Minho jatuh ke kasur saat pria itu mendorong tubuhnya ke sana. Pria dengan marga Lee itu hanya bisa pasrah, apapun yang pria itu lakukan padanya malam ini dia akan terima.
"Kau sangat manis malam ini, baby" ujar pria itu langsung menindih tubuh pria itu lalu membelai pipinya.
"Memangnya kemarin dan dua hari yang lalu aku jelek ya?" Ujar pria itu. Membuat pria yang ada di atasnya terkekeh.
"Kau tetap manis, sejak tahun kelahiran mu kau sudah manis" jelas pria itu pada Minho. Minho gak bisa menyembunyikan senyumannya itu.
"Aku sangat merindukan mu" ujar pria itu, sambil mengecup bibir milik Minho.
"Aku juga Chan" jawab pria itu.
Pria yang bernama Chan itu langsung menempelkan bibirnya ke bibir Minho dan melumatnya bergantian di bagian atas dan bawahnya. Begitu juga dengan Minho, dia tak bisa jika hanya Chan yang melakukannya.
Semakin lama ciuman itu semakin panas, sampai-sampai Chan melepaskan kancing baju Minho satu persatu. Dan mulai menggerayangi tubuh pria manis itu.
Minho masih setia dengan ciuman panas itu, dia mengalungkan kedua tangannya ke leher pria Bang itu.
"Minho aku ingin melakukannya" tiba-tiba Chan mengatakan itu. Minho terkesiab, dia hanya mengangguk saja memberi jawaban. Terlihat senyuman itu dari bibir si pria Bang. Lalu dia melepaskan pakaian atasnya dan membuangnya ke sembarang arah.
Chan setelah menenggatkan semua pakaiannya pria itu kembali ke arah Minho. Dia tak bisa tahan dengan pria itu.
"Minho aku sangat mencintai mu" ujar pria itu. Sambil kembali menyambar bibir pria itu.
"Aku juga Chan" jawab Minho sambil kembali meladeni bibir pria itu.
Pria Bang itu kembali menindih Minho. Minho dengan jelas bisa melihat wajah pria itu beserta dengan keringat di dahinya.
"Siap-siap sayang" ujar pria itu.
Minho menutup matanya, dia pasrah saja akan semua perlakuan Chan malam ini.
Tapi semua yang Minho bayangkan sirnah saat ponsel yang ada di dalam jas Chan berbunyi. Dengan cepat pria itu menoleh ke samping.
"Jeongin?" Gumam pria itu, lalu dia langsung mengambil pinsel itu dan bangun dari sana.
"Ayah di mana?"
"Akuu" Chan menatap Minho sebelum menjawabnya.
"Aku sedang bersama temanku"
"Ayah lampu rumah mati, aku tidak berani tidur sendirian"
"Apa? Tidak mungkin sayang, kau ini ada-ada saja"
"Baiklah aku berbohong, kau juga berbohong ka ?"
"Ada apa sebenarnya Jeongin?"
"Aku tau kau bersama pria itu"
"Jeongin ayah"
"Jika kau ayahku cepatlah pulang"
Panggilan itu langsung dimatikan. Chan menghembuskan napas nya kasar.
"Ada apa?" Tanya pria yang berada di atas kasur itu.
"Tadi Jeongin, dia katanya tidak berani di rumah. Aku akan pulang sekarang Minho. Maaf" ujar pria itu merasa bersalah.
"Baiklah kalau begitu, hati-hati" ujar pria itu sambil tersenyum.
🦊🦊🦊
Setelah Minho menerima panggilan itu Felix merasakan ada yang aneh dari pria itu. Terlihat wajahnya yang tadinya ceria berubah mendadak.
"Tuan ada apa?" Tanya Felix mencoba memberanikan diri. Minho terkejut mendengar pertanyaan itu.
Pria itu menatap ke arah Felix yang agak gugup, melihat reaksi pria itu Minho tersenyum lalu dia mendekat ke arah pria itu.
"Tidak aku hanya sedikit kesal" ujar pria itu.
"Kenapa Tuan? Bisa bicara pada ku?" Tanya pria itu.
Minho ingin sekali membahasnya, tapi dia menatap ke arah Felix.
"Tidak ada Felix hanya masalah orang dewasa" ujar pria itu. Felix hanya mengangguk paham. Dia tidak mau mencampuri urusan Tuan Minho.
"Kau tidur saja di sini ya, aku akan ke dapur mengambil beberapa minuman" ujar pria itu lalu dia bangun dari sana.
Felix diam lalu dia mengambil ponselnya. Terdapat beberapa pesan dari Seungmin.
"Ingat kerjakan tugas rumah" Pria berwajah imut itu hanya tersenyum lalu mengetik beberapa kalimat.
"Sudah, terima kasih 🤗" lalu langsung di kirimkan pada Seungmin. Setelah itu pria itu merebahkan diri di kasur yang telah Minho pasang tadi.
"Wah baguslah, besok ayo kita pergi jalan-jalan" kembali Felix mendapatkan pesan itu.
"Tapi kan ada pertemuan Club Pencinta Alam"
"Oh iya aku lupa, baiklah sampai jumpa besok"
"Bye bye Seungmin"
Setelah pria dengan marga Lee itu lalu menggiringkan tubuhnya dan menaruh ponselnya di samping bantal.
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, dia masih tidak bisa tertidur. Mengingat besok ada pertemuan club pasti banyak sekali orang yang datang. Karena pada semester ini Felix adalah pendatang baru di club itu.
Seketika lamunan Felix pecah saat mendengar suara gelas yang jatuh dari dapur. Langsung saja pria itu bangun dan berlari ke sana.
"Tuan Minho!" Panggilnya pada pria manis itu.
Lampu dapur padam, tapi dia bisa melihat pria itu tengah duduk di lantai dengan banyak minuman di depannya.
"Tuan Minho? Apa yang terjadi?" Tanya pria itu sambil menghampiri Minho yang masih acak-acakan. Padahal baru satu jam mereka berpisah.
"Ahh Felix. Aku tidak apa kau tidur saja" ujar pria itu menoleh dengan senyuman sayu pada pria itu.
Felix langsung menghampiri Minho dan membantunya untuk bangun.
"Ayo kita tidur Tuan" ujar Felix langsung membantu pria itu untuk bangun. Minho agak lemas karena mabuk.
Felix membaringkan Minho di kasur itu. Pria itu agak memberontak tapi jika dibiarkan di dapur apalagi dengan minuman itu bisa gawat nanti.
"Felix kau tau kan pekerjaanku?" Gumam pria itu.
"Kau seorang psikolog" jawab Felix polos.
"Iyup benar, aku selalu membantu orang yang memiliki masalah dengan mentalnya. Tapi aku rasa sekarang diriku yang bermasalah Lix" jelas pria itu.
Lalu ponsel yang ada di genggaman tangan Minho bergetar, ternyata ada panggilan masuk.
"Ahh tolong bantu baca Lix" ujar pria itu.
"Ini dari Tuan Bang Chan" ujar pria itu. Minho kembali merebahkan dirinya.
"Matikan saja" ujar pria itu. Felix ragu namun dia akhirnya menurut.
"Tidurlah Tuan, besok anda akan bekerja pagi. Jangan sampai sakit" Felix lalu menyelimuti pria itu dan berbaring di sampingnya.
Dia terus menatap Minho yang sudah terlelap. Tidak tahu kenapa dia sangat ingin untuk membantu pria itu untuk membalas budi padanya.
"Duda sialan!" Teriak Minho dengan tiba-tiba membuat Felix terkejut.
"Pasti dia bertengkar dengan pacarnya" bisik pria itu.
🦊🐥🦊
TBCMaaf momen jeonglix belum terlihat, malah banginho yang ada hehe
Tapi maybe Chap selanjutnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY BOY (JEONGLIX Feat BANGINHO)✔
Fiksi PenggemarJEONGLIX FAN FICTION NOTE: Sebelum baca jangan lupa follow aku author Seorang Jeongin yang nakal menyukai Felix yang polos bagaikan peri? Warning - BXB - Jeongin (I.N) ➡️ On Top - Felix ➡️ Bottom