6

26.5K 1.1K 48
                                    

"Mari menjadi teman tidur Saya."

Abila menggebrak kencang meja di depannya karena terkejut dengan ucapan orang yang menyandang status sebagai bos nya ini.

Abila melotot horor. Sial apa ia salah dengar? Apa telinganya mengalami gangguan?

"Gi-gimana Pak? Bisa Bapak ulangi? Seperti nya tadi Saya salah dengar." Abila mengorek telinganya siapa tau telinga nya tersumbat sesuatu sampai membuat nya salah dengar.

Azka mengangkat sebelah alisnya bingung melihat respon yang Abila berikan. Apa ucapannya kurang jelas? Perasaan ia sudah berbicara dengan benar dan jelas.

"Saya mau kamu menjadi teman tidur Saya".

Duak

Saking terkejutnya Abila sampai berdiri membuat kursi yang ia duduki terjungkal.

"APA?! BAPAK JANGAN KURANG AJAR YAH. MENTANG-MENTANG BANYAK UANG. SEENAK NYA MENGAJAK ANAK GADIS ORANG JADI TEMAN TIDUR. MESKIPUN SAYA MISKIN TAPI SAYA BUKAN PELACUR." Teriak marah Abila. Ia tidak menyangka kalau bosnya itu orang yang seperti ini. Sial harga dirinya terluka.

Meskipun ia dari keluarga yang pas-pasan. Tapi ia bukan gadis murahan yang mau saja di ajak tidur oleh laki-laki. Come on girls, martabat wanita itu hanya satu yaitu keperawanan mereka. Jadi jagalah kehormatan kalian sampai nanti kalian berikan kehormatan kalian untuk laki-laki yang sudah sah menjadi suami kalian kelak.

Siapa sih yang mau di kasih barang bekas? Setiap orang pasti pengennya mendapatkan barang Original bukan bekas. Makanya dari itu kita harus jaga hal yang berharga yang kita miliki.

Jangan terperdaya sama omongan janji manis laki-laki spek buaya darat. Bukan buaya lagi tapi biawak. Manis di awal doang, kalau udah dapat yang dia mau...beuh keliatan busuknya.

"Tunggu dulu, seperti nya kamu salah paham."

"APANYA YANG SALAH PAHAM. JELAS-JELAS BAPAK NGAJAK SAYA BUAT JADI TEMAN TIDUR BAPAK."

Azka menutup matanya pusing sambil menghembuskan nafas kasar, sepertinya Abila salah paham dengan maksud ucapannya.

"Duduklah dan jangan berteriak terus. Dengarkan dulu ucapan Saya." Ucap Azka tegas dengan aura intimidas, membuat Abila mau tidak mau menuruti ucapan orang di depannya ini. Abila sedikit merinding melihat sorot tajam yang Azka layangkan.

Azka menghela nafas pelan, "dengarkan dulu penjelasan Saya, baru kamu boleh berkomentar. Paham.”

Abila mengangguk mengerti. Azka memijat pangkal hidungnya, harus dari mana ia memulainya.

"Saya memiliki penyakit langka, tubuh saya tidak bisa merasakan suhu apapun selain dingin." Azka diam sebentar untuk melihat respon Abila. Setelah melihat Abila diam dan menyimak dengan serius. Ia kembali melanjutkan ucapannya.

"Sedari Saya kecil, Saya sudah di diagnosa memiliki kelainan dalam tubuh Saya. Saya tidak bisa merasakan suhu panas, walau tubuh Saya di siram air panas Saya tidak akan merasakan panas, hanya saja Saya akan merasakan perih dan sakit karena kulit terkelupas. Selama hidup, Saya hanya bisa merasakan suhu dingin. Paling parah saat musim dingin tiba, keadaan Saya pasti akan memburuk karena hipotermia yang esktrim. Itu sebabnya Saya selalu menggunakan pakaian tebal di musim apapun selama ini".

Abila mengangguk mengerti, meskipun ia tidak tahu wajah bosnya tapi ia sering mendengar gosip tentang cara berpakaian bosnya. Dan sekarang terbongkar sudah kenapa gaya pakaian Bosnya itu aneh. Ia jadi simpati mendengar cerita Azka. Ia saja yang sehat saat musim dingin datang pasti tubuhnya menggigil tidak nyaman, apalagi Azka yang selama hidupnya hanya mengenal suhu dingin.

Hipoterlove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang