Seoul, 2016" Ma! Aku berangkat!!" Teriakan Lia menggema di seluruh penjuru rumah bernuansa mewah tersebut.
Wanita yang di sebut mama pun menyahut dari arah dapur
"Jangan lupa bawa bekal mu!""Keysip!" dengan cepat gadis itu menyambar kotak bekal berwarna Navy yang tergeletak di meja makan kemudian berderap kembali menuju pintu keluar.
Sebelum benar-benar pergi, ia menyempatkan diri untuk mengecup pipi sang papa sekilas sembari berpamitan "Lia berangkat yah pa" setelah itu kembali melesat menjauh dari Seojun yang sedang terduduk membaca surat kabar ditemani secangkir kopi
"Becareful sayang" Pesan pria tampan itu sebelum anak gadis tersayangnya benar-benar hilang dari balik pintu.
Lia kini memperbaiki surainya sejenak, menarik nafas, kemudian mengembangkan senyum selebar mungkin sebelum benar benar membuka pintu gerbang.
Lengkungan manis itu pun makin mengembang kala melihat mobil hitam yang sudah tak asing lagi terparkir rapi di depan sana.
Tak ingin terlambat, cewek dengan seragam SMA itu gesit memasuki pintu mobil dan mendudukan diri dengan nyaman di samping kemudi.
"Pagi pagi pagi Paaagi Subiiin~~!" sapaan lebay seperti biasa.
Dan Soobin akan selalu memberikan jawaban yang sama, "nyapa, apa lagi manggil tukang cendol?"
Lia cuman ujuk gigi, cengengesan.
"semalem tidur nyenyak?" Kemudian cowok ganteng itu bertanya seraya mulai menginjak pedal gas secara perlahan
"Jelas dong! aku langsung tidur setelah kamu nyelesaiin nyanyian mu semalem" Lia mengacungkan jempol dengan rekahan senyum yang tak kunjung memudar.
Mendengar lantunan antusias itu membuat Soobin ikut tertawa ringan.
"Lain kali usahakan tidur tanpa harus dengerin suaraku dulu..
uang jajanku habis buat pake beli pulsa doang, ya masa setiap mau tidur telponan mulu? tekor lah"Omelan Soobin nyatanya hanya seperti angin lalu, Lia malah membalas "padahal aku nelpon-nya cuma pas gk bisa tidur loh ya, itung-itung sleep call kaya seleb-seleb tuktok gitu"
"Dih, sleep call kan cuma buat yang uda punya pacar, emang kamu-"
"Kan ada kamu!"
"Loh emang aku pacar kamu?" Lontaran pertanyaan dengan nada jahil itu sukses membuat Lia terdiam gugup, "y-ya ngga gitu! K-kamu kan temen aku Soobin!"
"Kan cuma temen, bukan pacar" cowok tinggi itu rupanya belum puas menggoda lawan cakapnya.
"ISH TAPI KAN BEDAAA" Lia ngegas "kamu tuh temen sehidup semati, temen di situasi apapun! temen hidup aku selama lama lama lama lama lamanyaaaa, ngerti ga?!"
"Temen hidup? Pasutri dong?" Soobin memperlihatkan seringai menyebalkan andalanya. "apa coba mau jawab apa? Hm?" gadis chubby itu pun memekik sebal dengan pipi yang mengembung lucu " UDAH IH SOOBIN!"
Ni cowok satu demen banget nyari sensasi pagi-pagi, Geregetan Lia tuh!
"Iya deh maaf.. temen seumur hidup aku.."
"SOOBIN!" Lia sudah siap ingin meninju bahu laki-laki itu sebelum Soobin mengintrupsi intuk benar-benar menyerah "oke oke seriusan maaf nih aku lagi nyetir! Aku lagi nyetir!"
Berakhir dengan Lia yang hanya melipat kedua tangan di depan dada dan membuang muka ke arah jendela.
"Kamu tuh perkara telponan malem doang di besar-besarin, nyebelin tauga! Besok aku minta ke papa buat bawain kamu counter bareng mba mba operatornya sekalian!"
![](https://img.wattpad.com/cover/224066339-288-k913657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓𝐄 𝐀𝐌𝐈 | 𝑺𝒐𝒐𝑳𝒊𝒂
Genç Kurgu"Paham gak?! lo sama gue itu ibarat benalu dan inangnya! Yang satu menguntungkan, satu lagi merugikan! Nyusahin, kerjaan-nya nempel terus! Manja, berisik pula! -gue capek Li. jangankan harus ngelanjutin hubungan kita ketahap yang lebih serius, buat...