1

36.2K 1.3K 18
                                    

Suasana pagi hari yang cukup cerah di hiruk pikuknya perkotaan. Terlihat seorang gadis sedang berjalan riang sembari mengemut permen loli. Ia berjalan memasuki sebuah Perusahaan.

"Woy Bil kok baru dateng?." Tanya Lala ketika melihat kedatangan Abila memasuki ruangan.

"Biasa La tadi abis jajan dulu". Jawab Abila sambil memperlihatkan sekantong keresek di tangan kanan nya, yang isinya makanan semua.

"Idih kebiasaan banget sih, jajan mulu padahal masih pagi. Bisa ga itu perut rem dulu minimal sejam lah. Makan mulu perasaan emangnya ga kembung kebanyakan makan. Terus yang bikin aneh badan lo tetep ga gemuk. Bil lo yakin ga punya penyakit cacingan?." Seru Lala gemas saat melihat banyaknya makanan yang Bila bawa. Ia takutnya Abila cacingan.

"Enak aja! Aku ga cacingan yah, udah pernah periksa ke dokter. Terus kata dokter aku ga ada penyakit cacingan atau apalah. Itu udah takdir bawaan gen. Beberapa orang emang punya tubuh kaya Aku meskipun makan banyak. Dan soal makanan, tentu jawabannya ga bisa di rem. Kalau Aku ga makan nanti pas kerja bakal ga konsen. Terus ga ada tenaga. Emang Lala mau kalau sampai Aku pingsan karena kelaparan?". Cerocos Abila sambil menaruh barang bawaan nya di atas meja. Dengan riang ia memasukan berbagai bungkus makanan yang ia bawa ke dalam toples yang sudah tersedia di atas mejanya. Biar terlihat rapih dan bersih.

"Ngeles terus sampe sukses. Terserah lo aja deh Bil gue cape bilanginnya. Toh itu perut lo bukan perut Gua". Pasrah Lala sambil berlalu ke kubikel nya.

Bila hanya menghendikan bahu sambil mulai mengerjakan pekerjaannya. Saat asik mengerjakan laporan sesekali tangan Abila memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Eh Bila tolong anterin dokumen ini ke ruangan Pak Bagas dong. Mba minta tolong yah". Suruh Mba Desi yang baru saja memasuki ruangan.

"Loh kok Aku sih Mba. Nanggung nih Aku lagi makan". Sahut Abila sambil memakan makanannya. Mulutnya sampai terlihat penuh karena makanan.

"Yang lain pada sibuk Bil jadinya cuman kamu yang bisa Mba minta tolong. Plis Bil bantuin Mba, kerjaan Mba masih banyak ini". Keluh kesah Mba Desi dengan wajah memelas nya menatap Abila memohon sambil menunjuk tumpukan dokumen di atas meja kerjanya yang menggunung.

"Iya deh Mba, sini Aku anterin". Pasrah Abila sambil mengambil dokumen dari tangan Mba Desi. Mba Desi lantas tersenyum sambil mengucapkan terima kasih dan kembali ke kubikel nya.

Abila berjalan memasuki lift. Tangan nya dengan cepat menekan tombol lantai 16 yang menjadi ruangan Pak Bagas, sedangkan lantai ruangan tim Marketing di lantai 14. Untung saja lantai ruangannya hanya berbeda 2 lantai dengan pak Bagas. Jadi Abila tidak terlalu lama berada dalam lift. Tidak lama pintu lift berdenting dan terbuka di lantai tujuannya.

"Eh Bila, mau kemana Bil?". Sapa Seorang karyawan yang berjalan kearah mendekati tempat Abila berada.

Abila yang di tanya lantas menghentikan sebentar langkahnya untuk melihat ke belakang.

"Mau ke ruangan Pak Bagas buat ngasih laporan dari Mba Desi. Kalau Pak Alfa mau kemana?" Ucap Abila sambil melirik ke arah Alfariel.

"Kebetulan dong Bil. Aku juga mau keruangan Pak Bagas." jawab Alfa sambil merangkul bahu Abila, mereka berjalan menuju ruangan Bagas. Abila hanya diam tanpa ada niatan menepis tangan Alfa. Karena Abila tahu sekeras apapun ia melepaskan tangan Alfa agar tidak merangkulnya, itu tidak akan ada hasilnya.

Sudah tidak aneh lagi kalau para pegawai yang lain melihat kedekatan Alfa dan Abila. Seorang Alfariel yang sudah 2 tahun mengejar cinta Abila Zetana gadis maniak makanan. Tapi tidak pernah mendapat lampu hijau dari pihak yang di kejar. Bagaimana mau di beri respon orang Abila hanya menganggap Alfariel sebatas teman kalau pun lebih hanya sebagai Abang. Di tambah Abila adalah manusia yang Tidak Peka ia selalu menganggap laki-laki yang mendekati nya itu pure untuk mengajaknya berteman tidak lebih. Jadi Abila tidak pernah mengetahui arti dari gelagat Aneh Alfariel yang bertujuan untuk mendapatkan cintanya.

Hipoterlove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang