[5] 𝖣𝖾𝗌𝗆𝖺ñ𝖺

375 81 13
                                    

Sebelum baca usahakan meluangkan 0.01 detik mu untuk pencet tombol bintang di bawah ini👇👇👇

01 detik mu untuk pencet tombol bintang di bawah ini👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•

❤️ Juste Ami 🖤
°•°

"Rupanya selama ini kau salah paham"


Ucapan itu seolah menggema bagai memori film yang terus terputar acak,

Pikiran-nya kosong,
mencoba menelaah rentetan kata yang belum jelas maknanya.

Batin terus berbisik meyakinkan bahwa tidak akan ada apa-apa—— namun kembali teringat kenyataan bahwa perlakuan sang taruna-lah yang berkata sebaliknya.

Perubahan sikap-nya terlalu kentara.

Terasa Asing.

Menjauh namun tetap di tempat.

'Dan Ini di mulai dari malam itu.'

benaknya berdenyar liar. lagi² mengingat bagaimana seraut wajah Soobin yang mencoba menyembunyikan sesuatu saat ia bertanya apa maksud ucapan dari
' kesalah pahaman' yang ia katakan.

Lia bersumpah sampai detik ini belum mengerti,

salah paham apanya?

Saat mencoba bertanya, Si pemuda berlesung pipi malah lebih memilih mengalihkan Pembicaraan, enggan menjawab, enggan membalas, bahkan enggan Menatapnya.

Perubahan sikap yang ditunjukan Soobin bukan semerta-merta menjadi pria super dingin seperti kisah² Chessy romansa.

—ini lebih tepat di katakan seperti menunjukan sikap jengah dan juga lelah terhadap tingkah si gadis yang selama ini mungkin saja di pendamnya.

Bahkan dalam satu pekan terakhir, mereka hanya bertemu di mobil saat berangkat dan pulang sekolah. Hanya mengobrol seadanya,

Soobin yang menanggapi selebihnya Lia yang berbicara,

Perhatiannya pun sedikit Mengikis. sebelum ini Lia merasa dirinya seperti Orang yang sangat di prioritaskan, namun kini ia merasa presensinya lebih sering di kesampingkan.

Mungkin ada sesuatu yang membuat Soobin Lebih nyaman, tapi bukan dirinya.

Ia jelas ingat kala Pesta Ulang tahun Chan tempo hari, Lia di tinggalkan di tengah keramaian Pesta karena Soobin harus mengurus sesuatu yang ia sendiri tak tau jelasnya  apa. Bersyukur Yeji segera menemukan dirinya.

Pesta malam itu tak ia nikmati sebagai mana seharusnya, dirinya terus mengkhawatirkan sosok Soobin yang tak kunjung datang menyusulnya,

Katanya sebentar, tapi sampai acara berakhir-pun batang hidung pria itu tak terlihat wujud-nya.

𝐉𝐔𝐒𝐓𝐄 𝐀𝐌𝐈 | 𝑺𝒐𝒐𝑳𝒊𝒂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang