Ibu~~", eluh Fumio.
"Ayah! Ayah! Singkirkan Ibu!", Fumio melihat ayahnya yang berdiri diruang tengah rumah membuatnya berharap mendapatkan bantuan. Namun sang ayah hanya terkekeh dan melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice Later [Book 2] ✔️
General FictionVoice Later : The voice that can be heard now ~ BOOK 2 -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGA...