~13~

29 11 11
                                    

Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷
💖💖💖

"Setelah dipikir, kalian tidak perlu sekolah lagi. Kalian sudah pandai, belajar non-fromal saja sesuai minat kalian. Dan Yoon Wonwoo! Aku ingin kau menjaga jarak dengan putriku," ucap Pak Seohyun.

"Iya tuan," ucap Wonwoo kikuk.

"Semua berkas sudah di urus Pak Junghwan. Kita berangkat minggu depan setelah kalian menyelesaikan ujian akhir semester," ucap pak soenho lagi.

"Baik tuan," cuma Wonwoo yang menjawab.

"Ck! Aku suka kau menjawabku." ucap pak Seohyun tersenyum manis.

"Terima kasih tuan," ucap Wonwoo lagi.

Aera menjatuhkan tubuhnya kebadan tegap Wonwoo saat papanya sudah pergi. Dia tidak suka tinggal dan menjadi satu-satunya wanita di gerumbulan itu. Tapi dia tidak tau apa yang bisa dia lakukan. Eric dan Jisoo harusnya tetap bereinkarnasi sebagai perempuan saja, supaya dia punya teman. Dia kembali memikirkan imajinasinya, jika itu terjadi mungkin dia akan sering berselisih pendapat. Kembali dia memutuskan ini adalah skenario terbaik.

Setidaknya mereka hanya perlu disana sampai Flame on berhasil tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, dia mungkin bisa bertemu Annabeth dan Evelyn di sana. Dia masih menyimpan alamat rumah keluarga yang mengadopsi mereka berdua. Memang berbeda keluarga, dan dia menyimpan kedua-duanya.

"Ayo kita tinggal di asramamu selama seminggu," ucap Aera lirih.

"Boleh kah?" tanya Wonwoo bingung.

"Seungkwan akan tinggal disini," ucap Aera.

"Oke," jawab Wonwoo menyetujuinya tanpa berpikir.

"Kalian membicarakan apa?" tanya Jisoo penasaran.

"Coklat Jisoo. Aku bicara soal coklat batangan yang enak. Kamu pasti tau mereknya. Beri tau Wonwoo, biar dia yang membelinya," ucap Aera.

"Ah, iya.. beli saja yang bungkusnya ungu. Sebentar ayo kita pergi belanja, aku sudah membuat daftar belanjaan," ucap Jisoo bahagia.

"Tidak perlu banyak orang untuk pergi ke super market Jisoo," ucap Daehyeon.

"Oh, kalau begitu, ayo Wonwoo, kita pergi," ucap Jisoo.

"Aku ikut!" ucap Aera.

"Oh! Kau dirumah saja!" ucap Daehyeon, dia tak mau harus ikut dan menemani Aera. Jisoo memang tau kelemahannya, menyebalkan! Pikirnya.

"Junghwa! Kau disini, temani ketiga lelaki kurang belaian ini ya," titah Jisoo sebelum menggandeng tangan Wonwoo yang menggandeng tangan Aera.

Wonwoo bertugas untuk mengendarai mobil ini. Aera duduk di kursi belakang dan Jisoo duduk disebelah Wonwoo. Jisoo membuka pembicaraan untuk mengisi kekosongan, tapi nampaknya pertanyaannya seidkit riskan.

"Sudah seberapa jauh hubungan kalian?" tanya Jisoo.

"Kau tidak perlu tau. Dia menjagaku dengan baik," ucap Aera datar.

"Ah,,, Baiklah. Apa Aera pernah menyulitkanmu Wonwoo?" tanya Jisoo lagi.

"Akulah yang selalu menyulitkannya," ucap Wonwoo tersenyum paksa.

"Benarkah? Ku pikir tak ada yang akan bisa menyulitkannya", ucap Jisoo setengah berfikir.

"Diamlah Jisoo! Jangan banyak bicara," ucap Aera sarkas.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang