Book 2
Chapter 29
Dua mobil sedan berhenti di depan sebuah rumah yang berplat 'Hayashi'. Keluar seorang pria dari setiap kursi kemudi mobil. Kemudian berjalan cepat menuju pintu penumpang dan membukanya. Beberapa orang keluar dari kursi penumpang diiringi dengan bungkukan kecil dari pria yang membuka pintu mobil tersebut.
Youko terlihat berlari menuju pintu pagar rumahnya dan menyambut pemuda kecil diluar pintu pagar rumahnya dengan pelukan erat. Pemuda kecil itupun dengan senang hati menyambut pelukan tersebut dan diikuti dengan gadis lainnya yang memeluk pemuda kecil itu. Sudut mata Youko nampak lembab menahan rasa sukacita yang Ia rasakan.
"Ibu, Chie, ajak mereka kedalam", Fumio yang berada tepat dibelakang mereka. Matanya bertemu dengan manik sang pemuda kecil. Membuatnya menampilkan senyuman lembut.
Senyuman itu begitu banyak artian. Rasa senang, rasa lega, rasa rindu seluruhnya bercampur dalam pandangan singkat itu.
"Kau lebih baik, Rui?", tanyanya pada pemuda kecil itu. Rui memasang senyumannya dan mengangguk.
Mereka meninggalkan teras tersebut dan memasuki dalam rumah. Youko mempersilahkan mereka duduk mengelilingi meja pendek yang berada ditengah ruangan, kemudian meninggalkan mereka untuk menyiapkan minuman.
"Youko -san, tidak perlu repot", suara berat itu menghentikan langkah Youko dan kembali berbalik menunjukkan senyumannya.
"Tidak repot sama sekali, Rinji -kun", suara Youko dan kembali berjalan. Rui terlihat berjalan menyusul Youko.
"Rui -chan kau ikut duduk saja", suara Youko.
"Biar Rui ikut bantu, bibi", ujar Rui yang akhirnya mencapai dapur. Chie sudah berada disana dan merebus air.
Kini diruang tamu, tepatnya di sofa terlihat Daiki dan Fumio yang duduk dalam diam tanpa menatap sama sekali. Kerutan didahi Fumio tak bisa menyimpan rasa kesalnya pada orang yang duduk disampingnya kini.
Sedangkan dibelakang mereka terdapat Rinji, Ryuga, Riku seraya paman mereka Tsukiko duduk mengelilingi meja pendek tersebut."Aniki menitipkan salam untukmu, Youko", suara Tsukiko yang menyambut Youko mendekatinya. Youko tersenyum dan mengangguk.
"Tsurushi -san masih begitu sibuk ya", ujar Youko yang menyajikan segelas teh pada Tsukiko.
"- dan kasar", sambut Rinji yang otomatis membuat tawa.
"Maaf, tidak datang lebih awal", ujar Tsukiko lagi.
"Bukan masalah", ujar Youko yang akhirnya ikut duduk diikutu Chie yang disampingnya. Sedangkan Rui yang baru saja meletakkan teh untuk kakaknya itu, langsung dibawa Rinji untuk duduk didekatnya tepatnya duduk diantara Rinji dan Tsukiko.
"Dimana suamimu, Youko?", ujar kembali Tsukiko.
"Masih bekerja. Mau ikut makan malam disini?", tawar Youko.
"Tidak perlu You-"
"Ide bagus Youko -san", Riku yang menyela ucapan pamannya.
"Baik! Kalian akan mendapatkan makanan terenak yang pernah kalian makan selama hidup kalian", ujar Youko yang membuat tawa serta tatapan bingung dari beberapa pasang mata.
"Mengapa begitu?", bingung Tsukiko.
"Karena yang memasak adalah Rui -chan", jawab Youko yang membuat semuanya terdiam dan menatap Rui kaget.
"R, Rui bisa memasak?", Tsukiko bertanya tergagap menatap keponakan kecilnya yang berada disampingnya. Semburat kemerahan wajah Rui menemani angguakan malu-malu Rui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voice Later [Book 2] ✔️
General FictionVoice Later : The voice that can be heard now ~ BOOK 2 -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGA...