Hari demi hari berganti, memberikan suasana baru dengan jalan takdir yang berbeda. Tidak terasa Abila sudah menjadi teman tidur Azka hampir 2 bulan. Tolong garis bawahi 'Teman tidur' dalam artian tidur yang sebenar-benarnya, benar-benar hanya tidur!.
Awalnya ia merasa takut dengan aura Azka yang seperti Mafia, Terlihat suram, mencekam, bossy, suka memerintah dan lainnya. Tapi setelah tinggal bersama hampir 2 bulan, ia beberapa kali di buat terkejut dengan sikap Azka yang berbeda dengan citranya selama ini.
Ternyata di samping sikap dingin, otoriter dan bossy. Azka itu termasuk orang yang sangat manja, malah kadang kala kemanjaan Azka mengalahkan anak kecil yang sedang tantrum. Tingkah lakunya itu sering membuat Abila kadang harus ekstra sabar. Untung gajinya bukan main, kalau tidak sudah resign dari kapan hari.
Bukannya Abila matre yah. Tapi realistis saja kawan, jaman sekarang apa-apa butuh duit. Semua barang harus di beli pakai uang. Memang kesannya tidak ada yang tidak bisa di miliki di dunia ini jika kamu punya uang. Tapi harus ingat juga attitude, self love, ketulusan, cinta tidak bisa di beli dengan uang!.
Dan semakin ke sini, Azka semakin berani menyentuh nya. Eits kalian tidak boleh mesum. Abila masih tersegel kawan-kawan. Ia masih suci, mana mau ia memberikan keperawanannya dengan percuma tanpa jalur pernikahan ia bukan seorang jalang yang di ajak celap celup sana sini mau-mau saja hanya karna mengikuti birahi semata. Tapi Abila tidak tahu untuk kedepannya, karena Azka sungguh meresahkan, Ia selalu berdoa agar di kuatkan keteguhan hatinya dari godaan seorang Azka yang sungguh meresahkan, lebih meresahkan dari godaan setan.
Bagaimana tidak, ternyata Azka tipe orang yang suka dengan skin to skin alias skin ship. Contohnya pegangan tangan, berpelukan saat ia tidur maupun bangun, selalu menjadikan penyakitnya sebagai alasan untuk berbuat lebih kepada Abila layaknya sepasang kekasih. Seperti nya love language nya Physical touch Seperti sekarang ini.
"Azka lepas."
Abila merenggut kesal lantaran pelukan Azka bukannya merenggang malah semakin erat. Sekarang Abila juga tidak segan untuk memanggil Azka tanpa embel-embel Bos atau Pak. Abila juga semakin berani untuk memarahi Azka kalau sikap Azka sudah menjengkelkan.
Dan sekedar informasi, sekarang Abila sekamar dengan Azka. Itu semua terjadi lantaran 1 bulan yang lalu Azka membuat peraturan baru dengan berbagai alasan yang tidak bisa Abila sangkal. Azka menyuruh Abila tidur di ranjang yang sama dengannya agar siklus tidur Azka terjamin. Akhirnya dengan bujuk rayu yang Azka lontarkan. Abila setuju dengan persyaratan Azka tidak berbuat kurang ajar kepadanya. Dan skin ship yang mereka lakukan harus di batas wajar, jangan kelewatan.
"Azka bangun."
Azka hanya bergumam malas membalas ucapan Abila. Ayolah ia masih ingin tidur.
"Azka ini sudah siang. Mau sampai kapan kita tidur". Dengan gemas Abila menggoyangkan tubuh Azka lumayan kencang.
Karena Guncangan Abila yang tidak berhenti. Dengan tidak iklas Azka bangun. Melihat itu Abila tersenyum senang. "Nah sekarang kamu mandi sana. Aku akan membuat sarapan". Tanpa mau mendengar sahutan dari Azka, Abila langsung mengacir pergi dari kamar.
Azka berdecak kesal karena ia harus melepaskan pelukan hangatnya. Padahal ia sedang bermimpi indah karena bisa memeluk erat Abila. Di tambah tonjolan di dada Abila menekan dadanya menambah kenyamanan tersendiri yang ia rasakan. Membuat nya malas bangun dari teman tidur.
Ia jadi membayangkan bagaimana tekstur benda bulat itu. Pasti hangat dan lembut. Tanpa di sadari area selatan Azka menegang. Seolah memberontak ingin keluar, membuatnya merasa sesak dan sakit. Melihat itu Azka menghela nafas.
"Sabar bro, nanti kamu akan merasakan tempat lembab dan hangat Abila". Ucap Azka berbicara dengan alat kelaminnya. Ia meringis pelan saat area utamanya malah semakin mengeras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hipoterlove [END]
RomanceDON'T COPY MY STORY!!! [Sebelum baca Follow terlebih dahulu akun wpku] Dia Abila Zetana gadis berperawakan mungil yang memiliki nafsu makan besar atau sering di sebut rakus. Abila gadis polos Keras kepala. Moto hidupnya "Selagi bisa makan maka tidak...