PLISS VOTE DULU YAHH🙏
| || |
| |
Ananta meringis kesaktian saat lukanya berdenyut karna alkohol menyentuh permukaan kulitnya yang terluka.
"Makanya kalau berantem tuh hati hati! Luh tuh cewek! Nggak baik tau berantem terus!" cerocos Zifanya sembari terus membersihkan luka Ananta yang membuat Ananta memutar bola mata malas, karna sendari tadi Zifanya terus mengoceh saat melihat pertama kali luka Ananta.
"Dengerin nggak?!" hardik Zifanya seraya melototkan matanya yang membuat Ananta tersenyum kecut.
"Iya Nyonya!" kata Ananta sedikit geram yang membuat Zifanya mengangguk.
Lucas yang dari tadi melihat pertengkaran kecil Ananta dan Zifanya hanya bisa terkekeh kecil. Ia baru tahu kalau Zifanya itu orangnya cerewet sekali apalagi kalau berhubungan dengan sahabatnya, Ananta.
"Ah kalian ingin makan apa?" tanya Lucas karna melihat jam tangannya kini menunjukkan waktu istirahat tiba, setelah ketiganya meminta izin kepada guru mapel untuk pergi ke UKS mengobati luka Ananta.
"Nggak usah nitip! Langsung ke kantin aja! Ribet amat!" jawab Ananta yang langsung berjalan meninggalkan Zifanya yang dibuat kesal karna belum selesai mengobati luka Ananta.
Ananta berjalan meninggalkan UKS namun baru beberapa langkah seorang siswi yang merupakan Adek kelasnya berjalan mendekatinya.
"Permisi Kak! Saya mau bilang kalau Kakak dipanggil Pak Daffa keruang nya," kata siswi tersebut yang membuat Ananta mengerjapkan matanya beberapa kali.
Ia berpikir kalau Daffa melihat mukanya ini, pasti pria itu akan mengoceh dan memarahinya habis habisan.
"Ah.. baiklah! Terima kasih!" Siswi tersebut mengangguk kemudian berjalan berlawanan arah dengan Ananta yang kini mulai khawatir dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ananta berdiri kaku didepan pintu ruangan Daffa, sesekali ia mengusap keringat dikeningnya, keringat yang datang akibat kegugupannya.
"Mas," Ananta menyembulkan kepalanya masuk kedalam ruangan Daffa, disana ia bisa liat Ibu Sofia tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan itu membuat Ananta salah tingkah karna berpikir Ibu Sofia pasti mendengar ucapannya.
"Eh maksudnya Pak! Assalamu'alaikum Pak, Bu!" kata Ananta canggung sembari mengulum bibirnya melihat tatapan Ibu Sofia masih tidak berubah.
"Ada apa?" tanya Ibu Sofia yang membuat Ananta melirik Daffa yang juga menatapnya dengan tatapan intens.
"Saya tadi di panggil Pak Daffa Bu," jawabnya membuat Ibu Sofia mengangguk dan berdiri dari duduknya, setelah itu berjalan menuju pintu keluar meninggalkan Ananta dan Daffa berdua.
Ananta kemudian berjalan mendekati Daffa yang terus menatapnya membuat gadis itu menjadi bingung harus memulai darimana.
"Jadi?" tanya Daffa yang membuat Ananta menyergitkan dahinya tanda tak paham.
"Jadi? Jadi apa Mas?" tanya Ananta membeo diawal kalimatnya yang membuat Daffa berdecak kesal, sikap polos istrinya kembali aktif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dan Pak Daffa (SELESAI)
Подростковая литература(FOLLOW MAKCE DULU YAHH 🖤) "Bapak Siapa?!" Ananta Zalynda "Hey Saya Ini Suami mu! Bukan Bapakmu!" Daffa Alfarizi Pertemuan yang tak terduga membawa Ananta menikahi seorang guru yang bernama Daffa, meski awalnya tak berjalan mulus tapi lama kelamaan...