Story ketiga dari PcyBkhyn_04
.
Dont forget to votmen
.
(Percayalah bahwa typo adalah karya terindah.).
.Flashback.
"Aku melihat Euna imo keluar dari kamar mandi dengan membawa gelas kosong. Dan Euna imo mengatakan jika ia sehabis minum. Tapi kenapa arahnya dari kamar mandi? Dan kenapa gelas bekas Euna imo berbau pemutih pakaian? Ibu meninggal dengan mulut penuh busa, apakah ada kaitannya? Mengaku sajalah Euna imo, kau kan yang sudah membunuh ibuku?!"
Setelah pemakam ibu Sohyun, kini ketiganya berkumpul di meja makan.
Sohyun dengan pandangan kosongnya. Sang ayah dengan wajah memerah menahan marah ketika saja sepenggal kata terucap oleh mulut Sohyun.
Dan Euna dengan tatapan yang tenang.Euna bisa saja bersikap tenang. Toh jika ia yang disalahkan masih ada tuan Kim yang mampu membelanya.
Licik?
"Sebelumnya kau tak pernah berbicara tidak sopan kepada orang lain. Bicaralah yang sopan Sohyun-a!"
"Aku sedang tidak membahas tentang kesopanan ayah. Jika ayah ingin membahas perihal sopan, tanyakan saja pada wanita disamping ayah, apakah sopan jika harus membunuh tuan rumah kalau dia sendiri menjadi tamu di rumah itu?"
"Cukup Sohyun! Jangan buat ayah marah. Masuk kamarmu sekarang!"
"Tanpa disuruh pun aku juga akan pergi. Permisi."
Flashback off."Harta yang ditinggal tuan Kim sangatlah banyak. Beliau memberikan alih perusahaan Kim kepada tangan kanannya yang tak lain, Tuan Park Kibum. Tiga perempat harta diberikan atas nama Kim Sohyun, selaku sebagai anak. Nyonya Kim Euna, selaku istri dari tuan Kim JungWoon mendapatkan satu perempat dari hartanya. Demikianlah isi surat wasiat Tuan Kim JungWoon. Saya pamit, permisi."
Sohyun termangu setelah sang Hukum Waris memberitahukan tentang warisan ayahnya.
Harta keluarga Kim sangat banyak, dan sebagaian besar harta itu sudah jadi miliknya.
Kim Sohyun. 18 tahun, memegang uang sebanyak itu.
Dia lebih baik miskin dengan keluarga yang lengkap menyayanginya. Dari pada harus begini. Berlimpah harta tapi tanpa kasih sayang.
"Harus ku apakan semua uang itu, Mirae?"
Sohyun menggenggam tangan Mirae yang berada disampingnya.
Gadis itu tampak binggung."Kau beruntung, Sohyun. Lihat, aku yang usianya sebaya denganmu saja harus mati matian mencari uang untuk keluargaku."
"Kalau begitu uang ini untuk mu saja."
"Berpikirlah dua kali, Sohyun~a."
Sohyun kembali diam. Ia berpikir akan diapakan uang sebanyak itu.
"Begini saja. Akan ku berikan sebagian untukmu, dan untuk biayaku kuliah. Bagaimana?
Aku ingin sekali berkuliah.""Pilihanmu sangat bijak. Tapi apakah harus aku? Kan, aku sudah digaji untuk bekerja disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psychopath | END✔
FanfictionKetika anak remaja disibukkan dengan sekolah, pr yang menumpuk, percintaan remaja, dan lain sebagaiannya. Berbeda dengan masa remajaku yang kelam dan penuh dengan problematika dari orang orang yang haus akan harta di lingkup hidupku. Seolah membiar...