19. Cookies Manis

875 118 5
                                    

"Apa anda kenal pasien?" Tanya seorang resepsionis mendatangi Minho. Minho dengan ragu mengangguk.

"Bisa tolong anda menelepon keluarganya?" Ujar wanita itu. Minho mengangguk.

"Dia kenapa?" Tanya Minho.

"Pasien tadi mengalami kecelakaan" jawab wanita itu.

"Apa kecelakaan mobil?" Tanya Minho.

"Hmmm saya juga kurang tahu Tuan, tadi saya dengan beliau ditemukan di sebuah hotel dengan keadaan seperti itu" jelas wanita itu. Minho berpikir, apa Chan sengaja melakukannya? Atau ada yang melakukannya?

"Sebaiknya sebelum keluarga nya datang, Tuan diam dulu di sini ya" ujar wanita itu. Minho mengangguk lalu dia duduk di luar ruangan Chan.

Tiga puluh menit kemudian, pintu itu dibuka dan seorang dokter datang.

"Apa anda yang bernama Tuan Lee Minho?" Tanya dokter itu. Minho mengangguk, lalu dia berdiri.

"Pasien menyuruh anda untuk masuk" ujar dokter itu. Minho sebenarnya ragu tapi pada akhirnya dia menurut dan masuk ke dalam.

Dia melihat Chan yang sudah dibalut dengan banyak perban di tubuhnya. Lebih tepatnya pada bagian perut dan dada.

"Minho" Sapa Chan. Namun Minho tidak berekspresi.

"Apa kau sendiri yang melakukan ini?" Tanya Minho to the point.

Mata Chan mulai berkaca-kaca, setelah beberapa minggu akhirnya dia bertemu dengan Minho. Dia sangat merindukannya.

"Chan!" Minho meninggikan suaranya, lalu dia melihat Chan mengangguk sambil menutup wajahnya.

"Hai! Kau meninggalkan Jeongin untuk melakukan ini? Apa kau tidak bisa berpikir? Kau hampir mati bodoh!" Ujar Minho.

Chan tidak menjawab dia hanya menangis, melihat itu Minho menghembuskan napas panjang. Lalu dia mendekat ke arah Chan.

"Maaf aku membentakmu, padahal aku sedang sakit" Minho mengusap pundak pria itu. Chan langsung menghamburkan dirinya pada Minho. Dia memeluk Minho erat-erat sambil menangis.

"Aku tidak bisa hidup tanpa mu, jadi jangan pergi lagi Minho" ujar Chan. Minho terlihat matanya juga berkaca-kaca. Sebenarnya dia juga tidak bisa meninggalkan Chan.

"Aku sudah membatalkan pernikahannya, aku hanya akan menikah dengan mu saja" lanjut Chan lagi. Minho lalu mengusap rambut pria itu sambil mengangguk.

"Ini" Minho menyuapi Chan, pria itu memang seperti anak kecil yang menggemaskan saat ini.

"Apa kau sudah bertemu dengan Jeongin? Kemarin dia datang dan mengatakan bahwa kau pergi ke luar negeri" kata Minho.

"Belum, ayahnya Han bilang ada acara kemah. Aku kira dia ikut berkemah" ujar Chan. Lalu dia tiba-tiba mendapatkan cubitan di hidungnya oleh Minho.

"Ayah macam apa kau ini? Kau menelantarkan Jeongin" kata Minho kesal. Mukannya marah Chan malah tersenyum puas.

"Makanya cepat menikah dengan ku, aku lelah mengasuh dia sendirian" ujar Chan sambil menggoda Minho.

"Aku sudah menunggu dari lama, kau yang selalu menunda" Minho menarik telinga Chan kesal.

"Belum menikah kau sudah KDRT pada ku" Chan sambil mengelus telinganya.

Minho hanya diam, sambil mengambil bubur itu untuk Chan. Namun ponselnya berdering.

"Tunggu ini dari sekolah Felix" ujar Minho lalu menaruh mangkuk itu di meja nakas.

"Tuan Lee Minho, Felix menghilang saat kami melakukan penjelajahan di hutan. Namun saat ini kamu masih melakukan pencarian"

"Kenapa bisa hilang? Bagaimana ini? Apa aku perlu menelepon polisi?" Minho mulai panik.

NAUGHTY BOY  (JEONGLIX Feat BANGINHO)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang