Bab 45Book 2 Chapter 15
Sebuah cerita yang seharusnya selalu manis dan penuh dengan romansa namun berubah menjadi cerita dengan kepahitan dan kebencian. Sebuah cerita yang seharusnya berjalan mulus tapi tak seperti yang dikira dan ternyata terdapat banyak sekali lubang, lubang yang jika terkena maka akan merasakan rasa sakit diseluruh tubuh.Hari itu hari dimana musim panas memulai masanya. Terik matahari begitu panas dari pada musim lainnya.
Miyamoto Rui... Chikafuji Daiki...
Dua insan yang di takdirkan dipertemukan kembali setelah masa lalu yang masih terus membuti mereka. Masa lalu yang begitu menyakitkan dimana mereka kehilangan orang yang sangat mereka kasihi.
Dua insan yang mempunyai watak begitu berbeda.
Dua insan yang mempunyai cara yang sangat berbeda ketika harus lari dari masa lalu mereka.
Dua insan yang mempunyai perasaan satu sama lain.
Tapi mereka harus dipisahkan ketika mengetahui masa lalu mereka.Sebuah cahaya yang seharusnya terang bersinar...
Kini harus terkurung dan malah diselumuti oleh ruangan yang penuh kegelapan.
Harus kah mereka berpisah?...
++++
Hari semakin larut, detak jarum merah jam menghiasi ruangan. Fumio melirik jam dinding rumahnya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang malam. Fumio meraih ponselnya dan mencari kontak milik Rui kemudian menghubungi Rui. Panggilan tersambung namun tak kunjung diangkat oleh sang empunya.
"Nii -chan wajahmu khawatir sekali"ujar Chie yang ikut duduk pada sofa dimana Fumio yang lebih dulu duduk disana.
"Bagaimana tidak? Rui masih belum pulang"ujar Fumio.
"Mungkin dia menginap"ujar Chie.
"Kalau dia menginap pasti akan memberitahu kita. Lagi pula aku yakin Daiki juga akan mengirimku mail untuk memberitahukan Rui akan menginap"ujar Fumio yang mencoba terus menerus menguhungi Rui dan Daiki.
"Tsk- ponsel Daiki juga tidak bisa dihubungi"ujar Fumio berdecak kesal.
"Fu -chan kau akan mengganggu waktu mereka"ujar Youko yang datang membawa potongan semangka keatas meja sofa.
"Tch- Kalian ini"ujar kesal Fumio yang berdiri dari duduknya kemudian berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Tak seberapa lama Fumio kembali turun sembari mengenakan jaket kulit coklat miliknya kemudian berjalan menuju Genkan rumahnya.
"Aku pergi menjemput Rui"pamit Fumio yang meraih sandalnya kemudian pergi keluar dari rumsh tanpa menunggu jawaban dari Youko.
Fumio yang mempercepat langkahnya seraya terus-terusan menelpon ponsel Rui maupun Daiki. Dalam beberapa menit perjalan menggunakan kaki, Fumio dapat dengan mudah mencapai apartemen milik Daiki. Apartemen dimana Daiki nampak begitu gelap, tanpa memgurungkan niatnya Fumio melangkah menaiki tangga kemudian mengetuk pintu dimana Daiki tinggal. Cukup lama Fumio menggerakkan tanggannya dihadapan daun pintu berwarna coklat teraenut namun tak mendapatkan juga jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice Later [Book 2] ✔️
Ficción GeneralVoice Later : The voice that can be heard now ~ BOOK 2 -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGA...