4

3.6K 396 73
                                    

Sentuhan mereka semakin dalam, tidak ada yang ingin menghentikan, gerakan dan lirikan mereka dapat pahami satu sama lain.

Tapi tak semua, karna Tsukishima tahu Yamaguchi itu orangnya lemot.

"Astaga kalian, kalau mau pacaran tuh jangan terang-terangan." Jika Kapten sudah turun tangan sepertinya mereka memang sudah kelewatan.

Tapi Yamaguchi mengernyitkan dahinya, siapa yang pacaran?.

"Uh, kami tidak pacaran."

"Lalu mengapa kalian bersentuhan seperti itu?."

Yamaguchi mendesah, "Tsukki bilang itu bentuk tanda sayangnya sebagai seorang sahabat."

Mereka semua menatap kedua sejoli itu tidak percaya, apa bentuk tanda sayang sebagai sahabat?

Dengan meremas pantat dan mengecup bibir?.

Daichi menatap sinis Tsukishima yang memasang wajah tidak bersalah.

"Apa?." Bahkan dengan berani menjawab tatapan sang kapten.

Tidak bisa dibiarkan, Tsukishima Sepertinya harus diberi pelajaran.

"Dasar anak nakal, sini kau." Sebelum Daichi bertindak, Suga sudah lebih dulu menjewer telinga Tsukishima dengan main-main.

Dia gemas dengan kedua adik kelasnya ini, jika memang saling suka mengapa tidak pacaran saja.

Ya tuhan.

"S-senpai sakit." Suga melepas jewerannya setelah menarik keras telinga Tsukishima membuat sang empu mengerang kesakitan.

"Jangan menyentuh Yamaguchi lagi."

"Nande? Yamaguchi saja tidak keberatan."

"Sialan, Yamaguchi tidak semesum dirimu apalagi kau bilang itu cuman bentuk kasih sayangmu sebagai sahabat. Kalau suka ya bilang."

Yamaguchi menatap Tsukishima dengan raut bingung, Tsukishima memang suka dirinya kan.

Mereka sahabat, jika Tsukishima tidak suka dia pasti tidak akan menjadi temannya.

"Tch." Tsukishima mendecih, lalu menarik Yamaguchi agar menjauh dari mereka.

Mereka hanya bisa mendesah napas lelah.

Mereka tidak melarang Tsukishima dan Yamaguchi berpacaran.

Tapi sungguh, interaksi mereka itu berlebihan.

Maksudnya Mereka semua itu jomblo, jadi seharusnya mereka bisa mengerti perasaan para jomblo ini.

"Sialan kau Tsukishima."

"Suga hentikan Tsukishima sebelum dia merusak otak polos Yamaguchi." Sang kapten bertitah dan saatnya wakil kapten bertindak.

.

Yamaguchi sedang duduk di bangkunya menatap sebuah surat merah ditangannya.

Surat itu dia dapatkan sehabis latihan pagi, dia belum membukanya agak ragu tapi dia juga penasaran.

Dia bahkan ingin memberi tahu Tsukishima tapi pasti dia tidak peduli, jadi dia akan membukanya dirumah.

Dia melirik kanan dan kiri, tidak ada yang mencurigakan dari teman sekelasnya. Mereka hanya sekedar teman sekelas bukan teman yang akrab dengannya.

Lagipula teman sekelasnya itu kebanyakan fansnya Tsukishima jadi tidak mungkin Surat ini adalah surat cinta.

Cih kau percaya diri sekali Yamaguchi.

"Oi Yamaguchi, mau ke ruangan musik bersama?." Yamaguchi mengangguk ragu, dia sedang menunggu Tsukishima tapi sepertinya tidak masalah jika dia pergi terlebih dahulu.

Kita ini apa? (Tsukkiyama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang