"Jungkook, sudah ya makan cokelatnya? Nanti kamu sakit gigi."
Jungkook menggeleng, ia lebih memilih lanjut melahap batangan cokelat yang tinggal setengah itu. Mengabaikan Taehyung yang sudah melerainya untuk makan lebih banyak.
Taehyung hanya menghela nafasnya, keras kepala Jungkook memang tidak bisa dihindarkan begitu saja. Lantas ia menarik batangan cokelat itu dari tangan Jungkook dan menyimpannya di kulkas. Lalu ia mendapatkan lirikan dendam dari mata sang kekasih.
"Ih om, aku masih mau makan lhoo!"
Taehyung menggeleng. "Lihat sudah jam berapa sekarang? Sudah jam sepuluh malam lebih, Jungkook. Lebih baik kamu segera sikat gigi dan cuci kaki kamu, dan naik ke tempat tidur."
Jungkook masih cemberut dengan wajah memelasnya. "Cuddle?"
Taehyung mengangguk, "Setelah kamu sikat gigi dan cuci kaki"
Jungkook bersorak riang lalu berlari kecil ke dalam kamar mandi. Semenjak menjadi sepasang kekasih, Taehyung lebih sering menghabiskan waktunya di rumah sang kekasih. Setiap malam akan saling memeluk, bercerita, lalu tidur bersama.
Jungkook keluar dari kamar mandi lalu menghampiri si tampan yang sedang membereskan sisa-sisa makanan Jungkook.
"Sudah?" Jungkook mengangguk. "Kalau begitu, naiklah ke kamar lebih dahulu, saya mau ke kamar mandi dulu."
Jungkook mengangguk lagi, lalu berlari naik ke kamarnya untuk menunggu Taehyung di kamarnya itu. Ingin bermanja dengan kekasihnya sejak dua minggu yang lalu.
Taehyung hanya terkekeh, betapa gemas kekasihnya itu hingga dirinya kadang tidak kuat menahan gemas dan berujung menggigit pipi gembil kekasihnya itu.
Ia masuk ke dalam kamar mandi, untuk sikat gigi dan cuci kaki seperti apa yang dilakukan Jungkook tadi. Setelahnya ia langsung naik ke kamar Jungkook. Beruntung malam ini keluarga Jeon sedang ada pekerjaan di luar negeri, jadi mereka bisa bebas cuddle dimana-mana.
Namun tetap saja tidak terlalu bebas, karena kakaknya Jungkook ada di kamar sebelah. Tapi Taehyung tidak khawatir dengan calon kakak iparnya yang doyan tidur itu.
"Sini, om!"
Jungkook membuka lebar tangannya, meminta pelukan dari yang lebih tua. Taehyung lantas menutup pintu, dan masuk ke dalam pelukan Jungkook. Pelukan hangat di malam yang dingin itu sangat sempurna.
"Kamu hangat sekali, Jungkook, saya suka."
Jungkook hanya terkekeh kala Taehyung mendusel di dadanya yang berisi itu. Gesekan rambut pada kulitnya yang sedikit terpampang membuat ia geli.
"Geli, om. Ayo tidur."
Taenhyung mengangguk, lalu membiarkan tangannya menjadi bantalan untuk kepala Jungkook, dan wajahnya ada di antara ceruk leher Jungkook. Melewati malam bersama dengan pelukan dan dengkuran halus.
-∞-
"Jung, pulang bareng lagi ya hari ini?"
Jungkook mengangguk saja, lagipula om Taehyung sedang sibuk hari ini, ia pun menyetujui permintaan pulang bersama dengan Jimin. Mereka belakangan ini juga jarang pulang bersama.
"Game center dulu ga?"
Mata Jungkook berbinar. "Setuju! Traktir aku ya!"
"Ck, mauan."
Jungkook memakai tas ranselnya lalu keluar mengikuti Jimin yang sudah lebih dulu keluar dari kelas mereka.
Di perjalanan menuju game center itu, Jungkook banyak bercerita tentang dirinya dan kekasihnya itu. Jimin sedikit terkejut akan fakta bahwa sahabatnya ini sudah memiliki kekasih.
"Ayo main basket, Jimin!"
Jungkook menarik lengan Jimin menuju mesin permainan basket, memintanya untuk bertanding bersama. Jimin mau saja, ia pandai bermain basket.
Bola ke delapan berhasil Jungkook masukkan ke dalam ringnya dalam waktu dua menit. Lain dengan Jimin yang setiap lemparannya masuk ke dalam ring tersebut.
Jungkook mendesis sebal karena kalah.
"Ck, siapa yang nantangin tadi? Kok kesel?"
Jungkook makin cemberut. "Kau tuh harusnya ngalah. Jadinya aku kalah!"
Ck, dasar kelinci gendut yang nggak mau kalah - Jimin.
Jimin menarik kedua pipi Jungkook hingga memerah, ia juga sebal karena Jungkook tidak mau kalah darinya.
"Aduh, kita kan lagi tanding, mana ada ngalah."
Jungkook meringis kesakitan, pipinya sudah merah karena di tarik oleh sahabatnya itu. Ia balas menjambak rambut Jimin agak kuat, membuat si empunya ikut meringis kesakitan.
"Ah, disini rupanya?"
Acara bertengkar mereka terhenti kala melihat sosok wanita paruh baya mendatangi keduanya. Jungkook agak terkejut mendapatkan wanita itu berbicara kepadanya. Sedangkan JImin memasang wajah yang penasaran dan bingung.
"Siapa kau?" Jimin bertanya dengan lantang.
"Ck, dibayar berapa kau untuk berkencan bersama lelaki ini?" Wanita itu bertanya kepada Jungkook yang sudah menundukkan kepalanya takut.
"Jaga ucapanmu, wanita tua!"
"Lihat, bahkan perilakunya tidak pantas untuk dicontoh. Dasar anak jaman sekarang." Wanita itu mendengus. "Anakku sedang terbaring di rumah sakit, dan kau malah menjalang dengan orang lain? Sudah kuduga, kau adalah jalang yang disewa anakku hari itu."
Jimin sudah naik pitam, tidak terima Jungkook dihina seperti itu. Tangannya sudah mengepal, siap untuk melayangkan bogemnya. Namun Jungkook menahan dirinya agar tidak kelepasan.
"A-aku nggak tau. D-dimana T-Taehyung dirawat?"
Wanita yang adalah ibu Taehyung itu mendecak. "Tidak perlu, Taehyung sedang dirawat oleh calon istrinya. Dan putuskan hubungan kalian secepatnya, Taehyung butuh seorang anak untuk mewarisi seluruh kekayaannya. Kalau ia berkencan denganmu, keluarga Kim tidak akan mempunyai keturunan darah. Taehyung akan menikah dua minggu lagi, tepat setelah Taehyung dinyatakan keluar dari rumah sakit."
Jantung Jungkook seperti berhenti berdetak, nafasnya perlahan ia hembuskan, dalam-dalam ia hirup.
"T-tapi—"
"Mengundangmu? Tentu saja, undangannya akan sampai beberapa hari lagi, dan pastikan kau untuk tidak membuat keributan di pesta indah anakku."
Wanita itu pergi meninggalkan Jungkook yang terdiam dan emosi Jimin yang masih memuncak.
"Jim, mau pulang."
Jimin meredakan emosinya sedikit. "Siapa dia? Kenapa dia seenaknya ngomong kayak gitu? Kenapa—"
Jungkook menarik kemeja sekolah yang Jimin kenakan, mendongak, memperlihatkan wajah sendunya yang sudah banjir air mata. Jimin sangat sakit melihat wajah sedih sahabatnya itu.
"Ayo— hiks, pulang."
-∞-
Haduh tulisanku makin aneh lagi. Gini kalo lagi ga mood nge-wattpad. Keenakan nonton sofia the first (T^T)
See you-!

KAMU SEDANG MEMBACA
Sound of Love
Fanfiction[ON HOLD] Jungkook ingin tahu bagaimana cara untuk meluluhkan hati si om ganteng. Berbagai cara sudah ia lakukan, ia harap cepat-cepat si om ganteng balik mencintai nya! IT'S ALL ABOUT BXB! (IT'S TAEKOOK FANFICTION) HOMOPHOBIC GO AWAY! Selamat memba...