~06~

17 13 13
                                    

Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷

💖💖💖

"Gimana bisa kamu ngelakuin hal itu! Kamu bener-bener hebat." ucap Daehyeon di dalam mobil.

"Aku tidak mau, tapi aku harus," jawab Aera mengecheck ponselnya.

"Aera, apa yang Papa bilang soal ponsel ketika berbicara," tegur papanya di kursi kemudi.

"Maaf Papa, maaf Kak," ucap Aera pada Papanya dan Daehyeon.

"Oke,"-"Tak apa," jawab Papa dan Kakaknya.

"Jadi, ada berita apa dihari pertama sekolahmu?" tanya Papa.

"Daehyeon punya teman baru, Soobin dan Seungmin. Tapi nampaknya mereka takut dengan Aera," ucap Daehyeon.

"Semua orang takut padanya. Kita tidak boleh," ucap Papanya sumringah.

"Bagaimana dengan Aera?" tanya Papanya lagi.

"Jeonghan memukul Wonwoo karena Wonwoo membantuku," ucap Aera.

Seohyun menghentikan mobilnya tiba-tiba, untung saja jalanan sedang sepi. Seohyun menolak percaya dengan apa yang dikatakan Aera. Tapi jika itu benar, bukankah artinya ramalan itu benar? Jeonghan akan jadi pemimpin yang berbeda dengan pemimpin sebelumnya yang kurang kompeten. Setidaknya dalam segi fisik.

"Lalu?" tanya Papanya.

"Aku sembuhkan Wonwoo. Dia tidak bersalah, dia hanya tidak tau kalau aku bisa memantulkan perasaan," jelas Aera.

"Baiklah." jawab Papanya bersiap melajukan mobilnya.

"Kau menciumnya kau tau," ucap Daehyeon.

"Kau mencium siapa?" ucap Papanya terkejut dan kembali mengerem mobilnya.

"Kak Mingyu," ucap Aera singkat dan memegang tangan Daehyeon.

"Tidak semua hal harus kau beritahukan pada papa. Papa tidak punya kendali pada pikirannya sendiri kalau saja Ratu kegelapan datang dan mengambil memorinya. Untuk saat ini, cuma kau yang tau Wonwoo milikku." jelas Aera dalam hatinya, pada Daehyeon.

"Aku akan percaya padamu apapun yang terjadi." jawab Daehyeon menggenggam tangan Aera.

"Aku bukannya tak percaya Papa. Tapi Papa cuma manusia biasa, aku tidak mau melibatkan dia dan Wonwoo dalam bahaya." tutup Aera.

*_*

Wonwoo punya title baru sekarang, dia Kristof, budaknya Elsa. Wonwoo tak mempermasalahkannya, yang terpenting Aera tidak begitu padanya saat mereka hanya berdua. Itu lebih dari cukup, dia tidak perlu pengakuan lain dari dunia. Anggap saja ini bodoh, terlau bucin, tapi menurut Wonwoo, ini adalah kesempatan terakhirnya untuk memperbaiki hidupnya dikehidupan sebelumnya. Dimana dia hanya melindungi permaisuri diam-diam.

Aera lebih sering menghabiskan waktunya dikelas bersama Wonwoo. Dia senang berkelompok dengan Wonwoo, dan apapun dengan Wonwoo. Tak terkecuali malam ini, dia menginap lagi di kamar Wonwoo. Seungkwan terpaksa harus tidur bersebelahan dengan badan bongsor Wonwoo, karena Aera tidak mau pulang dan suka dengan bed Wonwoo. Benar-benar gadis aneh.

Seungkwan bisa saja menginap ke kamar Soobin atau Seungmin yang isinya hanya satu orang. Tapi Aera selalu menahannya untuk tetap berada di ruangan ini. Jadi, dia terpaksa berdesakkan dengan Wonwoo.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang