[6] Jealous

6.7K 781 34
                                    

Hinata menguap kecil, dia menenggelamkan wajahnya dilipatan lengan atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata menguap kecil, dia menenggelamkan wajahnya dilipatan lengan atas meja.

Tadi malam Hinata tidur tidak terlalu nyenyak, dia tidak tahu alasan nya mengapa. 

Murid dikelasnya mulai berdatangan memenuhi bangku-bangku yang awalnya kosong itu.

"Hinata, kau kenapa ?"

Hinata mengangkat sedikit kepala nya menatap Ino yang baru datang dan memandangnya aneh.

"Kau baik-baik saja ?"

Gadis itu duduk tepat didepan Hinata.
Membuatnya harus berbalik untuk menatap Hinata.

"Aku baik-baik saja Ino. Hanya mengantuk.."

Hinata menunjukkan cengiran khasnya membuat Ino menghela nafas.

"Huh, kupikir terjadi sesuatu padamu.."

Pasalnya Hinata memang jarang mengantuk disekolah. Gadis itu selalu
Berusaha terlihat baik-baik saja walau itu hanya dimata Karin dan Ino.

"Hei, katanya ada siswa baru dikelas kita.."

Karin berseru sembari berlari dari arah pintu duduk diseberang Ino. Gadis itu menatap Ino dan Hinata bergantian dengan wajah antusias.

"Murid baru ?"

Karin mengangguk, jangan merasa aneh. Gadis itu memang paling bersemangat jika masalah lelaki tampan.

"Hm, tadi aku melewati ruang guru dan tak sengaja mendengar percakapan mereka yang mengatakan kelas kita kedatangan murid baru.."

Hinata menyenderkan kepalanya di atas meja. Memilih mendengarkan ocehan Karin.

"Aku jadi bersemangat, sungguh aku penasaran seperti apa murid baru itu. Semoga saja dia lelaki tampan."

"Cih, kau selalu bersemangat jika menyangkut lelaki tampan.."

"Oh tentu saja. Aku akan menambahkan nya didaftar calon pacarku.."

Hinata memejamkan mata, suara ricuh didalam kelas seakan tenggelam dengan suara sepoi-sepoi angin yang masuk melalui jendela di sisi kirinya.

Dia membiarkan sejuk nya angin itu menerpa wajah nya yang memang menghadap jendela. Inilah salah satu alasan mengapa dari SD tempat duduk Hinata selalu berada dipojok dekat jendela. Karena baginya tempat seperti inilah yang paling menenangkan.

"Oh Rieyu-sensei sudah masuk"

Suara ricuh para murid membuat Hinata membuka mata dan mengangkat kepalanya. Menatap ke arah depan dimana Rieyu-sensei sudah datang diikuti oleh sesosok lelaki bersurai putih yang Hinata yakini merupakan murid yang Karin katakan tadi.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi Sensei"

Hinata mengerjap, menajamkan penglihatan nya guna melihat dengan jelas sosok murid baru itu dan dia dibuat tersentak kala mengingat murid baru itu.

Limerence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang