***
Dahulu
Pernah ada rasa yang begitu kuat menggebu
Menghantam segala perasaan kecewa untuk kembali bisa bertemu
Tiada pedulikan hati yang telah terhantam beribu pilu
Yang terpenting ialah melepas rindu yang tertanam di kalbuNamun, itu kala yang dulu
Sebelum rasa itu terbakar hangus bersisa abu
Meninggalkan cerita indah yang kini hanya sebatas angin lalu
Kini rasa lelah mulai hinggap di bahu
Lelah, menjalani kisah yang penuh likuMungkin, inilah cara takdir memberitahu
Bahwa tak sepantasnya hati dibiarkan menunggu
Terlebih, tak ada pasti yang kunjung didengar rungu
Jadi apalagi yang pantas ditangisi hingga tersedu?
Tak ada, selain menangisi patah yang terlanjur berbaur menyatu
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Jeda Tercipta
PoetryKala jeda tercipta, ada aksara yang berteriak meminta agar disuarakan. Sayangnya, lidahku seketika kelu. Aku membisu. Maka dari itu, kupilih tulisan sebagai pelampiasan aksara. Harapku tak banyak ... semoga, kelak seseorang yang kutuju akan membac...