selama ini perlakuan baik para member hanyalah kamuflase untuk menutupi kebencian mereka terhadap na jaemin.
♥dibalik senyumnya ada kesedihan yang disembunyikan♥
start 09 jan 2021
end 21 April 2023
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno pulang malam itu juga.
Pemuda itu baru sampai di rumah sekitar tengah malam lewat, sepanjang jalan menuju dorm Jeno tak henti hentinya tersenyum.
bangga karena pada akhirnya dapat melawan mark dan membuat pemuda itu terdiam.
Selama ini jeno hanya diam menunggu waktu yang tepat untuk terbebas dari ke-kangan yang mengikat dirinya, dan inilah harinya. Butuh keberanian besar untuk terbebas dari semua belenggu yang mengikatnya sekian tahun lamanya.
Jeno lega, luar biasa.
Beban dihatinya menguap begitu saja. Entah kenapa ke-irian yang selama ini ia pendam kepada jaemin dan menjadikan sahabatnya itu sebagai objek ketidak sempurnaannya hilang seketika.
Pemuda itu tersenyum, memikirkan akan bersikap seperti apa dengan jaemin nantinya.
Tidak perlu kepurapuraan, jeno akan bersikap apa adanya nanti. Senyumnya lantas melebar tatkala mengetuk pintu drom mereka.
Dan disana sudah ada jaemin menunggunya didepan pintu.
“nana...”
Jaemin lantas menariknya kedalam pelukan. Wajah jaemin yang tadinya terlihat cemas merasa lega melihat jeno datang, Bagaimana tidak! sudah lama jeno meninggalkannya tanpa pamit. Tidak datang sejak manager shim memperkenalkan anggota baru. Dan baru pulang jam 10 malam. Dan entah kenapa tiba tiba mark menarik pemuda itu pergi dengannya dan pulang sampai larut malam seperti ini.
Jaemin tidak mengerti, sungguh.
Tapi jaemin dapat menyimpulkan ada sesuatu diantara mark renjun dan juga jeno. Entah apa itu tapi intinya itu bukanlah masalah yang dapat disepelekan.
Sudah bertanya dengan renjun tapi pemuda itu selalu mengalihkan pembicaraan ke hal yang lain membuat jaemin tidak punya celah untuk mengetahuinya.
Melihat jeno yang ditarik begitu saja oleh mark membuat jaemin sadar betapa marahnya hyung tertua di dream itu. entah apa yang jeno perbuat dan masalah apa yang menimpa sahabatnya itu jaemin tak tahu. Tapi sungguh rasa kawatir lebih mendominasi saat ini dari pada rasa penasarannya tentang permasalahan mereka.
Jeno tersenyum, menarik pipinya memunculkan lengkungan sabit yang membuat matanya hilang, pemuda itu mengusap punggung sahabatnya dengan tangan kirinya yang bebas. Tangan kanannya masih memegang bangkai hp yang tadi dilemparkan oleh mark.
“kemana saja hah!.” Ulang jaemin sedikit menekan, pemuda manik rusa itu melepaskan pelukannya. Menatap tepat pada manik sang sahabat yang masih setia tersenyum.