~10~

14 11 7
                                    

Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷
💖💖💖

Libur semester tinggal beberapa hari lagi. Kali ini, Aera harus mendatangi makan malam keluarga lagi. Tapi kali ini, keluarga Kim yang menjadi tuan rumahnya. Sudah hampir sebulan dia tidak bertemu Wonwoo dan Seungkwan. Luka ditubuhnya juga belum sepenuhnya pulih.

Dia masih tidak di ijinkan keluar dari kamarnya. Luka yang dia ambil dari blue flame Wonwoo sangat banyak dan dalam. Membuat dia kesulitan untuk pulih lebih cepat, apalagi luka dari ayah Wonwoo yang notabenenya adalah pemabuk. Aera harus menyesuaikan pola makannya dan melakukan diet karena perutnya membuncit, akibat konsumsi alkohol yang bahkan dia tidak pernah mengonsumsinya, itu karena dia mengambil penyakit ayah Wonwoo.

"Aera tidak keluar, aku juga tidak," ucap Jisoo.

"Aku juga," ucap Daehyeon.

"Jeonghan, dia ingin bertemu denganmu," ucap Papanya.

"Aera harus ikut," ucap Jisoo kekeuh.

"Dia sakit! Kita tidak bisa membiarkan dia turun! Kalian paham atau tidak!" bentak kakek mereka, Kim Jong Min.

"Aku baik-baik saja. Kalian pergilah!" ucap Aera mengoneksi Jisoo dan Daehyeon.

"Kau,,, kau ingat papa bilang untuk saling mendukung?" elak Daehyeon.

"aku ingat semuanya. Tapi kondisinya berbeda sekarang. Sudahlah, percuma berdebat dengan kakek," tutup Aera.

Aera kembali menikmati tidurnya dan menghadap ke landscape yang dia sediakan sendiri. Dia benar-benar merasa baik-baik saja. Dia hanya merindukan seseorang yang selalu ada utuknya. Red forcenya, dia merindukan red forcenya. Dia tidak bisa merusak acara makan malam ini dengan bau nanah di tubuhnya. Jadi dia memutuskan untuk menidurkan dirinya.

*_*

"Apa kabar Jisoo!!!" Sapa Jeongsuk.

"Aku baik, bagaimana denganmu?" tanya Jisoo.

"AKu baik. Kau terlihat semakin manis," ucap Jeongsuk.

"heh! Aku laki-laki!" olok Jisoo.

"Ck! Sama saja," ucap Jeongsuk malas.

"Bisakah kau tersenyum?" olok Jeongsuk pada Daehyeon.

"Aku tidak mau tanggung jawab kalau kau akan menyukaiku," ucap Daehyeon sombong, seperti biasa.

"Dasar!" olok Jeongsuk.

Jeongsuk berjalan cepat dan menghentakkan kakinya kesal. Daehyeon hanya menggelengkan kepalanya heran. Dia menoleh ke arah Jisoo yang berada di sebelahnya. Momen awkward kembali terjadi, Jeonghan dan Jisoo terdiam membisu.

"Jisoo baik-baik saja. Kami merawatnya dengan cara yang lebih baik. Kau juga harus baik-baik saja," ucap Daehyeon.

"Tentu saja! Nancy disini. Kau tau, Aera dan aku selalu menyukaimu," ucap Jisoo mencubit pelan pipi Nancy.

"Mungkin nanti aku akan menikahi Aera," lanjut Jisoo.

"Kau tidak menikahi saudaramu bodoh!" olok Daehyeon.

"Oh iya, aku lupa," ucap Jisoo mencoba mencairkan suasana.

"Aku senang kau baik-baik saja," ucap Jeonghan.

"Ya tentu saja. Bersenang-senanglah," ucap Jisoo.

"Dimana Aera?" tanya Jeonghan lagi.

"Dia sakit, jadi dia harus istirahat," ucap Jisoo.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang