Sembilan.

111 28 5
                                    


Story ketiga dari PcyBkhyn_04
.
Dont forget to votmen
.
(Percayalah bahwa typo adalah karya terindah.)

.
.

Tiga bulan kemudian.

Tokk!! Tokk!! Tok!!

Tepat pukul tengah malam. Seseorang mengetuk keras pintu rumah keluarga Kim. Mungkin sekarang menjadi rumah sang anak dan maidnya.

Ckkllkk..

"Bisa bertemu dengan nona Kim Sohyun?"

"Akan saya panggilkan. Silahkan masuk. Saya permisi."

Maid itu, Mirae, masuk ke rumah dengan pikiran yang bingung.

Pikir saja, dua orang polisi datang kerumah dengan membawa satu tas besar dan, bayi?

"Sohyun~a!! Keluarlah, polisi sedang menunggu mu di ruang tamu sekarang."

Sohyun keluar masih dengan mata sedikit terpejam dengan masih mengenakan piyama tidurnya. Padahal, yang akan ditemuinya ini adalah... Polisi.

"Selamat malam. Maaf mengganggu waktu istirahat anda, Nona Kim."

Mata Sohyun terbelalak. Rasa kantuknya juga entah kemana sudah pergi.

Ia takut, benar benar sangat takut. Mungkin saja, kasus pembunuhan nya kepada adiknya itu masih diungkit polisi. Meskipun sang mendiang ayah mengatakan kasus tersebut sudah bersih. Tapi, jikalau Sohyun sudah pernah membunuh meskipun namanya telah bersih dari kasus, dia tetap saja pembunuh.

"Se-selamat malam. Kedatangan anda kemari untuk-"

"Nyonya Kim, dia telah ditemukan tewas petang tadi usai melahirkan bayi nya."

Salah satu polisi langsung menyela ucapan Sohyun dan memberikan bayi yang sedari tadi ia gendong.

"Bayi? Dan, tewas? Maksudnya?"

Ternyata salah. Kantuk Sohyun masih menempel pada matanya. Ia belum bisa mencerna apa yang dikatakan oleh sang polisi. Padahal, itu sangat jelas.

"Begini. Nyonya Kim mengerang mesakitan dari tadi pagi. Dan itu bersumber pada perutnya. Sorenya air ketubannya pecah dan pihak polisi yang menjaga sel nya tidak mengetahui. Bayi itu lahir pada pukul 18.00, dan saat itu pula Nyonya Kim nekat membenturkan kepalanya. Nyonya Kim tewas. Karena anda masih termasuk keluarga beliau maka bayi ini saya berikan kepada anda, Nona Kim."

"Ah, jadi si bajingan itu telah tewas."

Apa yang kau katakan Sohyun. Didepan mu itu polisi.

"Maaf, tolong jaga bicara anda."

"Maafkan aku. Terima kasih telah membawa bayi ini kemari. Saya akan menjaganya. Kalau boleh tau, bagaimana jasad Kim Sulli?"

"Jasadnya akan kami autopsi lalu kami akan memakamkannya."

"Baiklah. Terima kasih."

Polisi itu memberikan satu tas besar yang katanya berisi perlengkapan bayi pada Sohyun sebelum pergi. Hah, Sohyun akan menjadi kakak mulai sekarang. Eum, kakak atau ibu dari si bayi ya?

My Psychopath | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang