Satu

5.6K 393 39
                                    

Dibawah terik matahari yang sangat panas, kelas 12B sedang berolahraga dibawah bimbingan pak Hoseok yang sedang asyik membina senam di depan para murid.

Di baris satu dan dua adalah anak-anak yang sedang aktif bersenam.

Sedangkan baris ke tiga dan empat, biasanya mereka saling mengobrol sambil duduk.

Seperti Jungkook. Ia sangat benci sekaligus menyukai pelajaran olahraga. Kenapa? Ia benci jika ia terus-terusan diajak untuk bersenam dan meregangkan otot. Dan ia menyukainya, karena setelah senam, ia bisa membeli makanan di kantin.

"Uhh, kenapa panas banget sih?"

Jungkook mengibaskan tangannya ke arah wajah dan lehernya yang berkeringat. Sangat panas sampai-sampai mungkin kita bisa memasak telur tanpa api di sana.

"Jeon Jungkook. Berdiri dan ikut senam! Rentangkan tanganmu hingga Jimin bisa mencium aroma ketiakmu" Canda pak Hoseok.

Pak Hoseok ini memang suka bercanda.

Kebetulan Jimin yang sedang berdiri di samping Jungkook pun membuat dua langkah ke kiri menjauhi Jungkook seolah menghindari aroma ketiak Jungkook.

"Sialan kau Jimin! Aku pakai deodoran ya!" Ujar Jungkook.

Jimin hanya terkekeh lalu membantu Jungkook bangun dari duduknya. Kemudian lanjut mengikuti senam pak Hoseok yang semakin panas dan juga bergaya.

"Semuanya ikuti gerakan saya! Mulai berjinjit hingga tinggi tubuh kalian lebih tinggi dari RM BTS!"

Senam pun berakhir beberapa menit kemudian. Namun anak-anak tidak bisa bubar begitu saja. Karena pak Hoseok tiba-tiba memberi arahan. Jadilah mereka semua duduk di lapangan yang panasnya tidak jauh dari wajan sehabis menggoreng keripik.

Pak Hoseok menarik napas. O-ow. Sepertinya pak Hoseok akan memberikan ceramah.

"Karena di hari Kamis yang cerah ini adalah seminggu sebelum hari ulang tahun sekolah kita yang tercinta, saya harapkan bahwa kelas kalian rapi tanpa debu sedikitpun seperti akhlak kalian. Bapak pemilik sekolah kita ini akan berkunjung dalam kurun waktu satu jam lagi. Beliau berharap bahwa sekolah kita akan mendapatkan akreditasi yang sangat baik. Untuk itu, BERSIHKAN KELAS KALIAN YANG TAMPAK SEPERTI KAPAL PECAH, PAHAM?!"

"PAHAM PAK!"

Bak robot yang diatur untuk membersihkan kelas, seluruh anak yang tadinya duduk gelisah karena bokongnya kepanasan pun segera berlari ke kelas untuk membersihkan kelas.

Kecuali Jungkook dan Jimin yang malah berjalan menuju kantin.

"Hei hei kalian"

Mereka pun menengok kearah pak Hoseok yang masih pakai baju olahraga menatap garang ke mereka.

"Kenapa pak?"

"Mau kemana?"

Keduanya saling bertatapan. "Kantin, pak"

Pak Hoseok menggeleng lalu berjalan mendekati dua orang yang sedang membuat raut bingung.

"Daripada kalian ke kantin, mending bantu saya buat bersihin gudang olahraga yang hampir diambil alih sama lumut. Yuk"

Pak Hoseok langsung narik dua bocah yang sudah pasrah di tarik ke gudang olahraga yang penuh debu-debu intan.

🐋🐳🐋

"Astaga, gudang itu tampak seperti otakmu, Jung! Kotor sekali!"

Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka setelah membersihkan gudang olahraga milik pak Hoseok yang lebih kotor daripada tempat pembuangan sampah.

"Sialan kau Jimin!"

Mereka berdua terus berjalan hingga mereka tiba di depan kelas yang tampak sepi. Sepertinya semua sudah selesai membersihkan kelas. Tapi kenapa mereka duduk rapi seperti itu?

Oh tidak! Apakah ada guru yang masuk ke kelasnya?

Jungkook membuka kenop pintu kelas dan membukanya pelan. Menimbulkan bunyi decitan pintu yang bunyinya lebih keras daripada toa aula.

"Park Jimin, Jeon Jungkook! Berapa menit kalian terlambat masuk kelas?"

Astaga, itu pak Seokjin! Guru yang terkenal killer sekaligus menyenangkan bagi anak-anak murid. Beliau mengajar Kimia dan juga menjadi dokter di UKS.

Kenapa bisa? Karena dia pak Seokjin yang tampan.

"L-lima belas menit, p-pak.."

"Tahu hukuman kalian?"

Keduanya mengangguk. Hukuman bagi yang terlambat adalah berdiri dengan satu kaki dan menarik telinga di depan kelas hingga jam pelajaran berakhir.

"Laksanakan!"

Keduanya langsung menaikkan kaki dan juga menjewer telinga mereka masing-masing. Tapi tunggu, ada yang berbeda di kelas ini.

"Baiklah, Anak-anak. Ini Mr.Kim. Pemilik sekolah ini"

Semua mata langsung tertuju pada pesona wajah Mr.Kim yang tampannya bak patung dewa Yunani. Tak lain Jungkook yang kakinya ditekuk satu ke atas dan menjewer telinganya.

"Selamat siang, saya Kim Taehyung."

Kelas langsung heboh sebab mendengar suara serak basah yang dalam milik Mr.Kim itu. Mari kita panggil ia Taehyung.

"Kalau begitu, ada yang ingin bertanya tentang Mr.Kim?"

Salah seorang siswi mengangkat tangannya tinggi. Tanda ia ingin menanyakan sesuatu kepada Mr.Kim itu.

"Berapa umur anda?"

"Tiga puluh tahun."

"Apa Mr. sudah menikah?"

"Saya sudah punya anak."

Seketika anak-anak pun langsung mendesah kecewa. Sudah punya anak, berarti memiliki istri bukan?

Jungkook yang merasa tidak ada lagi yang bertanya, langsung bertanha kepada Mr.Kim yang masih berdiri di depannya.

"Tunggu, tadi nama om siapa?"

Taehyung menengok kepada Jungkook yang masih dengan posisi hukumannya.

"Kim Taehyung"

Mata Jungkook langsung berbinar layaknya kelinci diberi makan oleh majikannya.

"Aku Jeon Jungkook! Om ganteng, Koo suka!"

Blak-blakan sekali. Tapi itulah Jeon Jungkook. Ia tak suka basa-basi. Ia sangat suka to the point untuk mengatakan sesuatu.

Bisa didengar anak-anak kelas 12B itu langsung bersorak centil kepada Taehyung dan juga Jungkook. Yang mana membuat Jungkook wajahnya memerah seperti kepiting rebus.

🐋🐳🐋

TBC

Wah, gimana nih? Arell lagi suka Jungkook yang agresif kayak gini. Dan Taehyung yang bakunya minta ampun.

Arell juga lagi suka sama Taekook yang semi-pedo kayak gini avv 😭

It's my birthday! Book ini hadiah dariku untuk klean :)

Sound of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang