~02~

21 14 6
                                    

Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷

💖💖💖

"Sudah berapa lama kalian pacaran?" tanya Papa.

"Setengah tahun ya kan?" tanya Mingyu.

"Rasanya baru kemarin sih," lanjut Mingyu.

"Aera?" tanya Papa.

"Ya?" jawab Aera singkat.

"Hari ini sekolahmu akan menghadapi krisis gas beracun. Ini karena percobaan kimia yang gagal, oleh seseorang yang sudah Papa siapkan. Tugasmu hanya menyelamatkan Jeonghan," ucap Papa.

"Anda ingin aku menggunakan sihirku sekarang?" tanya Aera.

"Setidaknya Jeonghan harus tau siapa kamu, kalau yang lainnya tau, itu bonus," ucap Papa.

"Baiklah," jawab Aera.

*_*

Aera bersiap menyampaikan speechnya pada murid baru yang sudah dipastikan diterima di sekolahnya. Ujian penempatan hampir selesai minggu ini, jadi murid teladan perlu memberikan speechnya sebagai penyemangat untuk adik kelas mereka nantinya. Aera dan Jeonghan adalah salah satunya.

Jeonghan sudah selesai menyampaikan speechnya, tepat sebelum Jeonghan turun dari podium, suara nyaring mic, muncul gass bocor melalui pipa di atas kepala mereka. Aera segera mengarahkan tangannya ke atas untuk membuat gelembung perlindungan. Netra Jeonghan dan dirinya bertautan sejenak.

Semua orang berteriak, tentu saja! Mereka takut dan takjub. Sayangnya tidak ada waktu untuk mengagumi keindahan gelembung kaca yang dibuat Aera. Aera sendirian disini, saudara dan temannya tidak ada disini. Dia punya kekuatan, tapi tak cukup kuat kalau sendirian.

Jeonghan sudah menyadari keberadaannya, itu sudah cukup. Tidak ada waktu lain untuk bermain dengan kekuatannya, dia harus segera membuat semua orang keluar dari gedung sekolah ini. Aera memberi sinyal pada Jeonghan untuk mengajak yang lainnya, setidaknya keluar dari gedung sekolah. Sayangnya Jeonghan masih sibuk dengan ingatannya sendiri yang mulai kembali.

"Ah! Maafkan aku!" teriak Aera sebelum akhirnya, melempar semua orang keluar secara paksa dari gedung sekolah..

Aera menjatuhkan tubuhnya di panggung sepi auditorium. Dia berusaha memasok energi dan oksigen yang tak bersih di ruangan itu. Papa segera menembus asap putih dan mencari keberadaan Aera. Dia harus menemukan putrinya, tak peduli bahwa dia hanya manusia biasa yang rentan.

"Papa," ucap Aera.

"Sssttt! Sudah kubilang, kau hanya perlu menyelamatkan Jeonghan. Dasar gadis nakal" ucap Papanya.

Daripada merasa sedih dan kesal karena dimarahi, dia senang, karena itu adalah Papanya. Kalian tau, 'Every Park has Their Kim'. Kim Seohyun adalah sosok Papa yang keren untuk Aera dan saudaranya yang lain. Walau hanya anak angkat, dia senang bisa memiliki Papa Asuh seperti Seohyun.

Seohyun dengan badan tertatihnya membawa Aera ke belakang sekolah. Disana, sudah berdiri Kim Mingyu dengan circlenya menuju Rumah Sakit. Tanpa banyak berbicara lagi, ketiganya memasuki circle itu.

"Om, duluan saja. Om juga harus mendapatkan perawatan intensif. Aera akan bersamaku," titah Mingyu.

"Sus, tolong Om saya dulu," ucap Mingyu pada Suster di hadapannya.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang