bab 1 part 9

4 1 0
                                    

"dok adik saya yang sakit {kenapa dokter berbicara sangat santai? }"ucap nora

"oh silahakan berbaring di sana ,anda tunggu disini aja " ucap dokter krista .selama pemeriksaan nora sangat khawatir takut kalau penyakir adiknya parah dari sebelumnya .

"kamu boleh duduk di samping kakakmu sekarang "ucap dokter krista  yang selesai memeriksa adikku

"apa kamu baik baik saja dik " ucap nora yang sangat khawatir .malah marco membalas pertanyaan kakak nya dengan seyuman yang membuat nora semakin bingung dan takut kalau dia lagi akting . lama-lama akting marco makin bagus dan sangat bagus itu sebabnya nora bingung

"adikmu harus menginap selama sebulan  ak akan kasih surat dokter dan akan menginap mulai besok "ucap dokter krista yang membuat ku makin khawatir

"Marco kamu keluar ama pembantu di luar dulu ya nanti ak akan nyusul " ucapku dengan ramah .marco pun pergi keluar menuruti perintah kakaknya

Setelah marco keluar ak baru berbicara serius ama dokter ."dok apa yang terjadi sebenarnya " ucapku dengan serius dan lantang .

"apa gelaja ini sudah lama di alami "ucap dokter

"sudah sejak lahir dok " ucapku yang penuh kekhawatiran terhadap Marco

"ini lebih parah dari sebelumnya , lebih baik anda sebagai kakak harus mengawasi pola makannya dan buat lebih banyak waktu istirahat supaya kaak menmbuh tak terjadi lagi ini faktor kelelahan yang cukup parah"

"maaf dok saya juga sibuk di sisi lain jadi saya gak begitu mengawasinya "

"pertanyaan ku kenapa ada banyak bekas luka  ya kalau boleh tau karna apa ya "tanya dokter dengan nada rendah

"itu menyakut masalah keluarga kami dok jadi saya gak berani cerita " jawab ku dengan menundukkan kepala

"baiklah kalau itu menyangkut masalah keluarga , berati mulai besok tolong antar adik anda kerumah sakit untuk penginapan nya " ak hanya membalas anggukan  kepala saja karna tak bisa berkata sepakata sekalipun ak sangat khawatir dengan keadaan Marco , akupun gak bisa selalu mengawasiya dengan full  karna sudah kerja .

saat keluar dari ruangan tiba tiba merasa sedih dengan keadaan adikku menghampiriku , dia hanya bisa tersenyum terhadapku  walau aku lagi gak bisa tersenyum kepadanya dia selalu tersenyum terhadapku. Nora dan Marco, pembantu pulang kerumah dengan  naik taxsi ke rumah sesampai kerumah aku menunggu di tempat tidurnya sampai dia tidur ak menyuruh pembantu untuk menyiapkan koper buat Marco menginap di rumah sakit .

setelah Marco tidur aku pergi dari kamarnya menuju rumah sebelah yaitu rumah ayah yang nora sendiri sudah gak pergi kesana dalam jangaka waktu lama . Nora kesana untuk bilang tentang keadaan Marco sekarang nanti minta uang untuk pengobatan Marco karna uang Nora masih belum cukup untuk itu .

sesampai kerumah sebelah nora masuk dengan hormat pelayan di sana masih baik terhadapnya bagi pelayan di sana nona yang paling rendah hati dan rahmah yaitu nora sendiri .nora sadar kalau ibu tirinya dan adik tiri telah melakukan pembantu/pelayan disana seperti budak (rodi) yang sangat kejam . Nora menyuruh pelayan itu untuk memanggil ayah . pelayan itu memberi tahu kalau tuan besar akan turun . Nora menunggu dengan senang hati di bawah tepatnya di ruang tamu .

ayah pun turun dengan santai yang hanya menggunakan kimono yang dada nya kelihatan  . ak hanya duduk diam saja aku hanya berfikir ayah habis melakukan hal yang aneh . aku berusaha akan berbicara dengan ayah lahan  perlahan  tentang Marco .

"ayah Marco masuk rumah sakit , dokter menyuruh menginap di rumah sakit besok " ucapku yang lumayan canggung

"terus, ada hubungannya dengan ayah "nora yang mendengar itu semua terkejut kalau ayah sama sekekali tidak memperdulikan Marco .

"Aku hanya ingin mengambil uang kesehatan untuk Mnarco "

"Buat apa kau minta uang keayah kau sendiri sudah kerja "

"ayah uang ku gak cukup untuk itu semua "

"bukanya kamu kerja! "

#bersambung


Aku NoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang