"Duh kenapa gue ambil tantangan ini sih. Kalau gagal kan hilang harga diri gue" ujar Jeongin sambil menggulung dirinya dalam selimut kamarnya.
"Gimana ni? Gue juga gak bisa maksa dia" katanya.
Pria itu kembali mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu.
"Tunggu! Gue kan gak suka sama dia. Duh jadi pengen makan orang" kata pria itu.
"Jeongin! Kamu udah makan nak?" Suara itu terdengar di depan pintu kamar pria Yang itu.
"Udah!" Teriak Jeongin dari dalam kamar. Tapi bukannya pergi Chan malah semakin menggedor-gedor pintu kamar anaknya.
"Iya tunggu aduhh" Jeongin bangun dari kasur dan membuka pintu kamarnya.
"Ini makan" kata Chan menyerahkan kotak makanan plastik itu pada anaknya.
"Okey" Jeongin malas untuk ribut dengan sang ayah. Jika dia tidak mengambilnya pasti Chan akan murka lagi.
"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Jeongin.
"Enggak, ternyata anak ayah udah gede ya" kata Chan sambil tersenyum manis pada anaknya. Jujur saja Chan terlihat seumuran dengan anaknya itu. Chan masih sangat awet muda.
"Iya dong" jawab Jeongin.
Chan masih terkekeh mendengar jawaban itu.
"Tadi dari mana?" Tanya Jeongin sambil melihat sesuatu yang aneh di leher sang ayah.
"Ke rumah Minho" jawab Chan jujur saja. Terlihat wajah Jeongin yang tidak suka.
"Udah selesai kan? Jeongin masuk ya" pria itu langsung masuk dan membanting pintu kamarnya kasar dan Chan masih ada di depan pintu itu.
"Selamat sore, saya Han Jisung temannya Jeongin" Chan melihat dari layar itu.
Lalu dia langsung membuka pintu rumahnya.
"Selamat sore Paman" Jisung memberikan hormat pada Chan.
"Iya, Jeongin ada di kamar nya kamu langsung ke sana aja" kata Chan sambil tersenyum ramah pada anak itu.
"Baik terima kasih paman" Han langsung ke kamar pria Yang itu.
"Tupai ngapain lo di sini?" Tanya Jeongin saat baru saja membuka pintu kamarnya.
"Gue mau kasi tahu sesuatu" kata Han dan Jeongin langsung memasukannya ke sana.
"Wah luas juga kamar lo ya, lebih luas dari kamar gue" ujar pria itu.
"Biasa lah" jawab Jeongin dengan sombongnya.
"Btw Jeong, gue belum dapet guru masak. Gimana ni?" Tanya Han to the point saja.
"Hmm gimana ya" ujar Jeongin sambil mengutak-ngatik ponselnya.
Tanpa aba-aba Jisung membuka kotak makanan yang Chan berikan pada Jeongin tadi yang ada di meja samping kasur.
"Wah enak ini makannya, beli di mana?" Tanya Han Jisung. Jeongin menatapnya lalu ikut mencoba.
"Eh iya bener enak" kata Jeongin. Jujur saja masakan ini benar-benar enak.
"Coba tanyain ayah lo, siapa tau kita bisa belajar masak ke sana" suruh Jisung. Jeongin menurut lalu dia keluar dari kamarnya mencari sang ayah.
"Tuan Bang Chan! Di mana beli makanan tadi?" Tanya Jeongin pada sang ayah.
"Lagi lagi panggil orang tua seperti itu" kata Chan sambil mencuci piring.
"Iya maaf ayah" ujar Jeongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BOY (JEONGLIX Feat BANGINHO)✔
FanfictionJEONGLIX FAN FICTION NOTE: Sebelum baca jangan lupa follow aku author Seorang Jeongin yang nakal menyukai Felix yang polos bagaikan peri? Warning - BXB - Jeongin (I.N) ➡️ On Top - Felix ➡️ Bottom