Maaf untuk typo!
."Kau bilang tidak akan melakukannya lagi."
"Kau belum tahu alasanku melakukannya, kan?? Jadi diam saja. Ini urusanku, urusanmu sudah selesai."
"Dia dengan otak udangnya, sialan!"
Pagi itu, selepas mereka menyelesaikan kegiatan dari pagi buta, menghabiskan sarapan dirumah Sohyun dengan satu tanda tanya besar oleh Mirae. "Siapa lelaki ini??"
"Bukankah ini keterlaluan?? Seharusnya tak perlu sampai begini. Ah, kau menghancurkan selera makanku. Dan, dengan luka robek di sela-"
"Diam Sohyun, kau lupa sedang dimana?!"
Langsung terdiam dan menatap Mirae yang balik menatapnya juga.
Sohyun, kau lupa tempat."Bisakah kau urusi Daehan dulu, Mirae?? Aku kan segera selesai."
"Ya." Finalnya. Meninggalkan Sohyun dan Baekhyun di pantri.
"Bukan aku pelaku penyobekannya, orang suruhanku yang melakukan itu." Jelasnya menundang tawa dari Sang wanita.
"Kau, mengapa bukan kau saja?? Bukankah tubuhnya sangat menggoda?? Ya! Napsu makanku benar-benar hilang setelah mengingat kembali perempuan itu."
"Menjijikkan! Bagaimana dengan bagian dada yang- ah, aku juga tak mau makan."
Keduanya kembali tertawa.
"Benar-benar keterlaluan. Lalu, tujuanmu sekarang??"
"Membersihkan namamu yang kotor dipenjuru kampus."
_____
"-terbunuh. Mayatnya hilang dan polisi sudah mencarinya."
"Ku rasa pembunuhnya terlalu cerdik, sehingga polisi saja sulit untuk mencari bahkan sidik jarinya."
"Ya, ditemukan alat kontrasepsi disekitar tkp. Bersetebuh sebelum dibunuh, huh."
Esok harinya kampus benar-benar ramai dengan kabar pembunuhan seorang gadis yang mayatnya juga ikut menghilang.
Baekhyun, dan Wangsoo berjalan menuju kelas mereka. Hanya Baekhyun yang berwajah biasa saja, tidak dengan Wangsoo.
"Baek??"
"Diamlah jika kau tak ingin ku bunuh!"
_____
"Apa targetmu setelah ini??" Kembali menemui Sohyun saat kelas selesai.
"Meneruskan perusahaan Ayahku. Kau?? Urusanmu sudah selesai."
"Dengan sedikit tak-tik, semuanya beres. Mungkin, aku akan jujur pada perasaanku sendiri??"
Sohyun tertawa. Baekhyun, menyangkutpautkan dengan perasaan?? Melawak! Mana mungkin lelaki kolot itu.
"Pada siapa?? Mencobalah untuk jujur."
"Jika ku bilang itu padamu??"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath | END✔
FanfictionKetika anak remaja disibukkan dengan sekolah, pr yang menumpuk, percintaan remaja, dan lain sebagaiannya. Berbeda dengan masa remajaku yang kelam dan penuh dengan problematika dari orang orang yang haus akan harta di lingkup hidupku. Seolah membiar...