~03~

20 14 3
                                    

Hi Chingu 🪷

Terima kasih sudah mampir di book ini
Jangan lupa tekan ⭐ sebelum baca, dan tinggalkan jejak di kolom komentar

Aku tunggu ya....
1.
2..
3...

Gomawo Chinguyaaa🪷

💖💖💖

Aera dan Papanya sedang dalam perjalanan menuju sebuah panti asuhan. Mereka sudah membaik tepat setelah seminggu Seohyun dirawat di rumah sakit. Mereka sampai di depan panti asuhan yang mereka tuju. Terlihat begitu familiar, tapi bukan dari sana Aera berasal.

Seohyun langsung mengajak Aera untuk masuk ke ruang kepala panti. Aera berdiam diri dan mendengarkan semua ucapan Ibu Panti, seperti biasanya, dia tidak mau memandang orang lain dengan aura negatif.

Tak lama kemudian seorang lelaki yang sepertinya seusianya, dan berkaca mata memasuki ruangan. Dia tidak terlihat begitu lusuh, seperti anak laki-laki pada umumnya. Hoodie hitam, celana kain, dan slingbag army. Dia kemudian tanpa permisi mengambil duduk di sebelah Aera.

Papa bukan orang yang suka berlama-lama duduk dan berbasa-basi, jadi segera setelah Aera menjabat tangan anak laki-laki itu, Papa berpamitan pada Ibu Panti. Ketiga orang itu segera keluar dari ruang ibu panti dan berjalan menuju mobil Papa.

Biasanya Aera akan duduk disebelah Papa, akan selalu begitu walau Papa membawa kekasihnya. Tapi kali ini, Papa ingin supaya Aera duduk di belakang dan bersiap berbincang dengan anak laki-laki itu. Sebelum memulai perbincangan canggung itu, Papa membuka pembicaraan mereka.

"Kalian saudara mulai sekarang, kalian harus saling menyayangi, menjaga, dan menguatkan tidak peduli apapun yang terjadi," ucap Papa pada mereka.

Anak laki-laki itu segera menyebutkannya namanya, Daehyeon. Aera juga menyebutkan namanya setelah itu. Keheningan hinggap diantara keduanya. Aera menghela nafas kasar dan memulai perbincangan lagi.

"Apa yang kau suka?" tanya Aera.

"Meretas semua hal," jawab Daehyeon paham dengan pertanyaan Aera.

"Cobalah padaku," tantang Aera.

"Tidak berlaku untuk orang yang kusayangi," jawaban Daehyeon sukses membuat Aera terdiam.

"K-kamu, menyayangiku? Secepat itu? Wah! Your indeed know me very well." ucap Aera berhambur memeluk Daehyeon.

"Tapi itu kelemahanmu," ucap Aera.

"Maka kamu perlu memantulkan perasaanmu pada Daehyeon," Papa menyahuti.

"Tentu! Kita akan saling melengkapi bukan?" tanya Aera.

"Sebelumnya, lepaskan aku dulu," ucap Daehyeon.

"Jawab dulu." ucap Aera mengeratkan pelukannya.

"Iya-iya," jawab Daehyeon mengakhiri.

"Kalian tidak akan sekelas, papa akan masukan Daehyeon di kelas 2 Komputer, dan kamu di 2 Sejarah," ucap Papa

"Tentu, kelas 1 IPA tidak menyenangkan," ucap Aera.

"Daehyeon, cobalah padaku!" ucap Aera.

Daehyeon menatap kearah Seohyun sejenak, setelah melihat Seohyun nampak mengangguk, Daehyeon segera melakukannya. Dia menangkup wajah bulat Aera dan mulai membaca Aera.

Aera, Anthea, Alfea adalah manusia pilihan Tuhan dengan kekuatan yang berbeda. Alfea si pengendali Api, dengan sinar merahnya, dan Anthea si pengendali Udara, dengan sinar birunya. Aera harusnya menjadi pengendali Air atau tanah, karena Bumi terdiri dari empat elemen penting itu. Tapi Aera terlahir berbeda dan menjadi pengendali ALAM. Semua yang termasuk bagian dari alam, Aera bisa mengendalikannya. Karena tidak mempunyai spesifikasi kekuatan, warna sinar Aera adalah ungu si misterius, dan Aera dijuluki sebagai Tukang Foto copy. Dia dengan cepat meniru dan meresap kekuatan orang lain yang dia mau.

Aera On Dutty | SEVENTEEN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang