"Saat aku melihat Minho datang, dia terlihat cemas. Tadi aku tidak bertanya, aku tahu pasti kau sendirian di sini. Jadi aku ingin memastikan kau aman" jelas Jeongin sambil merangkul Felix.
Mendengar penjelasan Jeongin seketika pipinya menjadi memerah dan panas.
"Kita tidak jadi putus kan?" Tanya Felix. Jeongin agak terkekeh, ternyata Felix orangnya semanja ini.
"Hmmm bagaimana ya?" Ujar Jeongin sambil pura-pura berpikir, lalu pelukan itu mengenai pundaknya.
"Ya sudah pulang sana" jawab Felix singkat. Jeongin yang gemas lalu menjewer pipi pria itu.
"Uuuu aku sebenarnya dari dulu ingin memegang pipi ini" ujar Jeongin. Felix hanya bisa terkekeh saja.
"Oh ya, aku mau mengatakan bahwa ayah akan segera menikah" kata Jeongin. Felix lalu bangun dan menatap Jeongin serius.
"Dengan siapa?" Tanya Felix. Dia takut jika itu dengan orang lain selain Minho.
"Siapa lagi pacarnya, Kak Minho" jawab Jeongin singkat sambil menjewer pipi Felix untuk kedua kalinya saat itu.
Felix sangat bahagia, lalu dia menghamburkan dirinya ke pelukan Jeongin.
"Ahhh aku senang mendengarnya dan aku senang bersamamu" ujar Felix.
🐥🐥🐥
Saat Felix masuk kelas bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum. Satu Minggu lagi Minho akan menikah, wah ini pasti sangat menyenangkan.
"Lix coba lihat sini" ujar Seungmin saat melihat Felix datang. Wajah pria itu juga agak tidak baik.
Seungmin memberikan ponselnya pada Felix, alangkah terkejutnya saat dia melihat foto itu.
"Bukankah ini Jeongin?" Ujar Seungmin menunjuk ke salah satu foto. Felix meneguk ludahnya, lalu dia kembali memandangi foto.
"Jeongin dan kak Hyunjin tidur bersama dan tanpa busana" gumam Felix. Seungmin panik melihat reaksi Felix.
"Ini kapan Min?" Tanya Felix memastikan.
"Tadi pagi ada yang mengirimkannya padaku" jawab Seungmin. Mendengar itu Felix menjadi terdiam dengan tatapan kosong. Baru saja satu minggu yang lalu mereka mengatakan suka satu sama lain. Sekarang sudah begini.
"Lix sebaiknya kamu putus sama dia" ujar Seungmin dengan ragu.
🐥
Tamparan itu mengenai Hyunjin, saat itu Felix tidak bisa menahan emosinya.
"Kakak kenapa lakukan itu? Kakak tau kan aku dengan Jeongin pacaran?" Ujar Felix. Untung saja di sana sepi jadi tidak ada yang mendengar percakapan itu.
Mendengar itu Hyunjin menangis, dia menangis keras.
"Felix maaf, tapi ini bukan salahku dia melakukan itu dan memaksaku" kata Hyunjin sambil menangis sesenggukan.
Felix mengacak rambutnya frustasi. Dia lalu melihat Hyunjin menangis.
"Felix aku mohon maafkan aku, tapi lihat ini" ujar Hyunjin lalu memperlihatkan sesuatu dari kantungnya.
"Dia membiatku seperti ini" Hyunjin kembali menangis. Tak sadar air mata Felix keluar saat melihat alat itu.
"Kakak hamil?" Ujar Felix dengan mata berair. Hyunjin menangis sambil mengangguk. Felix merasa Hyunjin adalah korban di sini, dia mengerti bagaimana perasaan pria itu sekarang.
"Felix" ujar Hyunjin, Felix memeluk pria itu kemudian.
Felix tidak bisa berpikir Jernigan saat ini, seharian ini dia hanya memikirkan masalah itu. Kenapa Jeongin melakukan itu? Dia begitu liar sampai menghamili orang.
Ponselnya terus berdering, namun dia selalu mematikannya. Dia butuh waktu sendiri saat ini. Kalau saja dia tidak jatuh cinta pada pria itu.
Saat sampai di dekat rumah, seseorang memanggilnya.
"Felix!" Teriakan itu terdengar dari belakangnya. Namun Felix hanya diam, dia sudah tahu siapa yang punya suara itu.
"Kau tuli ya?" Pria itu lalu menarik tangan Felix, namun Felix menepisnya.
"Kau kenapa?" Tanya Jeongin melihat reaksi Felix. Lalu terdengar kekehan dari bibir Felix.
"Hai! Kau masih berani bertanya padaku? Dasar bajingan" ujar Felix sambil menyinggingkan senyuman itu.
Joengin bingung, lalu dia berjalan ke depan Felix.
"Kau kenapa?" Tanya Jeongin sambil memegang bahu pria itu.
"Lepas! Kau tahu apa yang kau lakukan?" Tanya Felix. Jeongin melotot, di kebingungan sebenarnya apa yang terjadi.
"Felix katakan kenapa?" Jeongin ikut geram.
Felix lalu tersenyum miring lalu dia mengambil ponselnya.
"Ini, kau seumuran begini sudah bisa memperk*sa orang ya" ujar Felix sambil memperlihatkan gambar itu. Jeongin terkejut, itu kapan?
"Felix ini bukan seperti yang kau bayangkan" ujar Jeongin.
"Apa kau tidak malu sudah menghamili seseorang?" Tanya Felix dengan nada keras.
"Felix aku bisa jelaskan" ujar Jeongin memohon pada pria itu.
"Tidak usah dijelaskan lagi, cukup sampai di sini. Aku pergi" kata Felix lalu dia langsung pergi dari sana. Di perjalanan air kata Felix tidak bisa berhenti keluar, dadanya terasa sesak dan sakit.
🦊🦊🦊
"Felix!" Sapa pria dengan baju karate itu pada Felix. Yang dipanggil hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kau sendirian?" Tanya Yohan pada si manis itu. Felix hanya menganguk. Mendengar itu Yohan lalu duduk di samping Felix.
"Kenapa? Aku lihat kau sedih, mau cerita?" Tanya pria itu pada Felix, mendengar itu air mata Felix keluar dia menangis tiba-tiba. Hal itu membuat Yohan panik dan dia langsung sigap memeluk Felix.
"Kenapa Lix? Ceritakan saja pada ku" ujar Yohan sambil mengusap punggung Felix.
Seharian ini Yohan menemani pria itu, entah kenapa Felix yang sangat kesepian jadi semakin lebih baik.
"Jadi ini rumah mu?" Tanya Yohan saat sudah berada di depan rumah Felix. Pria manis itu mengangguk sambil tersenyum dan melampaikan tangannya.
"Hati-hati kak" ujar Felix. Yohan gemas melihatnya lalu dia mencubit pipi pria itu dengan gemas.
Di sisi lain, seseorang melihat kebersamaan mereka. Pria itu mengepalkan tangannya.
"Awas saja" gumamnya.
🦊
Seorang pria tinggi tengah menunggu di balkon sekolah yang sepi. Pria itu menatap ke arah jam tangan, ternyata sudah lewat dua menit.
"Hai!" Suara Teriakan itu dia dengarkan, senyumannya terlihat saat melihat pria itu datang. Tiba-tiba pukulan itu mendarat di pipi pria dengan nama lengkap Kim Yohan itu.
"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya pria dengan marga Yang itu pada pria tinggi itu.
"Aku tidak melakukan apapun, tetapi dia yang datang sendiri padaku" ujar pria itu dengan wajah penuh kesombongan.
"Dia pacarku isss" pria itu menerima pukulan di sudut bibirnya. Tapi bukannya merasa kesakitan malah pria itu tersenyum sini ke arah pria itu.
"Seratus kali pun kau memukuli aku tetap saja dia tak akan pernah percaya dengan mu" ujar pria itu.
Jeongin benar-benar memukuli pria itu, Yohan tidak diam dia juga melakukan perlawanan. Lalu seseorang datang.
"Apa yang kalian lakukan ini sekolah bukan ring tinju" suara pria dengan baju putih itu melerai mereka.
"Aku tahu pasti kau bekerja sama dengan Hwabg Hyunjin untuk menjebakku" ujar Jeongin lalu dia langsung pergi dari sana.
🦊🐥🦊
TBCJangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BOY (JEONGLIX Feat BANGINHO)✔
FanficJEONGLIX FAN FICTION NOTE: Sebelum baca jangan lupa follow aku author Seorang Jeongin yang nakal menyukai Felix yang polos bagaikan peri? Warning - BXB - Jeongin (I.N) ➡️ On Top - Felix ➡️ Bottom