Chapter 20

211 32 1
                                    

Happy reading luv

Aku dan Five berada di sebuah pantai, kami bermain-main disini dari siang tadi hingga petang. Waktu yang sangat lama bukan?

Seperti tingkah anak kecil, aku dan Five berlarian di atas pasir pantai, saling menciprati air. 

Hingga Five berhasil menangkap ku, Ia memeluk tubuhku dari belakang. Aku tertawa bahagia saat sedang bersamanya, apalagi di saat-saat seperti ini.

Kami berdua pun menikmati indahnya senja. Five merangkul pundak ku dan aku meletakkan kepalaku di atas bahu Five.

Tak lama, Five melepaskan rangkulannya.

Kemudian Five berlutut dan memegang kedua tanganku.

"Haven Morrigan..." Ucap Five, ia melepaskan satu pegangan tangannya dariku. Dan beralih ke saku belakang celananya.

Ia mengambil sebuah kotak kecil dan membukanya di hadapanku.

"Will you marry me Haven Morrigan?" Ucap Five. Jantungku berdegup dengan kencang. Ini bukan mimpi kan, ini adalah kenyataan-aku tidak percaya dengan semua ini.

Aku mengangguk kecil. "Yes, I will..." Five bangun dan memasangkan cincin yang tadi Ia pegang ke jari manisku.

Kemudian Ia beralih memelukku dan mengecup keningku cukup lama.

.....

"AAKKKKKKHHHHH....." Gue teriak, tapi sambil nutupin muka gue pake bantal.

Gue ngeliat cincin yang ada di jari manis gue.

Gue belum ceritain ke Mom sama Dad.

Gue keluar kamer, dan duduk di sofa. Kebetulan banget disana ada Mom.

"hey, kenapa keliatannya seneng banget?" Tanya Mom.

Gue senyum lagi. "Mom liat." Gue nunjukin cincin yang tadi dikasih Five.

Karen terlihat tersenyum bahagia. "Kau sudah jadi tunangan Five?" Ucap Mom. Gue ngangguk sambil senyum.

Kemudian Karen meluk gue. "Mom setuju kau bersama Five. Dia pria yang baik untukmu." Ucap Karen.

"Daddy juga setuju kau bersama Five. Kalo bisa secepatnya kalian menikah."  Ujar Dad yang ikut nimbrung bersama kami.

Gue cuman ketawa pelan. 

Ting....

Unknown

temuin gue di Stumptown Coffee Roasters
8.01 pm

kalo lu berani, cepet temuin gue disana
8.01 pm

Nantangin nih maksudnya? Gue kaga takut lah sama dia.

"Mom, Dad, aku pergi bentar ya, mau ketemuan sama temen. Gak lama kok." Ijin dulu ye kan, daripada ntar emak gue nyariin.

Mereka berdua-Mom sama Dad. Cuman ngangguk. "Iya, hati-hati." Cuman itu yang mereka katakan.

Gue langsung ngambil Coat warna Cokelat yang tersampir di sofa.

Petrichor ||𝙁𝙞𝙫𝙚. 𝙃|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang