Chapter 21

212 37 0
                                    

happy reading

Five POV

Aku langsung menggendong Haven ala Bridal style, dan keluar dari rumah ini.

"Dev kau jangan biarkan wanita ini lolos." Ucapku memperingati Dev.

"Baik Five." Jawab Dev.

.....

Sampai di rumah sakit, aku langsung membawa haven ke UGD.

"kau harus kuat haven, aku tidak mau kehilangan dirimu." Aku terus menggenggam tangan haven.

"Tuan, biarkan kami bekerja, anda bisa tunggu di luar." Ucap suster rumah sakit.

"Five bagaimana keadaan haven?" Tanya Karen dan Mark yang bru datang.

"haven sedang di tangani dokter." Jawabku lemah.

"Maafkan aku, aku tidak bisa menjaga haven dengan baik." Aku merasa bersalah karena aku tidak tau, kalau Sienna akan berbuat nekat seperti ini.

Karen membawaku ke dalam pelukannya. "Kau tidak bersalah Five. Sekarang tenanglah, dokter pasti melakukan yang terbaik untuk haven." Ucap Karen menenangkan ku.

Allison datang kemari menemui ku. Dia bertanya bagaimana keadaan haven dan memberitahu ku, kalau Luther, Diego, Klaus dan Vanya tidak bisa datang, Karena ke sibukkan mereka.

Di satu sisi, aku merasa bahagia, karena aku dan haven akan menikah. Tapi di satu sisi lagi, aku merasa sangat terpukul, apalagi melihat keadaan haven yang seperti ini.

Aku merasa sangat bersalah, karena aku tidak ada di sana.

Aku melampiaskan rasa bersalah ku dengan memukul dinding menggunakan punggung tangan ku.

"Five sudahlah..." Tenang Allison.

"Ini semua salahku Allison, aku tidak ada di sana. Seharusnya aku bisa menjaga haven lebih baik."

Allison membawaku ke dalam dekapannya. Ia mengusap punggung ku lembut. "Sudahlah. Sekarang lihat, tanganmu berdarah." Aku melihat punggung tanganku yang mengeluarkan darah.

"Tidak apa-apa, ini tidak sebanding dengan yang dirasakan haven."

Author POV

Five duduk di lantai rumah sakit dengan memegangi rambutnya, layaknya orang frustasi.

Begitu juga dengan Karen, Ia tak henti-hentinya menangis.

Sampai akhirnya, Dokter keluar dari ruangan haven.

Five langsung berjalan menuju Dokter dan menanyakan keadaannya.

"Dokter, bagaimana keadaan haven?" Tanya Five.

"haven akan segera sadar. Kita tunggu saja. Lukanya bisa dibilang parah, dia mendapat banyak pukulan dan tonjokkan, terutama di area perut dan beberapa memar di area wajahnya." Jelas Dokter.

"Apa saya boleh masuk ke dalam?" Ucap Five, Ia sangat ingin masuk ke dalam dan menemuinya.

"Tunggu Five, kau harus mengobati tangan mu dulu." Ucap Allison menghentikan langkah Five.

Setelah tangan Five di obati, Ia langsung masuk ke dalam ruangan
haven.

Five menarik kursi yang ada di sebelah ranjang rumah sakit.

Ia menggenggam tangan gadis itu dan menciumnya.

"love aku tau kau kuat, sadarlah. Dan maafkan aku, aku belum bisa menjagamu dengan baik." Ujar Five.

Jari-jari haven mulai bergerak, hal itu mengejutkan Five. Ia segera memanggil Dokter.

.....

haven POV

"haven..." Ucap Karen datang menghampiriku.

"Mom..." Ucapku lemas. "Mom sangat khawatir dengan keadaanmu." Aku memegang kedua pipi Mom.

"Aku baik-baik saja Mom."

Karen tersenyum di sela-sela tangisannya. "Mom tau, kau itu wanita yang kuat. Cepatlah pulih, rumah sangat sepi jika tidak kamu
sayang." Aku terkekeh mendengar ucapan Mom.

"Oh ya?"

Lalu aku melihat seorang pria berdiri di ambang pintu-Five.

"Five." Ucapku, Karen langsung menengok ke arah Five.

"sayang, Mom keluar bentar ya." Ucap Karen, tak lupa Ia mencium keningku.

Five berjalan mendekatiku, dan duduk di kursi yang tadi di tempati Karen.

"haven maafkan aku, aku tidak bisa menjagamu dengan baik." Ucap Five menggenggam tanganku.

"Ini bukan salahmu Five, kenapa kau menyalahkan dirimu sendiri?" Aku memainkan rambut milik Five.

"Aku akan membalas semua perbuatan Sienna, agar dia merasakan apa yang kamu rasakan
love." Kata Five. Aku menghentikan kegiatan ku. Dan beralih menatap mata indah milik Five.

"Tidak begitu caranya. Sienna sangat terobsesi dengan dirimu. Makanya dia melakukan segala cara untuk mendapatkan mu." Ucapku.

"Tapi hanya ada satu orang yang berhasil mendapatkan hatiku, yaitu
Haven Morrigan."

A few days later

Gue udah pulang dari rumah sakit. Akhirnya gue bisa rebahan di kasur gue lagi.

Waktu itu, gue sempet ketemu sama Sienna, dia minta maaf ke gue. Jadi ya, gue maafin aja dah. Abis itu gue langsung pergi, males natap mukanya lama-lama.

Dan kalian tau gak, Sienna pacaran sama Angelo. Kenapa gue bisa tau, karena waktu itu dia sendiri yang ngomong ke gue. Tapi yang pasti, gue gak peduli sama mereka.

"hey babe..." Ucap Five meluk gue dari belakang. Sekarang gue lagi duduk di kursi taman belakang rumah gue.

"hey Five..." Bales gue.

"HAVEN!" Panggil Louisa. Ya...Louisa dateng lagi kesini, tapi gak sama Axl.

"Apa?" Tanya gue. Nih anak teriak-teriak mulu kalo manggil.

"Makan dulu!" Gue sama Five pun masuk ke dalem dan makan bareng.

Pas lagi makan, kita semua bahas tentang acara pernikahan gue sama Five.

Saudara-saudara Five juga ada disini. Tapi tidak dengan Daddy Five, Ia sudah tiada beberapa bulan yang lalu.

Gak nyangka gue, kalo ternyata sebentar lagi gue bakal nikah. Dan gak tinggal di rumah ini lagi.

Tapi gue seneng banget sih.

.
.
.

Petrichor ||𝙁𝙞𝙫𝙚. 𝙃|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang