📌baca abis berbuka / sblm sahur!!
Selamat bertempur dengan kepolosan seorang Choi Lia:)
•°•
❤️Juste Ami🖤
°•°
Ciuman pertama.
Ada alasan kelabu mengapa Soobin sangat antisipasi dengan dua kata tersebut.
Entah bagaimana, hal itu mampu merajut kenangan kecil yang berdampak besar bagi hidupnya.
Teringat kembali bagaimana segurat ayu demayu si gadis bertanya lugu padanya waktu itu, “Soobin, ciuman pertama itu apa?”
Saat itu bahkan seragam SMP mereka masih lengkap melekat pada diksa keduanya. Di griya sepi milik Soobin, tepatnya di depan televisi yang menyala, pula sehabis dua remaja itu pulang dari sekolahnya. Gadis berpipi gembul itu kembali mendesak meminta jawaban “kok gak jawab aku? Ciuman pertama itu apaa...?”
Melotot kecil setelah tersadar atas pertanyaan sang taruni, Soobin malah mengajukan pertanyaan kembali “Heh! Dimana denger begituan??”
Terlihat kedua alis gadis itu saling bertautan “kan aku nanya... Tadi liat di drama ngomongnya kaya gitu, jadi aku penasaran.” dagunya bergerak menunjuk layar televisi di depan sana.
Segera ia tolehkan pandangan nya—dan benar saja, layar persegi itu tengah menampilkan melodrama percintaan anak sekolahan.
“ayo dong aku penasaraan... Kalau semisal ada ciuman pertama, apa akan ada ciuman kedua, ketiga, dan ke empat, bin??”
Astaga ini dampak buruk dari tontonan yang tidak benar—“udah..habisin dulu tuh. Kalo udah gede baru aku jelasin.” jelaga Soobin menilik sekilas kearah segelas susu strawberry di atas meja hasil buatan-nya.
Seraut masam pun tercipta, gadis berasma Lia itu meraih gelasnya dengan mulut mendumal kesal “tinggal jawab aja kenapa sih!” lalu di tegak nya susu tersebut hingga tinggal separuh isi yang tersisa
Jelaskan saja tidak ya?
Nanti kalau dia bertanya pada orang yang salah bagaimana?
Semisal Guanlin, si otak mesum sekolahan?
Oh jangan sampai, jangan sampai. Bisa di nodai otak suci milik Choi Lia nantinya.
Lantas, taruna itu pun bertanya sekali lagi untuk memastikan “beneran kamu pengen tau apa itu ciuman pertama?” tidak. Seharus nya waktu itu dia tidak mempertanyakan hal ini. “aku jelasin, tapi kamu jangan nanya atau bahas ke siapa-siapa lagi, paham?”—sudah terlanjur, begini lah jadinya
Gurat binar itu terpoles nyata, kedua maniknya berdenyar dengan anggukan mantap. “iya! Janji gabakal ngomong ke siapa-siapa!”
Soobin mengangguk percaya, “Ciuman pertama yang kamu tanyakan itu sejenis...”—duh, gimana jelasin nya ya
“eumm... Sesuatu yang bertemu ketika kamu merasa suka atau sayang sama seseorang yang...eum..gimana ya..” taruna itu nampak bingung sendiri sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓𝐄 𝐀𝐌𝐈 | 𝑺𝒐𝒐𝑳𝒊𝒂
Novela Juvenil"Paham gak?! lo sama gue itu ibarat benalu dan inangnya! Yang satu menguntungkan, satu lagi merugikan! Nyusahin, kerjaan-nya nempel terus! Manja, berisik pula! -gue capek Li. jangankan harus ngelanjutin hubungan kita ketahap yang lebih serius, buat...