Saat ini rassya sudah sadarkan diri, dan rassya juga sudah di pindahkan ke ruang inap, aqeela dan keluarga nya pun masuk ke dalam ruangan rassya.
Aqeela : "Rassya kamu gpp kan?" tanya nya panik dan langsung memeluk rassya yang sedang berbaring di atas brankar.
Rassya bingung.
"Mih dia siapa mih?" tanya nya, rassya menatap aqeela seperti orang asing.
DEG
Aqeela langsung melepaskan pelukan nya.
M.Rassya : "Kamu gak inget aqeela sya?" tanya nya.
P. Rassya : "Ini aqeela sya, istri kamu dan ini daffin anak kamu" jelasnya kepada rassya.
Rassya : "Anak?Istri?, emangnya rassya kapan nikahnya?" ucapnya dengan rasa percaya nggak percaya dengan ucapan ortu nya itu.
M.Aqeela : "Sudah lah jeng, sebaiknya jangan terlalu memaksakan rassya untuk mengingat semuanya kembali" ucapnya sambil mengelys pundak mamihnya rassya.
P. Aqeela : "Iya gak biarin rassya sampai pulih dulu, gak baik juga untuk kesehatan rassya kalau kita terlaly memaksakannya" kali ini papa aqeela ikut berbicara.
Ortu rassya mengangguk.
Aqeela : "Iya mih...pih..., insyaallah nanti rassya inget sama aqeela lagi kok, emang mungkin butuh waktu untuk membantu rassya msngingat semuanya" ucapnya berusaha tegar.
Jujur di lubuk hati yang paling dalam, dia sedang menahan rasa sakit yang tidak bisa di artikan, bagaiman tidak suami tercinta nya tidak mengingat dia sebagai seorang istrinya.
Daffin sedari tadi hanya memperhatikan orang tuanya berbicara.
Mami papih rassya & mama papah aqeela kini sedang keluar ke kantin untuk makan, sedangkan aqeela dan daffin berada di ruangan menjaga rassya, kini aqeela ingin menyuapi semangkuk sup untuk rassya.
Aqeela : "Makan dulu ya sya" ucapnya sambil menyodorkan sebuah sendok yang berisi sup ke depan mulut rassya.
Rassya menatap aqeela dalam.
Daffin : "Pah, papah makan dulu ya hiar cepet sembuh"ucapnya sambil memegang tangan rassya, rassya melepaskan tangan itu.
Aqeela yang melihat daffin sedang menundukan kepalanya pun, berusaha untuk menenangkan daffin.
Aqeela : "Daffin sini sayang, sama mamah aja ya, mungkin papah mau istirahat dulu" ucapnya sambil mengelus kepala daffin.
Daffin mengelus kepala aqeela.
Rassya : "Masa sih lo istri gw?" ucapnya tiba tiba ia membuka suara.
Aqeela hanya diam, dia sedang menahan air matanya untuk tidak keluar, karena ia gak mau membuat sedih atau khawatir daffin.
Rassya : "Kayaknya gw nikah sama lo bukan karena cinta deh, tapi karena perjodohan yang konyol" ucapan rassya mampu membuat aqeela yang sudah tidak tahan menahan air matanya.
Rassya menatap aqeela yang sedang menangis, jujur ia entah kenapa merasa tidak tega melihat gadis di depan nya itu menangis.
Rassya : "Maaf" ucap rassya, ntah gak ada angin gak ada hujan rassya mengucapkan kalimat itu.
Aqeela : "Gpp" ucapnya yang masih nangis lalu pergi keluar begitu saja dari ruangan rassya.
Di dalam tersisa daffin dengan rassya saja.
Daffin : "Daffin kecewa sama papah, kenapa papah buat mama menangis" ucapnya menatap mata rassya sendu.
Daffin : "Padahal ya papah tuh dulu sayang banget sama mama, sama aku juga, papah gak inget ya kita pernah jalan jalan kepantai bareng mama, seru deh pah" ucapnmenceritakan hal hal yang sangat terekam jelas di pikiran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐨𝐝𝐨𝐡𝐤𝐮 𝐏𝐢𝐥𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐚𝐤𝐮
Short Story[HIATUS] Rassya Dan Aqeela Adalah Korban Dari Perjodohan Kedua Orang Tua Mereka.Apakah Hubungan Dengan Perjodohan Ini Akan Bertahan Lama?Atau Sebaliknya?Stay Tune Terus Yaa...