Tsukishima mengambil ahli handuk dari pundak Yamaguchi berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Seragam sekolahnya pun sudah di tata dengan baik oleh Yamaguchi, dan Yamaguchi sebagai tuan rumah yang baik menyiapkan pakaian lengkap untuk sang sahabat.
Tidak lupa menyiapkan cemilan yang akan mereka santap nanti.
Sambil menunggu Tsukishima mandi, Yamaguchi memainkan ponselnya sesekali melirik tv yang menampilkan siaran berita.
"Yamaguchi." Yamaguchi tidak mendengar karna saking asiknya dia bermain ponsel, membuat Tsukishima mengernyitkan dahinya.
Merasa diabaikan.
"Yamaguchi."
"Oi.", Lagi. Bahkan Yamaguchi berpindah tempat ke dapur sambil tetap menatap layar ponselnya dan tertawa.
"Oi, Yamaguchi!." Sialan, Tsukishima Kei diabaikan?.
Sebenarnya apa yang dilihat oleh Yamaguchi sampai-sampai dia tertawa bahagia seperti itu.
Dan dia diabaikan.
Tsukishima mengikuti Yamaguchi, memperhatikan bagaimana Sahabatnya itu memasak, tapi masih memegang ponselnya dan tertawa.
Kalau kebakaran bagaimana.
"Yamaguchi." Lagi.
Tsukishima mendesah lelah, dia duduk di kursi meja makan memandang Yamaguchi dengan tatapan tajam.
"Aduh." Yamaguchi mengerang, tangannya tidak sengaja terciprat minyak panas.
Tsukishima menggertakkan giginya, tuhkan.
Tsukishima harus memberinya pelajaran.
Dia memeluk tubuh itu dari belakang membuat sang empu memekik kaget.
"Kau Mengabaikan ku, apa yang kau lihat hm?."
"T-tsukki."
Tsukishima menyeringai, tangannya meremas bulatan itu dengan kencang, bibirnya naik mengecup pelan pelipis Yamaguchi.
"Yamaguchi, berikan ponselmu." Tsukishima mematikan kompor lalu merebut ponsel Yamaguchi yang dipegang oleh sang empu dengan erat.
"T-tsukki."
"Haru?." Muncul garis-garis diperempatan dahi Tsukishima, karna Haru Yamaguchi tertawa?.
"Ahh, Tsukkihh." Tsukishima mengigit telinga Yamaguchi dengan kencang, lalu mengelus perut rata itu dengan gerakan pelan.
Tsukishima lalu membalikkan tubuh Yamaguchi membawanya naik ke atas meja makan. Membiarkan kedua kaki Yamaguchi melingkar erat di pinggangnya.
"T-tsukki?."
"Tanganmu masih sakit?." Yamaguchi menggeleng, hanya cipratan kecil tidak akan membekas.
"Yamaguchi—." Yamaguchi meneguk ludahnya dengan susah payah, karna sungguh kali ini aura Tsukishima berbeda.
Menyeramkan, membuat dia merinding. "—boleh aku menciummu?."
Yamaguchi menatap mata Tsukishima, sorot mata yang seakan menuntutnya untuk mengiyakan, apalagi suara rendah Tsukishima yang begitu jantan.
Yamaguchi mengangguk dan seketika bibirnya di lumat kasar oleh sang dominan.
"Mnh." Yamaguchi masih terkejut tapi bibir Tsukishima Seperti ingin melahap habis bibirnya.
Yamaguchi memejamkan mata mencoba mengimbangi gerakan bibir Tsukishima.
Dengan gerakan pelan tapi bibirnya malah di hisap dengan gerakan cepat menimbulkan suara kecapan yang begitu keras apalagi ruangan sepi mendukung suasana mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/266633916-288-k789973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita ini apa? (Tsukkiyama)
Fiksi PenggemarYamaguchi dibuat heran terhadap sikap Tsukishima. Mengapa Pria penabur garam itu suka sekali meremas pantatnya. Tsukishima Kei x Yamaguchi Tadashi (OOC)