"HEY BABY JANGAN LARI LARI NANTI KAMU JATUH SAYANG"teriak Safira yang melihat anak bungsunya itu berlari menuruni tangga.
Xavier yang tengah duduk dimeja makan itu segera berlari mendekati tangga lalu menangkap anaknya itu membawanya kedalam gendongannya.
Aksa tertawa girang seraya memeluk leher sang daddy erat, mengecupi pipi Xavier dengan bruntal membuat Xavier terkekeh geli.
"Kenapa sih hmm? Tumben cium cium"heran Xavier seraya mengecup pipi Aksa.
"Gapapa,mau aja"Aksa mengeratkan oelukannya saat akan diturunkan membuat Xavier dengan senang hati memangku anaknya itu.
"Pagi adek abang, mom dad"sapa Abizar yang baru datang diikuti Gerald dan Tristan.
"ABANG"pekik Aksa girang lalu merentangkan tangannya.
Abizar dan yang lain terkekeh melihat anak itu, dengan sigap Abizar meraih tubuh anaknya itu membawa kedalam gendongannya.
"Ada apa nih kayanya seneng banget?"tanya Gerald setelah mencium kening Aksa.
"Apa sih abang"sewot Aksa
Mereka tertawa saat melihat kekesalan diwajah sibungsu, Aksa bergelayut manja dileher Abizar membuat sang abang tersenyum tipis.
"Dek, gak sekolah?"tanya Tristan saat menyadari adiknya itu tidak mengenakan seragamnya.
Aksa cengengesan lalu menggeleng,sobtak hal itu membuat yang lain mengernyit heran, tak biasanya anak itu bolos sekolah, pikur mereka.
"Daddy baru sadar adek pakai baju bebas gitu, memangnya kenapa ko gak sekola dek?"tanya Xavieur
"Nggak hari ini pelajarannya pak botak, Aksa gak suka bapaknya marah marah mulu"keluh Aksa dengan raut wajah kesalnya.
"Pak botak?"beo Tristan heran
Aksa mengangguk, "Iya bang, itu loh guru fisika yang katanya killer, hobibya marah marah mulu padahal udah tua"ceplos Aksa dengan polosnya.
Safira mendekat mengecup seluruh wajah anaknya itu, "Gak boleh gitu dek, gitu gitu juga dia orang tuamu disekolah"nasihat Safira seraya mengelus puncak kepala Aksa.
"Udah udah, kalo memang adek gak mau sekolah gapapa, sekarang ayo sarapan dulu"ucap Xavier
Merekapun makan dalam keadaan hening, Aksa makan dengan disuapi oleh Abizar.
Bocah itu dengan jahilnya menganggu Tristan yang duduk disamping kananya.
Tristan mendengus sebal melihat tingkah adiknya, tangannya itu sedari tadi dengan sengaja menyenggol lengannya yang akan menyuapkan makanan...
"Dek"tegur Abizar membuat Aksa cengengesan
Safira dan Xavier terkekeh melihat tingkah sibungsu, Gerald yang gemas mencubit Aksa yang ada disebelahnya,Aksa yang duduk dipangkuan Abizar merenggut sebal menatap sengit Gerald yang juga menatapnya.
Sarapn telah selesai kini mereka menyempatlan diri untuk berkumpul diruang keluarga, mengobrol ringan sebelum sibuk dengan aktivitasnya masing masing.
Lagi lagi Aksa tinggal Aksa sendiri disini semua sudah pergi untuk melanjutkan aktivitasnya masing masing.
"Bibi Fani, Aksa ingin puding coklat"pintanya
Fani segera membuatkan apa yang fiinginkan tuan mudanya itu,dengan sabarAksa menunggu seraya menonto tv diruang keluarga.
"Kalo ajak bang Levin sama Varel seru kayaknya"pikir Aksa
"Om, minta bang Abi buat telponin bang Levin sama Varel dong"pinta Aksa pada Tama.
Tama menurut lalu menyerahkan ponselnya yang sudah terhubung dengan Abizar pada Aksa
"Abang, ajakin bang Levin sama Varel ke mansion dong"
"...."
"iya abang"
"..."
"makasih bang, muach"
Aksa menyerahkan kembali ponsel itu pada Tama, raut wajahnya berseri seri saat Abizar menyetujui keinginannya, sekarang tinggal menunggu keduanya tiba dan Aksa berencana untuk membuat gaduh mansion ini.
Yo yo yo up lagi ❤
Kalo part ini vote nya tembus sampe 300 aku bakal up lagi guys 😉jangan lupa komen juga ❤
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤
![](https://img.wattpad.com/cover/260516618-288-k215501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA GEOVANO {PROSES REVISI}
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMMENT 😍 TAHAP REVISI Namanya AKSARA GEOVANO, anak laki laki berusia 14tahun. Hidup tanpa dampingan orang tua kandungnya membuat anak ini menjadi sosok tangguh juga dewasa sebelum waktunya. 14tahun hidupnya ia habiskan...