Mansion Aldebaran dihebohkan dengan kabar hilangnya sibungsu, Abizar, Gerald serta Tristan mengamuk hingga memukuli semua bodyguard yang ditugaskan untuk menjaga sang adik.
Alex serta Axel mencoba melacak keberadaan adiknya dengan harapan GPS yang terpasang dijam tangan sang adik masih berfungsi.
Xavier, Damian serta Sabara mengerahkan seluruh bodyguardnya untuk mencari sibungsu.
Safira jatuh tak sadarkan diri saat mendengar kabar bahwa bunhsunya hilang entah kemana, Dara menemaninya wanita itu terus menangis dalam diam.
"Reynold Maheswara"gumam Axel yang membuat semua pasang mata menatapnya meminta penjelasan.
"Om Rey yang culik adek, Om Rey bawa adek kemansion utama"jelas Alex saat abangnya yang hanya diam saja.
"Reynold? Mengapa pria itu menculik putraku?"tanya Xavier bingung namun tak luput ia juga sedikit bernafas lega saat tahu siapa yang menculik sibungsu.
"Papi ingin Aksa menjadi pewaris seluruh hartanya"ujar Axel
Mereka diam membisu mendengar itu sedikit tak menyangka jika pria angkuh nan kejam itu memikirkan seorang pewaris tanpa mau menikah.
"Kenapa harus Aksa?"tanya Tristan
"Papi menginginkannya sejak pertemuan pertama mereka yang entah dimana, Papi takut umurnya tak lama lagi makanya dia ingin Aksa yang jadi pewarisnya"ujar Abizar seraya membaca sebuah pesan diponselnya.
"Kau tahu dari mana?"tanya Sabara
"Max, dia bersama papi, dan Max juga yang mengabariku jika Aksa bersama mereka"ucap Abizar
"Anak itu memang benar benar tak waras, mengapa tak membicarakannya baik baik dan malah dengan cara penculikan seperti ini"sewot sabara penuh rasa kesal sebab ia dibuat kalang kabut karna cucu bungsu kesayangannya hilang.
"Ayo jemput adek"ajak Gerald
"Tenang son, biarkan papimu bersama adikmu dulu"ujar Xavier menahan lengan anak keduanya itu.
"Suruh Max untuk terus memberi kabar tentang cucuku"titah Sabara
Abizar segera memerintah tangan kanan daddynya itu, mereka dapat bernafas lega sekarang sebab sibungsu ada ditangan orang yang mereka kenal.
"Daddy akan memberi tahu mommy kalian"pamit Xavier lalu melangkah menuju kamarnya diikuti oleh Damian yang juga harus menenangkan istrinya.
***
"Papi kenapa gak nikah?"tanya Aksara kini ia dan Reynold berada dikamar Reynold hanya ada mereka berdua.Aksara tampak menerima kehadiran Reynold membuat pria paruh baya itu senang bukan main, sedari tadi Aksa terus melontarkan pertanyaan yang dengan senang hati dijawab oleh Reynold
"Untuk apa papi menikah jika mereka hanya menginhinkan harta papi"ucap Reynold membuat Aksa diam menatap sendu papinya itu
"Kenapa papi mau Aksa yang ajdi anak papi?"tanya Aksa
Reynold mengusap wajahnya Aksara lembut seraya menatapnya penuh kasih sayang.
"Karna kamu Aksara Geovano putra papi,pewaris kekayaan Maheswara. Juga karna kamu memang ponakan papi"jawabnya seraya menarik Aksara kepelukannya.
"maksud papi?"tanya Aksara bingung
"Papi ini kakak dari mommy mu, otomatis kamu ini ponakan papi,putra papi"jelasnya membuat Aksara mengerti sekarang.
"Papi sakit apa?"tanya Aksara
Reynold tersenyum getir mendengar pertanyaan anaknya itu, "Kanker otak stadium,waktu papi cuma satu yahun dan itu cuma tinggal satu bulan lagi"lirih Reynold.
Aksara menitikan airmatanya menangis sesegukan mendengar papinya memiliki penyakit seganas itu bahkan waktunya bertahan hidup tinggal satu bulan, namun kematian sudah tertulis oleh tuhan bisa saja papinya itu sembuh dalam waktu dekat kan.
"Papi pasti sembuh, papi gak boleh tinggalin Aksa"cicit Aksa seraya memeluk papinya itu erat.
Hatinya menghangat saat putranya ini takut akan kehilangannya, ia akan mencoba untuk sembuh semampunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/260516618-288-k215501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA GEOVANO {PROSES REVISI}
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMMENT 😍 TAHAP REVISI Namanya AKSARA GEOVANO, anak laki laki berusia 14tahun. Hidup tanpa dampingan orang tua kandungnya membuat anak ini menjadi sosok tangguh juga dewasa sebelum waktunya. 14tahun hidupnya ia habiskan...