Hi Chingu 🪷
Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentarAku tunggu ya....
1.
2..
3...Gomawo Chinguyaaa🪷
💖💖💖
Libur semester masih panjang, Daehyeon dan Aera banyak menghabiskan waktu bersama. Kurang lebihnya mereka sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan dari potensi mereka masing-masing.
Daehyeon tidak bisa membaca orang dari jarak jauh, tapi dia bisa membaca situasi dan kondisi dari jarak manapun. Aera bisa memantulkan perasaan, membuat gelembung, telekenesis, mengambil juga memindahkan rasa sakit, dan menyembuhkan dirinya sendiri. Tapi untuk saat ini, Aera masih belum terlalu ingat bagaimana caranya menyembuhkan dirinya secara utuh.
Hari ini Aera harus pergi ke rumah keluarga Lee, ini makan malam biasa saja, tapi dia berharap Daehyeon bisa ikut bersamanya. Sayangnya sampai semester baru dimulai, Daehyeon tidak akan diperkenalkan ke siapapun. Berakhirlah Aera duduk temenung di tepi kolam bersama Jeongsuk, dan Jonghyun, saudara Jeonghan.
"Kenapa kau dingin dengan semua orang?" tanya Jonghyun.
"Bukan urusanmu," jawab Aera.
"Tentu itu urusan kami. Kau dan Jeonghan,-" ucap Jeongsuk tak sampai.
"Aku tidak akan menikah!" sela Aera.
"Jangan bilang begitu," ucap Jonghyun.
"Apa yang kau harapkan, dia membenciku." Ucap Aera menjatuhkan dirinya ke air.
"Heh dasar! Ku pikir kau ditarik ke air," ucap Jeongsuk terkejut.
Naeun keluar bersama Jeonghan dengan swimsuit mereka masing-masing. Aera meraih Jonghyun yang lebih dekat dengannya dan meminta tolong pada Jonghyun, supaya mau membantunya keluar dari kolam. Dengan senang hati Jonghyun melakukannya. Jeongsuk memutuskan untuk menetap di kolam renang, dia tidak mau Naeun merasa dipojokkan.
Jeonghan meminta Naeun untuk pergi ke kolam lebih dulu, karena Papa Lee dan Papa Kim memanggil Jeonghan dan Aera untuk berbicara. Tanpa banyak menolak atau berbicara, Aera segera berjalan di belakang Jeonghan menuju ruang makan keluarga Lee.
"Yang kulakukan cuma memantulkan energy. Kalau dia tersakiti karena itu, artinya dia punya energy negative saat itu," ucap Aera santai.
"Tetap saja kau harusnya bisa menahan dirimu," protes Jeonghan.
"Aera, minta maaflah," ucap Papa Aera.
"Aku tidak bersalah, tidak perlu minta maaf," ucap Aera.
"Kau membuatnya kesakitan sejak seminggu yang lalu," protes Jeonghan.
"Dia baik-baik saja," ucap Aera.
"Aku mau kau minta maaf padanya!" titah Jeonghan.
"Kau pikir aku milikmu? Aku bukan milik siapa-siapa," tutup Aera.
"Aera!" ucap Papanya memeringatkan.
"Aku bukan reinkarnasi siapapun Papa," ucap Aera berlalu pergi.
"Aku akan bicara padanya," ucap Papanya.
"Aku saja Om," ucap Jonghyun.
"Hanya jangan mendiktenya," pinta Papa Seohyun untuk yang terakhir kali.
Jonghyun berjalan pelan sambil membawa handuk untuk Aera.
"Kau basah, apa kau akan menunggu di mobil sampai Jeonghan berubah pikiran?" tanya Jonghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️
FanfictionAera bukanlah gadis yang percaya terhadap reinkarnasi. Tapi dia dipaksa percaya dan harus mengulang kehidupan yang bahkan bukan miliknya sendiri. Disisi lain, beberapa orang mulai melanjutkan hidupnya sebagai reinkarnasi sosok diri mereka di masa...