28~ Destiny

579 56 6
                                    

Chapter 28

Book 2 Bab 58

Kilatan cahaya kamera memenuhi sebuah ruangan yang cukup besar. Dalam ruangan tersebut terisi begitu banyak orang dengan pakaian rapi mereka dimana beberapa dari mereka, tidak- hampir dari mereka semua memegang kamera. Mulai dari kamera yang berukuran kecil hingga berukuran besar yang biasanya digunakan oleh orang-orang profesional. Beberapa lainnya ada yang membawa laptop yang sudah menyala, alat perekam, dan juga alat tulis.

Beberapa pria dengan jas rapi mulai memasuki ruangan membuat kilatan yang sebelum terhenti kembali muncul. Mengikuti beberapa pria yang berjalan menuju pada kursi dan meja yang sudah disediakan. Tiga pria duduk pada kursi yang disiapkan sedangkan tiga lainnya mendampingi mereka pada sisi kiri dan kanan meja. Diatas meja dihadapan tiga pria tersebut, terdapat beberapa micriphone yang tertata rapi dan juga beberapa botol air mineral.

"Saya Miyamoto Tsurushi, kepala keluarga Miyamoto", pria pada sisi paling kiri mulai membuka suaranya.

"Saya Miyamoto Tsukiko", pria yang berada ditengah.

"Miyamoto Rinji", pria yang paling kanan mengakhiri perkenalan mereka.

"Kami berada disini untuk mengkonfirmasi berita yang menyangkut putra kami, Miyamoto Rui", suara pria bernama Tsurushi tersebut. Umur pria itu sudah mencapai kepala lima, namun setelan yang rapi dan berkelas yang dinakannya begitu menawan untuknya. Ketegasannya sangat terlihat dari matanya dan tubuhnya masih begitu tegap.

Yah benar! Semua orang didalam ruangan besar tersebut merupakan orang yang profesinya disebut sebagai wartawan. Menatap tiga pria yang baru saja masuk kedalam ruangan begitu haus dan mulai tak sabar dengan berita yang akan mereka muat.

"Kami keluarga Miyamoto, membenarkan foto serta video yang baru-baru ini beredar dan diambil di bandara Narita, Tokyo", suara tegas itu kembali bersuara.

"Tuan Rinji- Miyamoto Rui adalah adik terkecil anda. Sejak kecelakaannya beberapa tahun lalu, kami tidak mendengar berita tentangnya dan sekarang kau membiarkan adik anda menyukai sesama jenis. Apa karena ini kalian menyembunyikan kabar dari Miyamoto Rui?", salah satu wartawan melontarkan pertanyaan.

"Kedua hal itu berbeda", pria bernama Rinji berbicara.

"Kami tidak terlalu mengekspos Rui, dikarenakan masalah kesehatannya yang terganggu semenjak kecelakaan orang tua kami. Sedangkan hubungan Rui, baru saja bermulai kurang dari setahun lalu", ujar Rinji menjawab. Mereka nampak mengangguk, menuliskan pada notebook kecil yang mereka bawa dan beberapa dari mereka dengan cepat mengetik pada laptop mereka.

"Pada video, terlihat Miyamoto Rui yang berlari menghampiri pria yang yang tidak kami ketahui ini dan memeluknya erat. Terlihat mereka seperti akan berpisah namun tidak ingin untuk berpisah. Apa kalian menentang hubungan mereka?", kembali salah satu wartawan.

"Hal itu sangat privasi untuk dibicarakan disini. Namun, kami sama sekali tak mengeluarkan ucapan untuk menentang hubungan mereka berdua", kini pria yang berada ditengah menjawab dengan begitu tenang.

"Apa kalian menerima mereka? Bagaimana dengan status Miyamoto yang sangat berpengaruh dipenjuru negeri?", pertanyaan lain muncul.

"Mereka masih sangat muda. Terutama Rui. Tapi mereka lebih berani dari kebanyakan orang. Saya juga melihat video itu dan mendengar semuanya dari Rinji. Membuat saya yakin, mereka tidak hanya main-main dalam hubungan mereka. Untuk soal menerima atau tidaknya, biarkan waktu yang menjawab. Selama itu pilihan anak kami, Rui. Kami tidak punya hak untuk menentanganya, karena kami percaya padanya. Dan masalah nama Miyamoto, itu sama sekali tidak ada hubungannya. Kedua hal ini sangat berbeda. Memutuskan hubungan perkejaan hanya karena anggota keluarga yang menyukai sesama jenis, itu sangat kekanankan di jaman yang sudah sangat modern sekarang ini", ujar Tsukiko kembali panjang lebar.

Voice Later [Book 2] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang