Double up! Jgn lupa cek chapter sebelumnya💜
"Apa menurutmu ini cocok untuknya?" Chaeryeong mengangkat dua buah kemeja dengan model dan warna berbeda,"Ani, dia sudah banyak memiliki pakaian seperti itu," Terhitung ini adalah penolakan Lia yang kesekian kalinya.
Chae pun menghela panjang dengan bahu yang ikut tertunduk lesu,
"Lalu yang mana??? Kita sudah memasuki 5 toko berbeda, dan berkeliling hampir empat puluh menit, apa kau tak ingat Soobin masih menunggumu di bawah sana," arkian, Chae meledakan omelan-nya,
Menatap penuh jenuh pada sang sahabat yang kini juga tampak tak memiliki solusi yang jelas,
"Aku juga bingung Chae yaa" lenguhnya kemudian,
"kalau begitu, Ingatlah pakaian jenis apa saja yang sering ia gunakan "
"Yang sering Soobin gunakan?" Lia mengulang pertanyaan, belum dapat memproses
"Karena jika sering ia kenakan, berarti pakaian itu nyaman untuknya," jelas Chae.
Lia akhirnya paham, ia meninggikan dagu kala berhasil mengingat sesuatu, " Chaeryeong-ah! Rupanya aku tau hadiah apa yang cocok untuknya!"
Sedangkan di lain tempat, seorang taruna sedang duduk dengan fokus yang sedari tadi tak teralihkan dari ponsel pintarnya,
Ibu jari itu dengan cekatan membentur-benturkan layar agar mendapatkan Poin yang di dambakan,
Memang di saat seperti ini, Game Online adalah teman terbaik tuk menemani kebosanan.
Tinggal beberapa jurus lagi, ia akan memenangkan pertandingan pada level game.
namun sayang, sebuah notifikasi telepon memaksa dirinya untuk keluar dari permainan,
Sedikit mengumpat kecil, ia pun mengangkat sambungan itu dengan terpaksa, " Yeoboseyo?"
"Ah, apa anda teman dari Nona Shin Ryujin?" Soobin sontak melirik kembali layar ponselnya dan menemukan nomor asing di sana.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Kami dari kantor kepolisian, Nona Shin bersikeras tidak ingin menghubungin keluarganya, ia hanya ingin anda sendiri yang datang untuk mewakilinya"
Soobin mengerutkan keningnya, "maaf, apa sesuatu terjadi padanya?"
"Nona Shin mengalami Kecelakaan kecil, tolong segera dat--"
"Baiklah! Saya segera kesana!" Soobin dengan cepat bangkit setelah mematikan sambungan, ia berderap gesit keluar melewati loby mall, tak memikirkan bahwa masih ada tanggung jawab yang akan ia tinggalkan di dalam sana,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓𝐄 𝐀𝐌𝐈 | 𝑺𝒐𝒐𝑳𝒊𝒂
Fiksi Remaja"Paham gak?! lo sama gue itu ibarat benalu dan inangnya! Yang satu menguntungkan, satu lagi merugikan! Nyusahin, kerjaan-nya nempel terus! Manja, berisik pula! -gue capek Li. jangankan harus ngelanjutin hubungan kita ketahap yang lebih serius, buat...