Tidak berkilauan air Ciliwung yang berwarna keruh tp cukup penuh kala itu airnya tenang dan ada sedikit bulatan bulatan lebar hasil udara ikan bernafas. Eka anak perempuan yang lebih tua satu tahun dari usiaku , ia mempunyai seorang ibu yang hebat namun perangainya yang galak terhadap anak lain mampu membuat anak anak lain takut untuk bermain dengan Eka.Aku dan Eka sore itu selepas lelah main di belakang mes batalyon TNI AD duduk berjejer di pinggiran beton kali Ciliwung, langitnya merah hasil dari matahari senja yg sudah diujung penglihatan, bulan mulai muncul malu malu.
"Aku pengen menjadi astronot" tiba tiba bibirnya nengucap sembari menatap dan menunjuk awan dilangit. Aku menengok memperhatikan nya tepat disamping wajahnya.
Aku lihat dia begitu yakin , jadi.... kususul dia dengan ucapan yang sama .."aku juga jadi astronot nanti" .. aku berkata dalam hati benar juga lebih baik aku jadi astronot saja, pekerjaanku setiap hari dilangit, bertemu bintang bintang terlebih aku sudah membenci matematikaku beberapa waktu lalu.
Tepat itu cita cita yang tepat untukku aku seorang astronot sama seperti Eka yang juga menjadi seorang astronot. Ku amati dia dari hari ke hari setelah kami berkomitmen untuk menjadi seorang astronot. Kebetulan rumah Eka hanya berjarak dua rumah saja dari rumahku, rumahnya besar ada pintu sampingnya, setiap malam Eka sering berdiri di luar pintu kayu disamping rumahnya sembari menunjuk ke arah bintang dan menengadahkan kepala dan kudengar sayup sayup dia menunjuk dan menghitung jumlah bintang yang ada dilangit hampir setiap malam.
Oooohhh Eka menghitung bintang, mungkin begitulah caranya jika ingin menjadi astronot, aku harus menghitung bintang "kataku.
Sejak malam itu dan selanjutnya aku mulai menghitung bintang supaya bisa jadi astronot pikirku. Kuhitung rapih satu demi satu tapi semakin dihitung semakin seperti bertambah terus jumlah bintang itu.. kutunjuk bintang bintang itu dan terus kuhitung.
Aku akan disana kelak, disebelah bintang bintang itu. Aku merasa mulai kehabisan angka untuk menghitung bintang bintang itu namun aku merasa semakin akrab dengan bintang bintang mulai dari hari ke hari...
Kemanapun berjalan ketika malam entah sehabis sholat magrib atau isya aku berjalan sendiri tapi tidak pernah merasa sendiri, aku ditemani bintang bintang dan aku selalu bicara kepada mereka sembari menengadah keatas , bahkan ketika aku sedih atau marah..
Sekarang aku pecinta bintang
Yang ingin menjadi astronot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak menyerah
Non-Fictionya aku belajar dari sana .. dari dia si "Aku kecil" luka yg memberiku rasa sakit sampai aku tak ingin menggenggam makananku..