| |
| |
| |
Panas yang menyengat ditambah dengan tugas yang menumpuk membuat Ananta tidak bisa fokus dalam mengerjakan tugasnya, didalam kelasnya.
"Zi, panas banget deh! Nggak kuat aku!" kata Ananta sembari mengipas ngipaskan tangannya didepan wajahnya.
Zifanya mengangguk mengiyakan ucapan Ananta, memang sangat panas, dia saja yang tidak berhijab merasa panas, apalagi Ananta yang selalu lekat dengan hijab syar'i plus gamis panjang.
"Udah cepetin kerjanya, nggak usah banyak bacot!" timpal Lucas yang membuat Zifanya menyengir lebar sedangkan Ananta mencibirkan bibirnya.
"Gw laper nih! Makan dulu yuk!" ucap Zifanya yang kini memasang wajah lemah membuat Ananta terkekeh sedangkan Lucas hanya bisa memutar bola mata malas.
"Ya udah ayo!" ajak Lucas yang kini berdiri dari tempatnya membuat kedua gadis itu mengangguk cepat menyusulnya keluar dari kelas.
Ketiganya berjalan beriringan dengan Zifanya yang berada ditengah sembari berbincang-bincang tentang ulangan akhir sekolah yang akan diadakan dua hari kedepan.
Memang ulangannya sudah selesai tinggal menunggu ulangan selanjutnya, hari ini saja tinggal mengecek nilai para siswa agar dapat memenuhi syarat mengikuti ujian akhir sekolah.
"Ananta! Luh dipanggil Pak Daffa noh!" Ananta menoleh saat seorang siswa memanggilnya membuatnya langsung mengangguk.
"Aku duluan yah!" Lucas dan Zifanya mengangguk mengiyakan ucapan sahabatnya itu, membuat Ananta langsung berlari kecil menuju ruangan Daffa.
Sesampainya didepan ruangan Daffa, Ananta langsung membukanya tanpa mengucapakan salam itu membuat Daffa yang tadinya sibuk menatap komputer didepannya langsung menoleh ke arah Ananta yang kini juga menatapnya.
"Kenapa?" tanya Ananta yang membuat Daffa menggelengkan kepalanya, menyayangkan sikap Ananta.
"Waaalaikumusalam," Ananta menyengir lebar saat mendengar Daffa mengucapakan balasan salam, membuat dirinya seketika dibuat malu.
"Assalamualaikum Mas ganteng ku!" kata Ananta sembari tersenyum lebar membuat Daffa terkekeh geli melihat itu.
"Waaalaikumusalam warahmatullahi wabakatuh Cantik!"
"Kenapa Mas?" tanya Ananta sembari mengambil posisi duduk di sofa sedangkan Daffa kini berjalan menghampiri sang istri, kemudian memberikan kecupan singkat dipuncak kepala gadis itu.
"Nanti pulangnya diantar Zifanya atau Lucas yah! Soalnya Mas nanti ada urusan, dan keknya pulang malam deh!" jelas Daffa yang membuat Ananta memgangguk anggukan kepalanya.
"Hmmm, emang urusan apa Mas?" tanya Ananta yang membuat Daffa tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya.
"Nggak tau juga, soalnya ada temen yang minta ketemuan," jawabnya yang membuat Ananta menyergitkan dahinya menatap wajah Daffa.
"Loh, ketemuan?" Ananta mengerjapkan matanya membuat Daffa terkekeh kecil, karna ia tahu Ananta pasti sedang mencurigainya sekarang.
"Cowok kok Sayang! Tenang aja!" ucap Daffa seraya menarik Ananta dalam pelukannya.
"Iya iya!" Ananta membalas pelukan Daffa dengan kedua tangan yang melingkar dileher suaminya itu.
•••
Setelah itu, Ananta kembali kekelas sembari menentang sebuah kantong plastik yang berisikan susu kotak, dan beberapa cemilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dan Pak Daffa (SELESAI)
Подростковая литература(FOLLOW MAKCE DULU YAHH 🖤) "Bapak Siapa?!" Ananta Zalynda "Hey Saya Ini Suami mu! Bukan Bapakmu!" Daffa Alfarizi Pertemuan yang tak terduga membawa Ananta menikahi seorang guru yang bernama Daffa, meski awalnya tak berjalan mulus tapi lama kelamaan...