Tsukishima mendesah lelah, tangannya dia jadikan bantalan untuk kepalanya.
Kepalanya penuh dengan sahabatnya.
Yamaguchi.
Entah sejak kapan ekstensi Yamaguchi tidak bisa lepas dari pandangannya.
Semua yang berhubungan dengan Yamaguchi membuatnya semakin sensitif.
Melihat Yamaguchi berbicara dengan pelatih saja membuat dirinya kesal, padahal dia tahu Yamaguchi hanyalah sahabatnya.
Tsukishima mendengus, mengapa dia tidak bisa menemukan jawaban. Apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Melihat wajah Yamaguchi yang memerah, senyuman manis dan panggilan imut Untuknya membuat dia merasakan ada semburan aneh di dirinya.
Aneh.
Rasanya ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya memaksa keluar dan memuntahkannya.
Entah definisi apa yang bagus untuk apa yang dia alami sekarang.
Tsukishima mendengus kasar, kepalanya pusing. Yamaguchi selalu berputar-putar dikepalanya.
Rasanya sangat susah melenyapkan si rambut hijau gelap itu dari kepalanya.
Yamaguchi yang polos, tatapan berbinarnya, mata berkaca-kaca, bibir yang mengerucut lucu.
Dan masih banyak lagi.
Semua ekspresi Yamaguchi jelas terekam di otaknya, menampilkan setiap detail yang membuatnya merasa pusing karna harus membayangkan semuanya.
Tsukishima yakin semua ini berawal dari film yang mereka nonton.
Apakah sebegitu besar pengaruhnya menonton film dewasa?
Sialan.
Dia makin penasaran bagaimana ekspresi Yamaguchi saat mendesah dibawahnya.
"Arrghh, sialan." Tsukishima mengerang frustasi, sahabat macam apa yang memikirkan hal kotor kepada sahabatnya.
Padahal dia sudah sering melakukan hal kotor kepada Yamaguchi.
Meremas pantatnya dan mencium bibirnya.
Tsukishima menutup wajahnya dengan bantal, mencoba tidur karna sungguh sudah jam tiga tetapi matanya tidak dapat diajak kompromi.
.
Tsukishima mengerang kesakitan, merasakan ada yang aneh dengan kasurnya, mengapa rasanya sangat sempit dan sejak kapan ada tangan yang memeluknya dari belakang.
"Tsukki~." Tsukishima merinding, Yamaguchi?!
Sejak kapan Yamaguchi menginap dirumahnya, dibaliknya badannya menghadap belakang.
Tsukishima membolakan matanya tidak percaya, m-mengapa Yamaguchi tidak memakai apapun.
Tsukishima bisa melihat wajah memerah itu seperti menahan sesuatu, wajahnya sayu, rambutnya lepek dan tentu saja tubuhnya halus, putih dan selembut bayi.
Bahkan polos seperti bayi yang tidak memakai apapun.
"Y-yamaguchi?."
"Hehe Tsukki." Tsukishima menutup mulutnya, sialan apa-apaan kekehan itu.
"K-kau tidak memakai baju?."
Yamaguchi menatap Tsukishima dengan tatapan polos tapi sarat dengan godaan, tangannya merambat semakin memeluk Tsukishima.
"Tsukki aku kedinginan." Dengan suara serak Yamaguchi menindih Tsukishima memeluk tubuh bongsor dibawahnya, Kepalanya berada di dada Tsukishima tangannya mengelus rahang bawah sang sahabat sesekali mulutnya akan mengecup rahang tegas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita ini apa? (Tsukkiyama)
FanfictionYamaguchi dibuat heran terhadap sikap Tsukishima. Mengapa Pria penabur garam itu suka sekali meremas pantatnya. Tsukishima Kei x Yamaguchi Tadashi (OOC)