Note : [ le début] bkn bagian dr Chapter cerita. ini hanya Selingan untuk part berikutnya, seputar menceritakan reka ulang Kebersamaan SooLia di masa lalu. yg membedakan hanya le début ( I, II, III dst..)
Biasanya part ini akan lebih panjang dari chapter² yang lain, serta cenderung menggunakan bahasa baku.
At least Dont forget to VotMent💜 cz make it not easy like u start to reading!
Selamat membaca MoDzy❤️
.
.
.
_____________
°•Juste Ami•°
______________Sang mentari sudah mulai menampakkan dirinya, dengan biasan sinar yang menghangatkan tubuh dari sisa-sisa hembusan angin subuh.
Pagi itu, suasana ramai memenuhi halaman belakang kediaman keluarga Choi. Dengan para tamu yang sibuk berbincang ada juga yang masih menikmati hidangan yang tersedia, tak lupa dengan derap langkah kaki segerombolan anak para pejabat yang sedang asyik bermain.
Namun, hal itu tidak mempengaruhi atensi gadis kecil yang menjauh dari kerumunan, dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan dunianya sendiri. Gadis yang terlihat cantik dengan balutan gaun selutut yang menjuntai indah pada tubuh mungilnya itu, tengah menari ria ditengah gelembung sabun yang tadi dibuatnya.
"Ahjumma.... Aku haus!!!"
Sang gadis berlari kearah pengasuhnya, sambil merengek bahwa dia membutuhkan air. Tak butuh waktu lama sang pengasuh pergi sebentar untuk mengambil minuman untuk nonanya.
Tak jauh dari tempat sang gadis, terlihat seorang anak laki-laki yang ikut tersenyum melihat tingkah lucu gadis tersebut. Senyuman itu tak luntur sampai ia mendengar sebuah pekikan.
Tangis nyaring sang gadis berhasil
menyita perhatian semua mata yang berada disana untuk menoleh kearahnya. Namun, ketika semua tau dari siapa sumber suara itu berasal, Mereka kembali acuh seolah Itu sudah biasa dan bukan hal yg penting lagiIngin rasanya Si anak lelaki yang sedari tadi mengamati mendekati gadis kecil itu dan membantu meredakan tangisannya yang semakin mengencang,
Namun Niat itu terhalang kala sebuah suara memanggil namanya membuat dia menoleh ke belakang lalu menemukan Tuan Choi si pemilik acara sudah berjongkok dengan melabuhkan Tangan kekarnya di kedua bahu kecil Si anak lelaki
dengan seutas senyum hangat, Tuan Choi bertanya, " Apa Soobin ingat Janji Soobin pada paman?"
Si anak lelaki bernama Soobin itu mengangguk walau sedikit ragu,
"Dia gadis yang baik, ia akan senang memiliki teman baru seperti Soobin," Tutur tuan Choi sembari tangan yang mengusap pipi tembam Soobin dengan ibu jarinya
Soobin lagi-lagi hanya mengangguk patuh, membuat Tuan Choi semakin melebarkan Senyum di bibirnya
"Paman tau Soobin itu anak yang cerdas seperti Appamu." Ia mengusak pelan rambut Soobin kemudian kembali berdiri,
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐔𝐒𝐓𝐄 𝐀𝐌𝐈 | 𝑺𝒐𝒐𝑳𝒊𝒂
Genç Kurgu"Paham gak?! lo sama gue itu ibarat benalu dan inangnya! Yang satu menguntungkan, satu lagi merugikan! Nyusahin, kerjaan-nya nempel terus! Manja, berisik pula! -gue capek Li. jangankan harus ngelanjutin hubungan kita ketahap yang lebih serius, buat...