bab 1 part 10

3 1 0
                                    

"ayah uangku gak cukup " ucapku yang berusaha terus meneruh menjelaskan

"oke ak kasih kamu 32 juta ingat ini untuk kesehatan kalian aja bukan buat yang lain " ayah benar kasih uang yang banya k untuk kesehatan saja buat Marco untuk yang lain ayah gak pedulikan . disisi lain ak bersyukur sudah mendapat uangnya ya hanya sebabnya yaitu uang gak cukup .disisi lain ayah terlalu tega meninggal kami dengan semudah itu hanya karna wanita itu .

aku pun berpamitan pulang ke rumah setelah menerima cek uang itu . karna jarak rumah dengan rumah besar itu lumayan jauh ak harus jalan kaki dengan tenaga ku . sesampai dirumah ak melihat orang yang duduk di ruang kamu tepat Nora sedang membuka pintu itu. Nora terkejut karna yang duduk di situ adalah Marco yang sedang menunggu kakaknya pulang .

"dari mana Kakak "tanya Marco dengan wajah dinginnya

"hohhhh..., kakak dari rumah besar itu untuk berbicara dengan ayah masalah sekolahmu " jawabku yang berusaha berbohong

"terus apa yang kakak pegang itu " tanya Marco , eh kenapa si punya adik gak percayaan amat ama kakaknya sendiri  batin Nora yang berbicara .

"ohhh.., ini  "

"ya "

"ini hanya focer makanan yang di berikan pelayan di sana untuk ku " jawab ku yang sangat sangat bohong ,untung saja ekspresiku gak berubah dan gak kelihatan ragu .

"ohhh., kalau gitu ak kembali ke kamar untuk tidur "ucap Marco , dia pun pergi dengan tenang saat dia sudah sampai di kamar . Nora pun naik ke atas untuk membaringkan tubuhnya . di dalam hatinya hanya berkata  untung saja gak ketahuan kalau ketahuan Marco bakal gak mau berangkat .

keesok paginya . nora bangun dan berpakaian untung saja Nora minta tolong temennya untuk absen dan Nora menyuruh  pembantunnya itu untuk mengantar surat dokter bagi . bagiku itu lebih baik kalau sakit ijin dengan surat dokter karna biar lebih jelas .

saat di bawah aku hanya melihat Marco yang menggunakan pakaian santai untuk pergi kerumah sakit .dia terlihat tampan di sekolah sekarang marco sering di bilang dengan cowok dingin ,tampan ,dan tinggi dia sering menerima surat cinta dari cewek entah itu dari kakak kelasnya atau adik kelasnya . malah kakaknya biasa saja cantik yang pas pasan , baik ,rendah hati ,ramah ,tinggi seperti wanita biasanya ,jarang cowok memberi surat cinta karna di kira kalau nora pacaran ama adiknya sendiri .

"kenapa kakak melihatku terus " ucapnya

"gak ak merasa kau tambah tampan aja pantas aja cewek banyak yang deketin " ucapku kempada marco sambil menyenggol bahunya .

"ahhh, kak hentikan ak jadi merasa malu "ucapnya tapi aku gak tau kenapa kalau melihat marco teringat dengan wajah ibu saat masih hidup . mereka berjalan menuju toko roti kesukaan nora karna rasanya apa lagi aroma nya yang sangat lezat .

setelah dari toko roti . kami melambaikan tangan untuk memanggil taxsi . saat taxsi meghampiri kami kami pun naik kedala langsung . saat perjalanan  aku merasa ada yang aneh . ak chat pembantu rumah kami dan ak hanya bilang " untuk nanti  meyiapka bubur dan nanti tolong jaga marco karena saya mau keluar sebentar " ak langsung mematikan hpku sasampai rumah sakit . aku tak sadar kalau marco menyenderkan kepalanya ke bahuku dari tadi .

aku memegang kepala marco dan bilang "marco kita suda sampai ayo turun " dia pun turun .nora membayar taxsi . kami masuk  langsung cek in  untuk ruangan aku pun memilih ruangan VIP  . kami naik keatas di ikuti dengan dokter krista . sesampai ruangan noa bebincang dengan dokter sedangkan marco ganti baju  menggunakan baju rumah sakit .

saat keluar marco langsung di suruh berbaring untuk pemasangan infus . Nora yang gak berani melihat apa lagi Marco . tangan nora menutup mata Marco dan tangan satunya menutup mata ku sendiri kami berdua sangat tau dengan jarum suntik itu apa lagi .

saat infus selesai di pasang dokter pergi . dokterpun menyarankan semua menu makanan yang boleh di konsumsi Marco . pembantun datang ak suruh untuk megawasi marco dan aku larang marco untuk keluar .

ak ijin mereka untuk keluar tapi malah marco bertanya "kakak mau kemana?" .

"kakak mau kebank sebentar  mau  mengurus sesuatu " ucapku  menjawab pertanyaan marco

"ohh, baiklah hati hati kak " aku gak kuat melihat adikku yang gemes banget sebelum meninggalkannya nora mencium keningnya dan melabaikan tangan ke marco .

nora menutup pintu kamar maro dan turun ke bawah menggunakan lift .saat turun ia gak sengaja menabrak dokter krista  "maaf dok gak sengaja " ucapku yang tak sengaja menabrak dokter tersebut .

"gak apa lain kali ber hati hatilah " ucap dokter krista  nora pun melabaikan tangan sambil berlari . dokter tersebut sadar kalau rambut gadis itu rontok . dia ambil rontokan rambut itu dan menyimpannya , sebab dia ingin tahu apa yang terjadi .  saat pertama kali bertemu dokter krista wajah gadis itu persis dengan wajahnya dia curiga kalau itu anak wanita yang dia cintai 15 tahun yang lalu .

#bersambung



Aku NoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang