Terlihat seorang gadis yang sedang asik menyantap makan siang tanpa menghiraukan keadaan sekelilingnya. Saking fokus dengan makanan, gadis itu tidak menyadari keributan yang sedang terjadi di dalam restoran. Karena di otaknya makanan is number one, yang selalu bisa menyita seluruh fokus yang ada dalam dirinya.
Keributan semakin besar. Keadaan semakin mencekam, akibatnya beberapa pengunjung restoran merasa terganggu dan melapor untuk menghubungi manager restoran.
"Ada apa ini?" Tanya sang manager saat melihat kekacauan yang sedang terjadi. Manager itu mencoba meredakan keributan, lantaran mereka sudah mengganggu ketenangan pelanggan yang lain. Bisa di pecat ia kalau kejadian ini membuat banyak kerugian. Pikir sang manager.
"Pelayanmu yang kurang ajar ini! Sudah membuat pakaian mahal ku kotor!!." Amuk seorang wanita dengan penampilan sosialita, saking tidak bisa menahan amarahnya sang wanita menunjuk-nunjuk wajah pelayanan yang ada di depannya. Pelayan itu menunduk dengan badan yang gemetar akibat rasa takut yang melanda.
Bagaimana tidak takut. Kalau jaminannya mungkin pelayanan itu akan kehilangan pekerjaan, apalagi ia merupakan tulang punggung keluarga. Pelayan hanya bisa berdoa dalam hati semoga ia tidak sampai di pecat. Dengan perasaan kacau ia meremas nampan yang ada di pelukannya. Mencoba mencari kekuatan dari remasan itu.
"S-saya tidak sengaja Nona. Ma-af ". Ucap gugup sang Pelayan dengan keringat yang mengucur deras. Padahal yang salah bukan dirinya. Ia tadi sedang mengantar Jus pesanan pelanggan lain. Sampai tiba-tiba wanita di depannya ini datang dan menabrak nya. Berakhir membuat Jus itu tumpah mengenai pakaian wanita di depannya sekarang. Tapi memang sudah hukum mutlak kalau yang di bawah selalu di salahkan. Uang lebih berkuasa. Membuat pelayan itu tidak bisa berkutik.
"MAAF?! MEMANGNYA DENGAN KATA MAAF KAU BISA MENGGANTI PAKAIAN MAHAL KU?! LIHAT GARA-GARA KAU PAKAIANKU JADI KOTOR! KAU MEMANGNYA BISA MENGGANTI NYA HAH?! DASAR MISKIN!." Teriak Wanita itu berang. Bagaimana tidak kesal saat dengan kurang ajarnya pelayan rendahan berani membuat pakaian indahnya kotor.
"Maafkan pelayan kami Nona, Saya akan mendisiplinkan nya, dan sebagai ganti akibat ulah pelayanan kami, Nona bisa makan sepuasnya secara gratis selama 1 bulan." Ucap sang Manager mencoba meminta maaf dan menghentikan kericuhan yang terjadi.
"ENAK SAJA KALAU BICARA. KAU PIKIR DENGAN MAKAN SEPUASNYA BISA MENGGANTI PAKAIANKU. AKU SUDAH KAYA, PERLU KAU TAHU HARGA RESTORAN INI SAJA TIDAK SEBANDING DENGAN HARGA PAKAIANKU. KALAU PUN KAU MENJUAL RESTORAN INI, KAU TIDAK AKAN BISA MENGGANTI PAKAIANKU!".
Sang Pelayan terlihat menahan isak tangis akibat rasa takut dan malu yang ia alami. Apalagi mereka sekarang menjadi bahan tontonan gratis bagi para pengunjung lain. Di tambah beberapa pengunjung bukannya membantu malah asik merekam mereka. Sementara sang Manager restoran mencoba meminta maaf kepada pelanggannya yang sedang mengamuk ini dan mencoba mencari jalan keluar.
"Maafkan kami nona. Kami-".
Dengan angkuhnya wanita itu memotong omongan sang Manager. "MAAF? DARI TADI KAU HANYA BILANG MAAF... MAAF DAN MAAF. LEBIH BAIK KAU CEPAT PECAT PELAYAN-".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hipoterlove [END]
RomanceDON'T COPY MY STORY!!! [Sebelum baca Follow terlebih dahulu akun wpku] Dia Abila Zetana gadis berperawakan mungil yang memiliki nafsu makan besar atau sering di sebut rakus. Abila gadis polos Keras kepala. Moto hidupnya "Selagi bisa makan maka tidak...