[12] Angry

4.7K 567 32
                                    

Pagi itu cerah, angin berhembus pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu cerah, angin berhembus pelan. Matahari nampak tak ragu untuk memancarkan cahayanya menyinari bumi.

Suasana yang begitu cerah berbanding balik dengan keadaan di depan sebuah gedung tua.

Teriak-teriakan terdengar bersahutan disertai suara pukulan yang cukup memekak telinga.

"Sialan!"

Sasuke menyentuh sudut bibirnya yang robek, menatap tajam pada sang lawan. Dia kemudian maju dan langsung memberi bogem mentah di wajah lawan sukses membuatnya tumbang.

Belum cukup sampai disitu, Sasuke terus memukuli brutal setiap anggota lawan yang berusaha menghadangnya.

Seluruh anggota Raveelix sudah bertarung dengan masing-masing lawan mereka.

Sasuke berdecih, mereka salah jika berfikir bisa menang melawan Raveelix.

Mereka hanya kelompok kecil namun sudah berlagak lebih hebat dari Raveelix dan itu membuat Sasuke muak.

Maka dia tak akan ragu menunjukkan kehebatan Raveelix. Sekaligus sebagai pelajaran bahwa mereka tak akan bisa mengalahkan Raveelix.

Beberapa bagian wajahnya sudah terluka namun tak bisa menghentikan seorang Uchiha Sasuke.

Lelaki bersurai hitam itu menarik kerah dari sosok laki-laki yang ia ketahui merupakan ketua dari kelompok lawan.

"Lihat baik-baik keadaan sekitarmu"

Sosok lelaki itu tadi begitu menantang Sasuke dan berlagak sok seakan dia lebih kuat. Dan lihatlah sekarang, lelaki itu nampak genetar melihat sebagian besar anggotanya tumbang.

"Sudah kukatakan kau salah mencari lawan"

Ucapan dingin Sasuke membuat lelaki asing itu semakin gemetar. Dia dulu memang mendengar rumor tentang betapa kejam, kuat dan hebat nya seorang Uchiha Sasuke.

Tapi dia tidak percaya jika tidak membuktikan nya secara langsung. Dan sekarang melihat para anggotanya tumbang dan berdarah-darah dia menjadi menyesal sudah menantang bungsu Uchiha itu.

Dia menatap Sasuke yang masih memasang tampang datar. Tanpa ragu dia mengangkat tangan dan memberi pukulan ke arah Sasuke namun lelaki itu dengan hebatnya bisa menghindar dan balik memukul lelaki asing itu.

"Pergerakan kalian terlalu mudah dibaca"

Desisan Sasuke diiringi oleh tendangan nya pada lelaki yang ketua dari kelompok lawan itu.

Dengan kasar Sasuke mencengkram kerah sang lawan dan mengangkatnya.

"Jangan pernah menantang Raveelix jika kau tak ingin hal ini terjadi untuk yang kedua kalinya"

Tanpa belas kasih Sasuke mendorong lelaki itu begitu saja. Dia menginjaknya cukup keras dan membalikkan badan berlalu meninggallan tempat itu disusul teman-teman nya.

Limerence ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang