~09~

17 11 13
                                    

PART PANJANG DAN RUMIT! PERLU KONSENTRASI DAN WAKTU LUANG YANG SANGAT LUANG!
🙏🙏🙏
Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷
💖💖💖

Semalam adalah hal yang sangat berat untuk semua orang. Jeonghan, Jisoo sedang dalam penyembuhan, Mingyu dan Daehyeon juga sedang beristirahat. Jangan tanyakan kemana Aera dan Wonwoo pergi. Tentu saja di asrama Wonwoo bersama Seungkwan yang harus berbagi kamar dengan Wonwoo.

Wonwoo sudah tak merasakan sakit apapun, sakit itu sudah dikembalikan ke Jisoo. Aera yang terluka sekarang, itu karena dia menahan dirinya untuk tidak memantulkan pikiran Jeonghan sesaat setelah Jeonghan tau kalau bukan dia permaisurinya.

Ya, saat Jeonghan tau itu Jisoo. Jeonghan berfikir untuk membunuh Aera sebagai gantinya. Tapi Aera malah mengambil rasa sakit Jisoo dan melimpahkannya pada dirinya sendiri. Jeonghan langsung terduduk lesu karena itu. Tapi posisi mereka malam itu berhadapan, jadi Aera menhan dirinya.

"Jisoo akan sembuh kan?" tanya Aera.

"Tentu saja, dia akan sembuh. Kau tau bagaimana sejarahnya," ucap Wonwoo mengusap wajah Aera dengan handuk kecil hangat.

"Kau, kau akan baik-baik saja untukku kan?" tanya Aera lagi.

"Tentu saja," ucap Wonwoo.

"Aku bukan permaisuri yang harus kamu lindungi. Apa kamu akan tetap mencintaiku sekarang?" tanya Aera risau. Dari dalam lubuk hati terdalamnya, dia takut kalau Wonwoo akan pergi jauh darinya. Apalagi setelah Wonwoo tau kalau permaisuri sebenarnya adalah Jisoo yang sudah bereinkarnasi sebagai lelaki.

"Ceritakan semuanya! Sekarang!" titah Seungkwan. Seungkwan sudah tidak bisa lagi menahan rasa ingin tahunya. Sudah cukup lama dia berpura-pura menormalkan pembicaraan Wonwoo dan Aera tentang permaisuri dan Raja.

*_*

Entah sesakit apa rasanya menjadi Jisoo yang harus rela mati berkali-kali untuk orang yang tidak pernah menginginkannya. Sudah lebih dari dua puluh satu kehidupan dan dia masih saja harus terlahir kembali. Katanya, dia bertemu malaikat, malaikat itu bilang padanya untuk terus lahir dan menemani Jeonghan, sampai Jeonghan berada dalam posisi terbaiknya sebagai manusia dan seorang pemimpin.

Sayangnya, walau dilahirkan dalam kondisi apapun, Jisoo tidak pernah menemukan batasnya. Sampai pada kehidupannya yang ke dua puluh satu ini. Dia terlahir sebagai lelaki, dan dia menemukan batasannya. Dia senang, ada yang mau mengambil tanggung jawabnya untuk menjaga Jeonghan.

Tapi mau dipikir seperti apapun. Jisoo adalah orang yang sangat lembut. Dia tidak siap menghukum orang lain yang tidak bersalah, untuk menyelamatkan Jeonghan dari ratu kegelapan. Jadi dia menunjukan dirinya di akhir permainan.

Jisoo lahir dari tiga kembaran, itu adalah Anne, Ell, dan Ivan. Anne adalah Jisoo dikehidupan sebelumnya. Ell adalah ratu kegelapan dikehidupan sebelumnya, bahkan sekarang, Ivan, dia adalah Mingyu dikehidupan sebelumnya.

Wonwoo? Dia bukan siapa-siapa. Tapi ayah Wonwoo lah yang menurunkan kekuatan dan ingatan itu pada Wonwoo untuk bisa menjaga ketiga saudara kembar itu. Yoon Junghoon, adalah pemilik blue flame dan guru dari flame on ketiga saudara kembar tak seiras itu.

Kisah ini harusnya singkat, permaisuri hanya perlu menjaga raja sampai akhir hayatnya dan mereka akan dilahirkan lagi di keadaan yang berbeda. Bisa lebih baik atau lebih buruk. Menurut Jisoo, ini adalah versi terbaik dari dirinya. Dia punya batas untuk dirinya dan batasan sosial, yang dibebankan kepadanya. Dia sangat senang, lahir sebagai sosok lelaki manis dan baik hati.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang