3

4.4K 496 195
                                    

Keesokan harinya mereka berjalan dengan canggung, tidak ada yang memulai percakapan terlebih dahulu.

Yamaguchi cuman malu karna mengeluarkan suara aneh seperti itu dihadapan Tsukishima.

Sedangkan Tsukishima sedang memikirkan bagaimana cara Yamaguchi mengeluarkan suara indah seperti itu lagi.

"Mereka bertengkar? Tidak biasanya." Suga mengangguk, benar. Kemarin saja mereka saling menempel satu sama lain tapi sekarang mereka kelihatan sangat canggung.

"Sepertinya benar Daichi." Suga menyeringai, pemandangan yang menarik.

Lagipula dia tidak perlu khawatir dengan mereka berdua.

Karna pasti sebentar lagi mereka akan bertegur sapa.

.

"Yamaguchi." Yamaguchi mengerjapkan matanya, pipinya tiba-tiba memerah mengingat kejadian semalam.

"Uh?."

Tsukishima menelan ludah gugup, ragu mengatakan yang sudah semalam dia pikirkan, " K-kau tidak suka?."

"Hah?."

"K-kau tidak suka aku melakukannya?." Yamaguchi tergelak, cukup tidak paham dengan apa yang Tsukishima bicarakan.

"Suka, a—apa?."

Tsukishima mendesah napas lelah, " Kupegang itu..."

"Ah, a-aku..."

"Katakan jika aku kelewatan."

Yamaguchi menggeleng lalu mengangguk, ditatapnya Tsukishima dengan tatapan aneh, dia memang tidak suka jika Tsukishima menyentuh pantatnya tapi sensasi yang dia rasakan rasanya aneh.

"A-aku—." Yamaguchi menggeleng, membuat Tsukishima mengerutkan keningnya, jika Yamaguchi menggeleng itu tanda dia suka atau tidak pikirnya.

"A-aku."

"Kau suka?."

"Uh, t-tidak t-tapi a-aku bukannya tidak suka— h-hanya saja r-rasanya aneh."

"Aneh?."

"Y-ya, aneh." Tsukishima mengangguk paham, di genggamnya tangan kanan Yamaguchi lalu memasukkanya ke kantong jerseynya.

"Uh?."

"Sebagai permintaan maafku..." Yamaguchi mengerjap bingung di balasnya genggaman itu membuat Tsukishima tersenyum.

"Eh."

"Coklat." Yamaguchi tersenyum, sejak kapan Tsukishima bisa semanis ini.

Memang saat tangannya dibawa dalam genggaman Tsukishima, Yamaguchi merasakan benda aneh didalam kantong Jerseynya.

"Oi kalian. Latihan, jangan tatap-tatapan Seperti orang kasmaran." Genggaman tangan mereka terlepas, Tsukishima menatap Kageyama dengan sinis.

Sedangkan Yamaguchi bersemu merah, dilihatnya coklat yang ada ditangannya.

"Tsukki, arigatō."

"Hari ini mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Hahaha." Yang lain menatap Tanaka dengan ekspresi yang berbeda-beda, mereka memang merasakan hal itu.

Tidak biasanya si saltyshima dan temannya itu seperti orang yang kasmaran, kemana-mana mereka selalu bersama ya itu memang sudah biasa tapi dengan tangan saling bertaut?.

Itu yang tidak biasa bagi mereka.

Bahkan tubuh mereka pun akan saling menempel.

Ya walaupun mereka tahu jika Tsukishima lah yang selalu memonopoli Yamaguchi.

Kita ini apa? (Tsukkiyama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang