16. Random

929 122 7
                                    

Minho saat itu pergi ke kantornya untuk mengambil barang yang masih tersisa di sana. Dia melihat ruangan itu yang kosong sekarang. Sudah hampir lima tahun dia telah bekerja di sana. Minho sebenarnya sedih pergi dari sana tetapi, tempat itu adalah milik dari Bang Chan.

Pria itu membawa kardus itu dan langsung keluar dari ruangan.

"Minho tunggu!" Suara itu membuat Minho berjalan cepat ingin pergi dari sana. Tapi pria pemilik suara itu tidak menyerah dia mengejar Minho dan berdiri di depannya.

"Tunggu, dengarkan aku dulu" kata Chan sambil membenarkan jalan napasnya. Minho menghela napasnya, pria itu kini sangat malas menatap wajah pria itu.

"Aku sibuk, cepat katakan" ujar pria dengan marga Lee itu.

"Minho aku tahu kau salah paham, aku dijodohkan oleh orang tuaku, aku juga tidak tahu jika itu terjadi. Tapi aku sudah menolaknya Min, jadi ayo kita kembali" kata Chan sambil memegang pundak pria itu. Namun Minho menepisnya.

"Sudahlah Chan, jika itu keinginan kedua orang tua mu. Terima saja, jangan mengejarku lagi. Biarkan aku bebas" kata Minho lalu dia berjalan menerobos Chan yang terlihat kaku.

"Minho jika kau tidak mau kembali, aku akan pergi" teriak Chan.

"Kau mengancamku? Hai! Dari dulu aku bersama dengan mu, apa yang kau berikan? Kau memprioritaskan semua orang tapi tidak untuk diriku. Aku hanya menjadi yang kedua. Sudahlah aku sudah cukup lelah. Lakukan apa yang kau suka saja" jelas Minho lalu dia langsung pergi dari sana.

Deg

Deg

Deg

Hati Minho terasa perih saat mengeluarkan kalimat kalimat tadi. Apa dia terlalu kasar tadi? Tapi Minho juga sakit hati karena pria itu.

"Aku bukan orang jahat kan?" Gumamnya sambil menangis.

🐥🐥🐥

Semua siswa kini tengah berkerumun di depan sebuah majalah dingding di sekolah tersebut. Ternyata terdapat suatu pengumunan yang penting bagi semua siswa.

"Wah gak sabar ni" gumam Han sambil memeluk Felix.

"Iya aku juga gak sabar, nanti kamu ikut kan Lix?" Tanya Seungmin pada teman pirang nya itu.

Felix menatap Seungmin dengan ragu, satu tahun yang lalu dia bisa menolak karena dia bekerja paruh waktu. Tapi sekarang dia sudah full time untuk sekolah saja.

"Hmmm aku tidak yakin, kak Minho akan mengizinkan ku" ujar pria itu.

Kedua pria itu mengelus punggung Felix.

"Ini kan acara wajib, pasti dia mengizinkannya. Kak Minho itu sangat pengertian Lix" ujar Seungmin sambil tersenyum.

"Dia juga manis" ujar Han di samping Felix. Yang berhasil membuat kedua pria itu menatapnya dengan kaku.

"Lo kenapa Jeong, mukak lembek kek pisang goreng dingin" ujar Erick saat melihat kawannya tengah duduk menyendiri di depan ruang olahraga.

"Ayah gue, pergi ke luar negeri. Gue ditinggal sendiri" jawabnya singkat.

"Ke mana bapak lo?" Tanya Jisung sambil menyedot minuman kemasan itu.

"Ke Australia, katanya dia mau liburan sama kangguru. Gak asik banget jadi bapak" ujar pria yang mirip dengan rubah itu.

Kedua temannya sukses tertawa mendengar ucapan dari Jeongin yang begitu polos itu.

"Ya udah, makanya kasi bapak lo nikah lagi biar betah di rumah" kata Jisung sambil tertawa.

"Apa sih kalian bukannya menghibur, malah mengejek. Gak asik" kali ini Jeongin merasa jengkel.

"Okey deh maaf kawan, baik kita akan menghibur lo. Liat ada mangsa lewat" ujar Erick saat melihat Seungmin dan Felix yang membawa tumpukan buku.

"Sayang kalau dilewatkan" ujar Jeongin. Dia langsung mengeluarkan senyuman miringnya. Kali ini pasti dia berhasil memberikan pelajaran pada pria manis itu.

"Kalian irus di Seungmin. Gue urus Felix" ujar nya.

Setalah menyusun rencana ketiga remaja itu mulai memancarkan aksinya.

"Seungmin!!" Teriak Park Jisung berlari terbirit-birit ke arah Seungmin. Seungmin berhenti lalu berbalik melihat pria itu.

"Kenapa?" Tanya Seungmin. Felix juga ikut diam menyaksikan pria itu datang.

"Gue nitip buku tugas ya, lo ngumpulin tugas Kimia kan?" Kata Jisung sambil mengatur napasnya. Seungmin mengangguk.

"Mana bukunya?" Tanya Seungmin. Seketika Jisung pura-pura kebingungan.

"Ohh masih di kelas, yuk anterin gue ngambil" kata Jisung sambil menyeret jas yang Seungmin pakai.

"Nih Rick bawa, bantuin si Seungmin" ujar Jisung menyerahkan setelah buku yang dibawa oleh Seungmin.

"Felix lo duluan aja ya, biar gak lama" ujar Erick pada Felix. Pria dengan rambut pirang itu mengangguk ragu. Lalu dia berbalik kembali melanjutkan perjalanannya.

Setelah beberapa langkah, Felix melihat seorang anak lelaki berjalan menuju ke arahnya. Felix sangat tau siapa itu, dia berjalan dengan normal saja.

Terlihat wajah Jeongin yang dingin berhadapan dengan Felix.

Bruukkk

Semua buku itu jatuh beserta pembawanya. Suara kekehan mulai terdengar.

"Jalan pakai mata dong" ujar Jeongin yang melihat Felix terjatuh karena ulahnya. Pria Itu menaruh salah satu kakinya di depan kaki Felix yang berjalan dan Felix tidak menyadari itu.

"Lo kenapa sih?" Tanya Felix yang masih duduk di tanah.

"Gue gak ada maksud apa-apa sih. Cuma ingin memberikan pelajaran aja" ujar Jeongin sambil menjongkok di depan Felix.

"Pertama gara-gara lo ngejek gue kemarin. Dan gara-gara kakak lo si Minho, gue ditinggal ayah gue" kata Jeongin dengan wajah seriusnya.

"Kak Minho?" Tanya Felix.

"Gara-gara si Minho, ayah gue jadi gila lo tau?" Kata Jeongin sambil mendorong dahi Felix dengan jari telunjuknya.

🦊🦊🦊

"Yuk Jeongin kita belajar masak lagi ke rumah Felix" ujar Han sambil merayu Jeongin. Tapi pria itu hanya diam sambil melipat tangannya di dada.

"Gak, gue gak ikut lo aja sana" ujar Jeongin lalu dia bangun dari sofa itu.

"Ehh pasti lo suka Felix kan?" Tanya Han tiba-tiba yang membuat Jeongin terkejut.

"Apasih gak jelas" ujar Jeongin pura-pura kesal.

"Buktinya lo gak mau ketemu sama Felix  gara-gara lo malu kan?" Ujar Han dengan mulut kompornya.

"Gak lah, yaudah ayo kita ke sana" ujar Jeongin membuktikan bawah dia tidak suka dengan pria dengan mana Lee Felix itu.

Ting

Tok

"Hai Felix! Kita kau belajar masak sama Kak Minho" ujar Han dengan penuh ceria saat pintu itu dibuka.

Felix terlihat murung dan gelisah. Lalu dia kembali menoleh ke dalam.

"Kayaknya gak bisa sekarang deh, kak Minho lagi sibuk" ujar Felix. Hal itu membuat Han cemberut.

"Sibuk ngapain? Kita bantuin ya?" Ujar pria itu. Dengan cepat Felix menoleh hal tersebut.

"Pokoknya kalian gak bisa bantu, jadi besok aja belajar masaknya ya" ujar Felix.

Han terlihat tidak bersemangat sedangkan di dbelakang pria itu terlihat Jeongin yang berdiri tegap dengan menatap Felix tajam.

🦊🐥🦊
TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

NAUGHTY BOY  (JEONGLIX Feat BANGINHO)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang